Kabar Liga 2: Titik Terang Stadion Manahan Sebagai Markas Persis Solo di Liga 2 2020
Persis Solo mendapat angin segar untuk menggunakan Stadion Manahan sebagai markasnya di kompetisi musim ini.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran kompetisi Liga 2 2020 musim ini akan segera di mulai.
Beberapa kontestan tim Liga 2 terus melakukan pembenahan dalam segi komposisi pemain, pelatih maupun infrastruktur.
Salah satunya tim Persis Solo mendapat angin segar untuk menggunakan Stadion Manahan sebagai markasnya di kompetisi musim ini.
Dikutip Tribunnews.com melalui laman resmi klub Persis Solo, Azmy Alqamar selaku CEO Persis Solo telah bertemu dengan Walikota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo.
Selain Azmi ada juga Hari Purnomo mantan manajer Persis tahun 2017 , pertemuan ini berlangsung di rumah dinas Walikota Loji Gandrung.
Pertemuan manajemen Persis Solo dengan Walikota Surakarta membahas Stadion Manahan untuk home-base Persis Solo musim 2020.
Secara lisan orang nomor satu di kota Solo memberikan lampu hijau untuk pemakaian Stadion Manahan.
” Secara lisan manajemen Persis Solo ingin berhombase di stadion Manahan dan kami persilakan."
"Saya sarankan untuk membuat surat terlebih dahulu, nanti biar dibicarakan dengan pengelola terkait perizinannya” ujar F.X Hadi Rudyatmo dilansir dari laman resmi Persis Solo.
Rudy sapaan Walikota Surakarta, menegaskan mempersilakan penggunaan Stadion Manahan lebih suka apabila Laskar Sambernyawa bermarkas di kota Solo dengan catatan harus bisa menjaga bersama.
”Saya mempersilakan Persis menggunakan Stadion Manahan, saya lebih suka Persis main di Solo."
"Tetapi dengan catatan kita harus bisa menjaga fasilitas Stadion Manahan, kerena tahun 2021 akan digunakan untuk Piala Dunia U-20." tambahnya.
Hal senada diungkapkan oleh Azmy Alqamar yang ikut lega dan mengucapkan terima kasih untuk Walikota Solo F.X Hadi Rudyatmo atas pertemuan tersebut.
”Saya ucapkan terima masih untuk pak Rudy yang sudah mau bertemu dengan kami dan memberikan lampu hijau untuk pemakaian Stadion Manahan Solo." kata Azmy.
"Kenapa Tidak mengajukan surat dari awal. Karena kami ingin bertemu dengan pak Rudy dulu, baru kami kirim surat."
"Kami ucapkan banyak terima kasih ke Pak Rudy yang telah memberi lampu hijau untuk izin penggunaan Stadion Monahan Solo." tutupnya.
Sementara itu Persis Solo juga terlihat bersungguh-sungguh dalam menyiapkan komposisi pemainnya untuk mengarungi Liga 2 2020.
Diantaranya dengan mendatangkan banyak pemain yang berlabel Liga 1.
Salah satunya tim Persis Solo yang baru saja mendatangkan lima pemain sekaligus pada Senin (4/2/2020).
Pemain tersebut ialah Syahroni yang musim kompetisi Liga 2 2019 lalu memperkuat Mitra Kukar.
Bersama Naga Mekes pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut membukukan 13 penampilan dan 1 gol.
Gelandang berusia 27 tahun ini sebelumnya tercatat pernah berkostum tim-tim besar di Liga 1 sebelum hijrah ke Mitra Kukar.
Dirangkum dari Transfermarkt, Syahroni pada awal karirnya merupakan pemain Persija Jakarta.
Namun di tim Ibu Kota sang pemain kurang mendapatkan tempat dan memutuskan hijrah pada 1 Januari 2014 ke Barito Putera.
Satu musim memperkuat Laskar Antasari, Syahroni mencari pengalaman baru dengan bergabung Persita Tangerang pada 1 Juli 2015.
Bermain untuk Pangeran Cisadane pun hanya bertahan satu musim dan dua musim berikutnya kembali ke Persija Jakarta dan Barito Purtera.
Tepatnya pada 1 Januari 2018 gelandang kelahiran 10 Agustus 1992 berhijarh ke Persela Lamongan selama satu musim dan musim selanjutnya baru bergabung ke Mitra Kukar.
Sebelumnya Persis Solo sudah lebih dahulu meresmikan lima pemain pada Kamis (30/1/2020).
Tim yang dinahkodai Salahudin ini sukses mendatangkan lima pemain sekaligus yang merupakan jebolan kompetisi teratas di Indonesia, yakni Liga 1.
Kelima pemain baru tersebut diantaranya 2 gelandang, 1 striker, 1 winger dan 1 pemain bertahan.
Ada tiga pemain yang pernah memperkuat Persija Jakarta yakni Yan Pieter Nasadit (gelandang), Marco Kabiay (pemain bertahan) dan Rishadi Fauzi (striker).
Selanjutnya Gufroni Al Maruf (gelandang) dan Engelberd Sani (winger) yang musim Liga 1 2019 lalu memperkuat Madura United.
Keputusan dua pemain Laskar Sappe Kerrab ini hengkang lantaran perihal menit bermain yang lebih.
Mengingat ia jarang bermain sebagai starter selama merumput bersama Madura United.
Nama Engelberd Sani tentu sudah banyak dikenal oleh para pecinta sepak bola Indonesia.
Pemain yang bisa menempati beberapa posisi ini jarang mendapatkan menit bermain bersama Madura United di Liga 1 2019.
Sani hanya bermain dalam 10 pertandingan Skuat Sape Kerrab di Liga 1 2019.
Yan Pieter Nasadit merupakan gelandang yang sempat memperkuat Persija Jakarta pada awal musim 2019.
Ia bahkan turut menjadi andalan Persija pada gelaran Piala AFC 2019 bersama dengan Rihadi Fauzi.
Rishadi Fauzi didatangkan oleh Macan Kemayoran dengan status pinjaman dari Persebaya Surabaya yang hanya berdurasi beberapa bulan.
Yan Pieter sendiri kurang mendapat tempat di lini tengah Persija karena kalah bersaing dengan nama beken seperti Sandi Sute, Ramdani Lestaluhu hingga Rohit Chand pemain terbaik Liga 1 2018.
Selanjutnya Yan Pieter memutuskan untuk hengkang ke Kalteng Putra pada 16 September 2019.
Pemain berusia 23 tahun itu tampil sebanyak 13 pertandingan bersama Kalteng Putra tanpa mencetak satu gol pun.
Berbeda halnya untuk Rishadi Fauzi yang melanjutkan karirnya dengan berseragam Mitra Kukar di Liga 2 2019 musim lalu.
Bermain untuk Naga Mekes, Rishadi menjadi andalan di lini depan dengan mencatatkan 2 gol dan 1 assist dalam 17 penampilannya.
Pemain baru terakhir Persis Solo adalah Marco Kabiay.
Kabiay sendiri sepanjang musim lalu hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Ia hanya bermain sebanyak dua kali dengan catatan 39 menit bersama Kabau Sirah di Liga 1 2019.
Keempat pemain ini telah tiba di Solo sebagaimana diumumkan pada Instagram resmi Persis.
(Tribunnews.com/Ipunk)