Berita Populer: Di Balik Kekalahan Persebaya Surabaya, Aji Santoso Terapkan Skema Penyerangan Baru
Persebaya Surabaya turun dengan skema 4-3-1-2, membuat Makan Konate berada di belakang duet Patrich Wanggai dan David da Silva.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Tiara Shelavie
Enggan menyalahkan keadaan, pelajaran yang didapat Aji pada laga ini adalah harus terus berlatih agar bisa gunakan dua striker dengan baik.
Sorotan kedua yakni perihal kegagalan Makan Konate dalam menjalankan tugasnya sebagai algojo penalti.
Seperti yang telah diketahui, Tim Bajul Ijo sebenarnya mendapatkan kesempatan untuk unggul dalam pertandingan kali ini.
Berawal dari pergerakan Hambali Tholib yang menyusup ke lini pertahanan Bhayangkara FC.
Eks Persela Lamongan tersebut dijatuhkan oleh Nurhidayat di kotak penalti.
Tanpa ampun, sang wasit memberikan hadiah penalti pada Persebaya Surabaya pada menit 67.
Makan Konate yang menjadi eksekutor penaltih gagal menjalankan tugasnya dengan baik seusai tendangan melambung di atas gawang Bhayangkara FC yang dijaga oleh Awan Setho.
Walaupun demikian, Aji Santoso tetap memuji permainan yang telah ditampilkan oleh Makan Konate dalam laga tersebut.
“Konate bagus, secara keseluruhan dia main bagus, skill, dan kualitasnya tidak ada masalah,” terang Aji Santoso seusai laga.
Lalu apakah formasi tersebut berjalan?
Di menit awal, Persebaya Surabaya nampak kesulitan, mereka gagal untuk menembus rapatnya pertahanan Bhayangkara FC.
Adaptasi bermain tanpa satu pun winger membuat mereka sulit untuk bermain melebar.
Praktis, hanya mengandalkan Makan Konate untuk menerobos rapatnya pertahanan Bhayangkara FC.
Awalnya memang agak aneh melihat bagaimana Persebaya Surabaya lebih bermain sentris dan menusuk dari lini tengah tanpa satu pun akselerasi di sisi sayap, meski sesekali David da Silva dan Konate bermain melebar.