Persija Jakarta Harus Cermat dan Jangan Asal Comot Pelatih kata Richard Achmad Supriyanto
Juara Liga 1 2018, Persija Jakarta masih belum mempunyai sosok pelatih kepala untuk menahkodai tim di kompetisi musim 2020.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juara Liga 1 2018, Persija Jakarta masih belum mempunyai sosok pelatih kepala untuk menahkodai tim di kompetisi musim 2020.
Manajemen Persija Jakarta sepakat untuk tidak memperpanjang kontrak pelatihnya di musim lalu yakni Edson Tavares.
Pelatih berkebangsaan Brasil itu dinilai gagal mendapatkan target yang diinginkan manajemen klub dan belum mampu memberikan prestasi yang baik di akhir musim Liga 1 2019.
Untuk itu, manajemen Persija memilih melakukan perombakan pemain dan juga tim kepelatihan.
Perombakan tersebut diharapkan bisa memberikan pengaruh bear terhadap penampilan tim kebanggaan The Jakmania tersebut di musim depan.
Saat ini, aktivitas transfer Persija Jakarta masih cenderung lambat dan belum ada pergerakan secara besar-besaran.
Tim Ibu Kota baru memperkenalkan tiga pemain baru yakni Alfath Faathier, Otavio Dutra, dan Muhammad Rafli Mursalim.
Bahkan, untuk urusan memilih pelatih kepala tim Persija Jakarta sudah kalah cepat dengan tim-tim lain di Indonesia.
17 klub pesaing di Liga 1 2020 lainnya sudah memiliki sosok pelatih yang akan menahkodai tim di musim depan.
Namun, pergerakan lambat pemilihan sosok pelatih tidak terlalu dihiraukan oleh salah satu pentolan The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto.
Pria yang pernah menjabat Ketum The Jakmania periode 2014-2016 itu menilai manajemen Persija masih melihat beberapa kandidat yang tepat untuk menahkodai tim di musim depan.
"Ya memang belum ada pelatih di musim depan. Tapi saya pikir belum terlambat lah," kata Richard kepada TribunJakarta, Rabu (8/1/2020).
Menurut Richard, manajemen Persija harus cermat dalam memilih sosok yang dijadikan pelatih kepala di musim depan.
Pelatih Persija diharapkan mempunyai kualitas bagus dan bisa memberikan prestasi membanggakan.
"Yang terpenting saat ini manajemen Persija harus cermat dalam memilih sosok pelatih," tegas Richard.
Pria yang kini menjabat Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI) itu menyarankan kepada manajemen Persija merekrut pelatih dari Amerika Latin.
Pelatih dari Amerika Latin dinilai sangat cocok dengan visi dan misi bermain skuat Macan Kemayoran.
Pelatih dari Benua Eropa diyakini belum bisa menyatu dengan filosofi klub Persija Jakarta.
"Untuk Persija baiknya harus pelatih dari Amerika Latin. Itu paling cocok dengan visi tim. Kalau Eropa belum cocok," tutur Richard Achmad.
Hingga saat ini, manajemen Persija Jakarta belum mau mengumumkan sosok nahkoda baru di musim depan.