Miskin Gol dan Variasi Permainan Monoton, Taktik Jose Mourinho Mulai Dipertanyakan
Membedah taktik Jose Mourinho bersama Tottenham, banyak pekerjaan rumah, mulai dari lini pertahanan, lini tengah hingga sosok target man.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Tottenham berhasil meriah kemenangan atas Norwich City 2-1 di Tottenham Horspur Stadium dalam lanjutan Liga Inggris, Kamis (23/1/2020).
Gol kemenangan Tottenham dicetak oleh Dele Alli (38') dan Son Heung-Min (79').
Sementara gol balasan Norwich dicetak oleh Teemu Pukki (70') melalui titik putih penalti.
Namun kemenangan ini tak cukup mampu menyelamatkan Jose Mourinho dari bahan perbincangan publik, terkait taktik yang dia gunakan saat ini di Tottenham.
Di tengah sepakbola modern dan di luar kesuksesannya menukangi Porto, Chelsea, dan Inter Milan, kemenangan Jose Mourinho bersama Tottenham yang menginjak waktu 2 bulan ini lebih terkesan sporadis.
Sebelum bersama Tottenham, gaya bermain tim yang diasuh Mourinho sejatinya telah tampak saat dia menukangi Manchester United.
Jose Mourinho telah memimpin 16 pertandingan Tottenham, 8 diantaranya berbuah kemenangan.
Permasalahan mulai muncul ketika pilar utama mengalami cedera, seperti Harry Kane.
Dalam pembahasan The Telegraph, Jose Mourinho sempat mengeluh, terkait masalah kebugaran Tanguy Ndombele dan kurangnya kedalaman skuat Spurs.
Belum lagi cedera Harry Kane (hamstring) yang menambah pekarjaan rumah Jose Mourinho.
Hal yang tak pernah dikeluhkan oleh pelatih sebelumnya, Mauricio Pochettino terkait pemain yang cedera.
Taktik Jose Mourinho
Variasi permainan Jose Mourinho bersama Tottengam belum banyak mencuat ke permukaan.
Pelatih yang memiliki julukan The Special One itu paling pragmatis, obsesi yang besar dan hampir berlebihan.
Mourinho tampaknya mengutamakan taktik dengan menggunakan 3 bek.
Serge Aurier yang biasanya bermain sebagai fullback lebih menjalankan tugas sebagai pemain sayap dengan lima gelandang di barisan tengah.
Beberapa percobaan Mou dengan formasi tersebut blum efektif, apabila kehilangan pemain kunci seperti Harry Kane.
Namun membuka peluang untuk para gelandang menghasilkan gol.
Giovani Lo Celco, Dele Alli, Lucas Moura, Christian Eriksen, dan Erik Lamela telah berhasil mencetak gol.
Ditambah kecepatan dan agresifnya Son yang mampu memenuhi kebutuhan rekannya untuk menghasilkan gol.
Sebelum mengalami cedera hamstring, Harry Kane yang menjadi ujung tombak hampir tak pernah absn mencetak gol untuk Tottenham.
Namun setelah itu, Tottenham paceklik gol.
Mesin gol tak berjalan sebagaimana mestinya.
Bahkan tim dengan julukan The Lilywhites tersebut tak mampu mencetak gol dalam 3 laga beruntun.
Pertama kalinya terjadi sejak 2013 yang tak pernah terjadi di era Mauricio Pochettino.
Menurut kabar yang beredar hingga Rabu (21/1/2020) pagi, punggawa Tottenham banyak yang tak puas pada sesi latihan yang dipimpin Mou.
Mou fokus pada bola-bola panjang, kock down dan membuang ke dalam.
Kabar tersebut secara tidak langsung mngungkapkan bahwa metode kepelatihan Jose Mourinho telah berlalu.
Kehadiran asisten muda berusia 30 tahun, Joao Sacremento tak mampu berbicara banyak bila dilihat dai permainan Spurs.
Spurs bermain dengan bola panjang seperti tidak beradaptasi dengan evolusi sepakbola.
Rapuhnya Lini Pertahanan
Cleansheet atau tanpa kebobolan tampaknya hasil yang langka bagi Jose Mourinho.
Kolaborasi Jan Vertonghen dengan Toby Alderweirld tak cukup ampuh membendung gawang Gazzaniga dari kebobolan.
Hasil imbang 0-0 lawan Watford merupakan catatan cleansheet kedua Mou dalam 15 pertandingan.
Mou seharusnya membenahi lini pertahanan Tottenham, jika tak ada lini yang bisa diunggulkan.
Lini Tengah yang Membingungkan
Saat menukangi Manchester United, Mou begitu minat untuk mendatangkan Eric Dier, karena menurutnya sebagai salah satu gelandang bertahan di Inggris,
Namun Tottenham kehilangan Eric Dier hingga pertengahan Desember, yang membuat Mou harus memilih opsi dari pemain yang ada.
Masih dalam pembahasan The Telegraph, Liga Inggris yang mengalami perkembangan signifikan dalam permainan tim tak cocok dengan Erick Dier.
Dia telah kehilangan kepercayaan diri dan tidak terlihat lagi sebagai gelandang tengah berkualitas.
Jose Mourinho coba menempatkan Moussa Sissoko sebagai pemain nomor 6 sebelum menempatkan di posisi Dier.
Dia menurunkan Ndombele bermain lebih defensif yang tidak cocok untuk dirinya.
Kebutuhan Striker
Cedera Harry Kane menjadi bumerang bagi Tottenham.
Target men yang berperan sebagai mesin gol tim itu kini dibalut cedera hamstring yang diperkirakan absen hingga April mendatang.
Beberapa kabar yang beredar, Mou tengah mengincar penyerang AC Milan Piatek sebagai pengganti Kane.
Namun kabar tersebut belum mendapat kepastian.
Jose Mourinho butuh waktu untuk meracik skuat Tottenham dai peninggalan Pochettino.
Angka kemenangan yang mencapai 50 persen di awal kepemimpinannya cukup menjadi modal bahwa dia pantas sebagai juru taktik Tottenham.
(Tribunnews.com/Sina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.