Arema FC Disebut Kembali Miliki Gaya Bermain Khas 'Malangan' seperti Era Mendiang Suharno
Berbagai evaluasi dihasilkan kubu Arema FC usai mengikuti turnamen pra musim bertajuk Piala Gubernur Jatim.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai evaluasi dihasilkan kubu Arema FC usai mengikuti turnamen pra musim bertajuk Piala Gubernur Jatim.
Meskipun tersingkir di babak semifinal, kandas oleh Persebaya Surabaya, Arema FC disebut-sebut telah berhasil mengembalikan penampilan khas 'Malangan'.
Arema FC dikenal sebagaim tim asal Jawa Timur yang memiliki permainan khas Malangan yang identik dengan keras, ngeyel, ngotot namun menghibur.
Baca: Soal Fanatisme Suporternya, Sekum Persiraja Sebut Mirip Arema-Persebaya Tapi Punya Kearifan Lokal
Baca: Hasil Evaluasi di Piala Gubernur Jatim, Arema FC Pinjamkan 3 Pemain dan Datangkan 2 Amunisi Anyar
Permainan tersebut terakhir kali dimiliki Singo Edan ketika dilatoh oleh mendiang Suharno.
Hal itu dibenarkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Ia menyatakan banyak pihak yang menyebutkan permainan khas Arema FC telah kembali.
Kendati demikian, pria asal Madiun itu enggan jemawa.
Penampilan yang dinilai bagus merupakan serangkaian proses yang mayoritas musim ini Arema FC dihuni oleh amunisi muda.
“Mungkin, terakhir Arema bermain dengan gaya permainan seperti itu saat dilatih mendiang Coach Suharno," ungkap Ruddy seperti yang dilansir dari Wearemania.
"Banyak yang menyebut tim ini kembali ke gaya bermain khas Arema yang dulu."
"Tentu semua ini perlu proses, apalagi ini banyak pemain muda, hampir semua berusia di bawah 30 tahun,” tambahnya.
Baca: Gagal di Piala Gubernur Jatim, Arema FC Ingin Datangkan Amunisi Anyar dari Persija Jakarta
Baca: Gagal Total di Piala Gubernur Jatim, Arema FC Datangkan Amunisi Anyar Pinjam dari Persija Jakarta
Disinggung mengenai kegagalannya di ajang turnamen pra musim, Ruddy menegaskan bahwa ajang tersebut hanya sebagai wadah untuk melihat sejauh mana persiapan yang dilakukan oleh SIngo Edan.
“Turnamen ini kan persiapan Arema menuju liga, kami menyadari komposisi pemain kami musim ini mayoritas baru, jadi kami tidak memberikan target prestasi secara teknis di Piala Gubernur Jatim," tegas Ruddy Widodo.
Bagi publik Kanjruhan, nama mendiang Coach Suharno tentu tidak asing lagi.
Bahkan pelatih kelahiran Klaten itu merupakan idaman bagi Aremani dan Aremanita.
Bagaiamana tidak, ia berhasil menyelamatkan Arema dari cengkraman degradasi ketika direkrut manajemen pada paruh kedua musim 2012.
Arema yang mengalami krisis finansial dan dualisme klub saat itu, terseok-seok sejak awal musim dan terlihat bakal turun kasta.
Tapi situasi berubah ketika Suharno datang dan menggantikan tugas Wolfgang Pikal.
Alhasil, eks pemain Persiwa Wamena tersebut berhasil menganggkat Singo Edan dari jurang degradasi.
Suharno juga berhasil membalaskan dendam Arema FC yangg tersingkir untuk lolos ke semifinal ISL 2014 oleh Persib Bandung.
Ia mampu membalaskan kekecewaaan Arema FC dengan meraih gelar di Inter Island Cup 2014.
Dimana pada partai puncak, Singo Edan berhasil mengalahkan Pangeran Biru saat itu.
Meski belum meraih juara liga, tahun 2015 merupakan momen terbaik bagi Suharno karena memberikan lima trofi untuk turnamen untuk Singo Edan.
Baca: Hasil Evaluasi di Piala Gubernur Jatim, Arema FC Pinjam 2 Penyerang Sayap Persija Jakarta, Siapa?
Baca: Soal Fanatisme Suporternya, Sekum Persiraja Sebut Mirip Arema-Persebaya Tapi Punya Kearifan Lokal
Secara beruntun, Arema FC berhasil menjuarai Trofeo Persija, SCM Cup 2015, Inter Island Cup 2014, Bali Island Cup 2015, serta terakhir Sunrise of Java Cup 2015.
Musim ini, Arema FC kembali mencoba melakukan perombakan skuat hingga filosofinya.
Jika berkeca pada beberapa musim kebelakang, SIngo Edan merupakan tim yang di jejali oleh deretan pemain berlabel bintang.
Mulai dari Cristian Gonzales, Herman Dzumafo Epandi, Raphael Maitimo, Beto Goncalves, Gustavo Lopez hingga Makan Konate pernah berseragam biru khas Arema FC.
Meskipun demikian, musim ini manajemen mencoba merubah filosofi dalam perburuan pemain.
Tak tanggung-tanggung, deretan pemain muda yang memiliki prospek menjanjikan didaratkan ke publik Kanjuruhan.
Sebut saja K.H Yudo, Ganjar Mukti, Dave Mustaine, Syaiful Indra Cahya, Pandi Lestaluhu, hingga Mariando Djonak.
Layak ditunggu bagaimana kiprah Singo Edan untuk gelaran Liga 1 musim 2020.
(Tribunnewscom/Giri)