2 Faktor Kekalahan Persija dari Persebaya, Sergio Farias Sesalkan Kartu Merah Ryuji Utomo
Gol cepat Oktafianus Fernando dan kartu merah Ryuji Utomo menyebabkan permainan Persija tidak stabil yang membuat mereka kalah dari Persebaya di final
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Persija Jakarta kalah dari Persebaya Surabaya di Final Piala Gubernur Jatim 2020 dengan skor mencolok 4-1, Kamis (20/2/2020).
Berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, tim Macan Kemayoran -julukan Persija- sudah kebobolan di menit awal pertandingan lewat sontekan Oktafianus Fernando, tepatnya pada menit ke-3.
Namun ternyata, gol Oktafianus membuat Persija Jakarta kesulitan untuk mengembangkan permainan mereka.
Baca: Membedah Kekuatan Lini Tengah Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya di Liga 1 2020
Baca: Kegeraman Pelatih Persija Jakarta di Final Piala Gubernur Jatim 2020, Singgung Ketidakadilan Panpel
Baru berjalan 13 menit, Sergio Farias memainkan Novri Setiawan yang menggantikan Dwiky Arya.
Bahkan David da Silva hampir menambah keunggulan Persebaya jika Shahar Ginanjar gagal mengantisipasi sepakan pemain Brasil tersebut.
Persija semakin tertekan, menyusul kartu merah yang diterima Ryuji Utomo karena melakukan pelanggaran terhadap David da Silva.
Laga tak lepas dari pelanggaran serta kartu yang dikeluarkan oleh wasit.
Tak lama setelah kartu merah Ryuji, pemain kunci, Evan Dimas ditarik keluar digantikan Alfath Fathier untuk menambah kekuatan pertahanan tim macan Kemayoran.
Persija bukan tanpa perlawanan, beberapa upaya yang dilakukan Riko dan kolega belum membuahkan hasil.
Beruntung, Persija memiliki striker yang bisa diandalkan, Marko Simic.
Golnya yang memanfaatkan umpan sepakan pojok Riko berhasil menyamakan kedudukan hingga jeda turun minum.
Bagi Sergio Farias, pelatih Persija, gol cepat Oktafianus menjadi salah satu faktor kekalahan timnya saat menghadapi Persebaya.
"Persebaya berhasil mencetak gol di awal babak pertama. Itu baru pertama kali terjadi sama Persija," ungkap Farias, dalam pemberitaan Tribunnews sebelumnya.
"Itu menjadi catatan. Kita sedikit susah untuk mengatur organisasi balik agar bisa mencetak gol lawan Persebaya," ujarnya melanjutkan.