TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sudah dua musim PSM Makassar harus menyandang status sebagai tim musafir di kompetisi Asia.

Tepatnya di Piala AFC Cup 2019 dan 2020, dengan menggunakan Stadion Pakansari Bogor, Jawa Barat.

Kondisi ini harus diambil karena tak adanya stadion yang berstandar AFC di Makassar untuk digunakan PSM.

Stadion Mattoanging sebagai markas PSM di Liga 1 saja, kewalahan memenuhi syarat operator liga, PT LIB dengan tak memadainya penerangan.

Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak tak memperdulikan masalah tersebut.

Walau dirinya diketahui baru musim ini menukangi Laskar Pinisi dan tim masih berstatus musafir.

"Saya fikir ini tidak menjadi masalah karena kedua klub mengalami situasi yang sama. Kedua klub tidak bermain di kandang sebenarnya saat berstatus tuan rumah," ujar Bojan Hodak, Selasa (28/1/2020).

Klub lain yang dimaksud Bojan, yakni Lalenok United yang merupakan lawan PSM di Playoff Piala AFC Cup 2020.

Sebelumnya, Lalenok juga menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali saat menjamu PSM Makassar.

Laga itu merupakan leg pertama playoff Piala AFC Cup, dan tim asal Timor Leste tersebut menyandang status musafir.

Nasibnya, pun sama dengan PSM di mana markasnya di Kota Dili, Timor Leste, tak memenuhi syarat AFC.

"Mereka (Lalenok United) menggelar leg pertama di Bali. Bagi kami, meskipun tidak berstatus tuan rumah tapi laga tetap digelar di Indonesia," tegas Bojan.

Dengan tetap tampil di Indonesia, pelatih asal Kroasia itu menilai suporter PSM tetap ramai untuk mendukung.

Terbukti saat leg pertama di Bali yang menghasilkan skor 1-4 untuk PSM suporter sangat ramai.

"Kami tetap akan memiliki dukungan suporter yang sangat masif. Sehingga saya merasa hal ini (tidak bermain di Makassar) tidak akan menjadi masalah," pungkas Bojan Hodak.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Jadi Tim Musafir di AFC Cup, Bojan Hodak Bilang Begini