Respon Rahmad Darmawan setelah Ditunjuk Jadi Pelatih Madura United Musim Depan
Madura United dipastikan akan ditangani oleh Rahmad Darmawan dalam kampanye menyambut Liga 1 musim depan, hal tersebut dikonfirmasi oleh presiden klub
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Madura United sudah tunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih untuk musim depan, bagaimana respon RD?
Achsanul Qosasih selaku Presiden Madura United memastikan RD menjadi arsitek Madura United seusai pertandingan melawan Persija, Jumat (13/12/2019).
Rahmad Darmawan bahkan terlihat menonton secara langsung pertandingan antara Persija menghadapi Madura United yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno tersebut.
Dikutip Tribunnews dari Bolasport.com, Achsanul Qosasih tidak sungkan untuk memberikan kepastian bahwa Rahmad Darmawan akan menjadi pelatih Madura United musim depan.
“Iya benar, Rahmad Darmawan,” kata Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasih.
“Kontraknya seperti biasa, mungkin satu tahun dulu,” ucapnya menambahkan.
Achsanul Qosasih tidak memberikan alasannya mengapa memilih Rahmad Darmawan.
"Ya kita persiapkan untuk musim depan. Gausah ditutup-tutup lagi lah," papar AQ.
Ia hanya mengatakan durasi kontrak bila mendatangkan Rahmad Darmawan.
Sementara itu Rahmad Darmawan tidak mau berbicara panjang. Saat ditanya awak media, ia mengatakan dengan logat Madura.
“Saya tidak tahu,” kata Rahmad Darmawan dengan logat Madura.
"Ya kita lihat saja nanti lah, saya belum bisa bicara banyak. Madura United bagus saya lihat," tegas Rahmad Darmawan dikutip dari Tribunnews.com.
Rahmad Darmawan memang belum punya klub setelah didepak Tira Persikabo beberapa waktu lalu.
Seperti yang telah diketahui, Madura United kini ditangani oleh Rasiman yang menggantikan Dejan Antonic yang mundur beberapa waktu lalu.
Rasiman sendiri merupakan assisten wakil pelatih Madura United ketika ditangani oleh Dejan Antonic.
Manajemen Madura United juga sejauh ini belum memberikan kepastian untuk mengangkat Rasiman sebagai pelatih utama tim guna menghadapi musim depan.
Hal itu memicu berbagai isu kalau Rasiman memang hanya diberikan tugas oleh Madura United untuk menjadi pelatih sementara hingga musim ini berakhir.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Rahmad Darmawan
Dilansir Tribun Wiki, Rahmad Darmawan adalah seorang pelatih sepak bola profesional asal Indonesia.
Rahmad Darmawan lahir di Metro, Lampung, Indonesia, 28 November 1966.
Rahmad Darmawan memiliki istri bernama Dinda Eti Yuliawati dan kedua pasangan ini dikaruniai dua anak bernama Rivaldi Agung Darmawan dan Aldina Darmawan.
Selain menjadi pelatih sepak bola profesional, Rahmad Darmawan juga memiliki latar belakang pensiunan militer.
Setelah mengabdi sejak 1991 di korps Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, Rahmad Darmawan memutuskan pensiun dari dunia militer pada 2015 lalu dengan pangkat terakhir Mayor (L).
Pada 1979-1984, Rahmad Darmawan bermain sepak bola untuk PS Bungur.
Karena kemampuan yang dianggap berkembang dengan baik, Rahmad Darmawan lalu bergabung dengan tim PON Lampung pada 1985.
Berkat PON Lampung inilah, kemudian nama Rahmad Darmawan direkrut oleh Persija Jakarta pada 1986.
Selama lima tahun, Rahmad Darmawan memperkuat Macan Kemayoran.
Kemampuan sebagai gelandang serang di Persija Jakarta membuat Rahmad Darmawan sempat bermain untuk klub tentara di Liga Malaysia, ATM FA pada 1992 hingga 1993.
Kemudian ia kembali ke Persija pada 1994 dan lalu memperkuat Persikota Tangeran pada 1996 hingga akhirnya pensiun disana pada 1998.
Selain legendaris sebagai mantan pemain Persija Jakarta, Rahmad Darmawan juga dikenal sebagai mantan pemain timnas Indonesia.
Sejak 1988 hingga 1994, nama Rahmad Darmawan rutin menjadi salah satu pemain yang berseragam merah putih khas Indonesia.
Pensiun di Persikota Tangerang, kemudian Rahmad Darmawan melanjutkan karier sebagai pelatih sepak bola.
Kala itu, ia mengawalinya dengan menjadi asisten pelatih Persikota Tangerang pad 1998 hingga 2000.
Kemudian, pria yang identik menggunakan topi itu lalu menangani tim utama Persikota Tangerang sejak 2001 hingga 2004.
Bersama klub yang bermarkas di Stadion Benteng, Tangerang itu, Rahmad Darmawan juga sempat menjadi asisten pelatih di timnas Indonesia pada 2002.
Karier Rahmad Darmawan di level klub mulai naik ketika ia menangani Persipura Jayapura.
Kala itu, ia berhasil mengantar Mutiara Hitam promosi dari Divisi Utama (kini Liga 2) ke Liga Super Indonesia.
Rahmad Darmawan membawa Persipura juara Divisi Utama pada 2005.
Prestasi itu sempat membuat Rahmad Darmawan ditarik oleh mantan klubnya, Persija Jakarta untuk menjadi pelatih pada 2006.
Namun, ia tak begitu sukses dan akhirnya Rahmad Darmawan hijrah ke Sriwijaya FC, tim yang sebelumnya bernama Persijatim.
Bersama Sriwijaya pada 2007, Rahmad Darmawan mulai menemukan tajinya sebagai pelatih top di konstelasi sepak bola nasional.
Hingga 2010, Rahmad Darmawan sukses membawa Laskar Wong Kito sebagai tim yang relatif baru untuk merangsek ke level nasional.
Strategi Rahmad Darmawan dalam menerapkan permainan disiplin, daya jelajah tinggi, cenderung menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan, serta memukul dengan serangan balik sangat lekat dari gaya main tim asuhannya.
Pemain dengan daya jelajah dan stamina baik seperti Keith Kayamba Gumbs, misalnya sangat cocok dengan pola permainan tersebut.
Prestasi terbaik pria yang akrab disapa RD itu adalah membawa Sriwijaya juara Liga Super Indonesia musim 2007-08.
Selain itu, Rahmad Darmawan pun sukses menorehkan tiga gelar Piala Indonesia masing-masing pada musim 2007-8, 2008-09 dan 2010.
Prestasi itu sempat membuat Rahmad Darmawan kembali melatih Persija Jakarta pada 2010-11.
Namun, lagi-lagi cerita yang ia alami sama dengan periode pertama ia melatih Macan Kemayoran.
Selepas dari Persija Jakarta, Rahmad Darmawan sempat menjadi asisten pelatih timnas Indonesia dan pelatih timnas Indonesia U-23 pada 2011.
Kemudian, pada 2012 dia kembali ke level klub dan melatih Pelita Jaya dan dilanjutkan melatih Arema Cronus semusim kemudian.
Pada 2013, Rahmad Darmawan sempat menjadi caretaker timnas Indonesia senior sembari menjabat pelatih timnas U-23.
Pada gelaran liga 2013-2014, Rahmad Darmawan sempat melatih Persebaya (Bhayangkara).
Pada 2014, Rahmad Darmawan sebenarnya sempat kembali lagi ke Persija Jakarta.
Namun, kendala berupa klub yang tak stabil secara keuangan dan carut marut sepak bola Indonesia pada 2014 hingga 2015 membuat Rahmad Darmawan jengah.
Rahmad Darmawan kemudian melatih T-Team atau yang sekarang bernama Terengganu FC II.
Sejak 2015 hingga 2017, Rahmad Darmawan terhitung cukup awet berada di klub tersebut.
Pada Liga 1 2017, Rahmad Darmawan sempat kembali bernostalgia dengan Sriwijaya.
Dia mencoba menangani Laskar Wong Kito yang kala itu sedang sakit-sakitan agar kembali menjadi sesuatu yang besar di percaturan sepak bola Indonesia.
Namun, baru satu putaran Liga 1 2017 berlalu, Rahmad Darmawan pergi karena Sriwijaya mengalami kendalan finansial. (3)
Pada putaran kedua, Rahmad Darmawan pun melatih Mitra Kukar. (4)
Ia mendapat misi menyelamatkan Naga Mekes dari degradasi, namun tak sanggup digapai.
Pada Liga 1 2018-2019, Rahmad Darmawan melatih PS TNI atau yang kini bernama TIRA-Persikabo.
(Tribunnews/Dwi Setiawan) (Bolasport.com/Mochamad Hary Prasetya) (TribunWiki/Haris)