Persebaya Surabaya Datangkan Mahmoud Eid, Peluang Konate Bergabung Tipis & Butuh Sosok Evan Dimas
Persebaya Surabaya Datangkan Mahmoud Eid, Peluang Makan Konate Bergabung Tipis, Butuh Sosok Evan Dimas, Senin (6/1/2020)
Penulis: Gigih
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Dengan bergabungnya Mahmoud Eid ke Persebaya Surabaya, tentu menjadi pertanyaan bagaimana Aji Santoso membuat skema musim depan.
Pemain bernama lengkap Mahmoud Khair Mohammed Dhadha tersebut adalah pemain kelahiran Swedia 26 tahun yang lalu.
Mahmoud Eid yang bermain sebagai penyerang merupakan pemain jebolan Liga Swedia, dimana Kalmar FF menjadi tim terakhirnya sebelum bergabung dengan Bajul Ijo.
Beberapa tim di kancah Liga Swedia yang pernah diperkuat oleh Mahmoud Eid adalah Kalmar FF, GAIS, Atvidaberg, Nykoping, Atvidaberg, Vasulund, hingga Hammarby TFF.
Walaupun berkewarganegaraan Palestina, sang pemain memang lebih banyak bermain di Liga Swedia.
Sepanjang karirnya, Mahmoud Eid hanya sekali bermain di luar Swedia tepatnya Mjondalen (Norwegia) pada tahun 2018 lalu.
Selain itu, Mahmoud Eid juga pernah membela Timnas Palestina sebanyak 17 penampilan.
Pemain yang berposisi sebagai striker tersebut telah menorehkan total 164 penampilan sepanjang karirnya.
Torehan 46 gol dan 25 assist menjadi bukti performa gemilang yang mampu ditorehkan oleh sang pemain.
Mahmoud Eid pun secara sekilas memiliki wajah yang hampir mirip dengan Bintang Swedia, Zlatan Ibrahimovic.
Mulai dari postur yang tinggi, tubuh yang kekar, rambut panjang, hingga berposisi sama sebagai penyerang.
Namun ketika disinggung terkait peluang duet antara David da Silva dan Mahmoud Eid di lini serang Persebaya musim depan.
Aji Santoso mengungkapkan dirinya akan memantau perkembangan sang pemain terlebih dahulu seiring berjalannya waktu.
“Kami lihat nanti, terlalu dini, masih jauh. Kami lihat dulu perjalanan di latihan seperti apa,” kata Aji.
Kehadiran Mahmoud Eid tentu akan menjadi tambahan kualitas yang bagus bagi skuat Persebaya yang akan bertanding dalam berbagai kompetisi.
Mulai dari Asean Club Championship, hingga berpotensi tampil di Piala AFC 2020 (jika Bali United lolos ke babak utama Liga Champions Asia 2020).
Belum laga beberapa kompetisi di tanah air mulai dari Liga 1, Piala Presiden, hingga Piala Indonesia.
Sedangkan, David Da Silva yang berpeluang jadi duet Mahmoud Eid juga tak kalah mentereng catatan statistiknya.
Bermain sebanyak 17 laga, David ciptakan 14 gol dan tiga assist.
Mahmoud Eid menjadi pemain asing ketiga Persebaya musim ini setelah sebelumnya tim Bajul Ijo meresmikan David da Silva (striker) dan Aryn Williams (gelandang).
Menilik pemain yang dimiliki Persebaya Surabaya saat ini, maka kemungkinan Aji Santoso mengubah formasinya menjadi 4-4-1-1/4-1-2-2-1-1, dengan David da Silva dan Mahmoud Eid akan menjadi dua penyerang namun tidak dalam posisi yang sejajar.
Ini bukan hal baru bagi Aji Santoso, di Persela Lamongan musim lalu, ia menempatkan Alex dos Santos di depan Rafinha, Rafinha berposisi di belakang Alex dengan diberikan lisensi untuk bermain melebar.
Dengan Aryn Williams akan menjadi gelandang bertahan, dan Bajol Ijo berarti menyisakan sisa satu pemain asing, pertanyaannya, berposisi sebagai apa pemain asing terakhir Persebaya?
Persebaya Surabaya diterpa isu cukup besar dengan bergabungnya Makan Konate dari Arema, tetapi melihat kebutuhan tim, Konate justru kurang sesuai dengan permainan Persebaya.
Konate adalah pemain papan atas Indonesia, kemampuannya adalah yang terbaik, tetapi sulit menempatkan pemain asal Mali ini dalam skema permainan Aji Santoso dengan kerangka tim yang telah terbentuk.
Sejatinya terdapat solusi dengan memainkan Konate atau Mahmoud Eid sedikit melebar, tetapi banyaknya pemain Persebaya di posisi ini, akan membuat Konate ataupun Mahmoud Eid sedikit mubazir.
Persebaya Surabaya sejauh ini sudah punya banyak penyerang sayap : Bayu Nugroho, Irfan Jaya, Oktafianus Fernando, Ricky Kambuaya dan Alwi Slamat.
Selain itu, kebutuhan pemain asing terbesar justru ada di lini belakang.
Praktis, Persebaya Surabaya hanya punya empat bek tengah sejauh ini, Hansamu Yama, M. Syaifuddin, Rachmat Irianto dan Arif Satria.
Dengan agenda timnas Indonesia yang cukup padat di tahun 2020, maka sulit bagi Hansamu Yama dan Rachmat Irianto untuk tetap terus diandalkan, Persebaya Surabaya membutuhka satu bek tengah murni.
Bisa saja meletakkan Aryn Williams di posisi bek tengah, dimana peran itu sudah pernah ia emban kala bermain bagi Neroca FC, tetapi, tentu Aji Santoso juga harus berpikir cermat untuk benar-benar mencari bek tengah asing murni.
Dan dengan skema 4-4-1-1, Persebaya Surabaya butuh gelandang penghubung dengan detriminasi tinggi seperti Kei Hirose di Persela Lamongan.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Persebaya Surabaya harus bisa mencari pemain dengan daya jelajah dan kemampuan membaca permainan, dan tentu saja dengan kriteria tersebut, Evan Dimas bisa menjadi solusi.
(Tribunnews/Dwi Setiawan/Gigih)