Membedah Kekuatan Lini Pertahanan Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Bhayangkara FC di Liga 1 2020
Tim-tim seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Bhayangkara FC disebut sebagai tiga tim yang memiliki lini pertahanan cukup solid di Liga 1 2020.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Lini pertahanan sebuah tim sepak bola menjadi salah satu sektor yang tidak kalah pentingnya dengan lini serang.
Hal ini dikarenakan lini pertahanan sebuah tim berperan krusial dalam menghalau setiap serangan lawan.
Tak jarang, para pemain belakang dan kiper yang menjadi dua pilar pertahanan harus jatuh bangun agar timnya tidak kebobolan.
Alhasil, Minimnya angka kebobolan gol menjadi salah satu hal yang tentu didambakan oleh setiap tim.
Dimana semakin sedikit kebobolan hal itu menandakan kualitas lini pertahanan sebuah tim termasuk bek maupun kipernya sangat baik.
Baca: Analisis Penjaga Gawang Liga 1 2020: Bali United, Persija, dan Persib Miliki Dua Kiper Jempolan
Baca: Analisis Lini Serang Persib Bandung, Persebaya Surabaya,& Persija Jakarta di Liga 1 2020
Jika berbicara mengenai kualitas lini pertahanan yang dimiliki oleh para kontestan Liga 1 2020 ada beberapa tim yang kini mempunyai sektor belakang yang cukup mumpuni.
Tim-tim seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Bhayangkara FC disebut-sebut sebagai tiga tim yang memiliki lini pertahanan cukup solid di Liga 1 2020.
Bagaimana kualitas lini pertahanan tim-tim tersebut ?
Persib Bandung yang kini diarsiteki Robert Rene Alberts terlihat cukup fokus dalam memperbaiki sektor lini pertahanan.
Kebobolan sebanyak 39 gol sepanjang musim lalu menjadi salah satu bahan evaluasi jajaran pelatih Maung Bandung guna memperbaiki pertahanan.
Hal ini mengingat peran krusial lini pertahanan dalam meminimalisir angka kebobolan sekaligus mengamankan hasil kemenangan.
Bergabungnya Teja Paku Alam dan Victor Igbonefo secara tidak langsung menambah kekuatan yang cukup besar bagi Persib di lini belakang.
Mengingat, tim Maung Bandung kini memiliki kualitas dan kedalaman skuat yang mumpuni utamanya di sektor pertahanan.
Di sektor penjaga gawang, Teja Paku Alam akan bersaing ketat dengan I Made Wirawan dan Muhammad Natshir untuk menjadi kiper utama Maung Bandung.
Persaingan ketat tersebut diharapkan menumbuhkan dampak positif untuk ketiga kiper tersebut menampilkan performa terbaiknya.
Tak hanya merekrut kiper baru, Persib Bandung tak segan juga berhasil mendatangkan salah satu pelatih kiper terbaik, Luizinho Passos.
Kemampuan pelatih penjaga gawang asal Brasil tersebut tidak bisa diragukan.
Tiga musim bersama Borneo FC, Luizinho Passos sukses menerbitkan tiga kiper yang sempat dianggap remeh menjadi langganan Tim Nasional Indonesia.
Mulai dari M. Ridho yang kini menjadi pilihan utama di Madura United sekaligus Timnas Indonesia.
Nadeo Argawinata yang menggeser M. Riyandi sebagai kiper utama Timnas Indonesia U-23.
Baca: Daftar 7 Kandidat Kuat Top Skor Liga 1 2020, Ada Striker Persija Jakarta hingga Eks Persib Bandung
Baca: Daftar 19 Pemain PSIS Semarang Hadapi Persipura Jayapura, Bruno Absen, Debut Fandi Eko Utomo
Hingga Gianluca Pandeynuwu yang nampaknya akan menjadi pilihan utama Borneo FC musim depan, meskipun usianya masih sangat muda.
Ketiga penjaga gawang Persib pun juga punya potensi dan keunggulan masing-masing, persaingan di bawah mistar Persib Bandung akan sangat ketat.
Made Wirawan, adalah penjaga gawang senior dengan segudang pengalaman, mulai dari kiper Timnas Indonesia hingga sukses membawa Persib Bandung juara Liga Indonesia.
Pengalaman dan ketenangannya adalah kunci sekaligus keunggulan kiper asal Bali tersebut, ia juga sudah lebih dari 7 musim berseragam Pangeran Biru.
Deden Natshir adalah saingan berat Teja Paku Alam berikutnya, performanya menanjak sejak Liga 1 2018, dan sukses menggeser Made Wirawan sebagai kiper utama Persib Bandung.
Keunggulannya adalah timing dan pembacaan bola, sebelum cidera parah kala laga menghadapi Persija Jakarta musim lalu di Stadion gelora Bung Karno.
Dari berbagai keunggulan tersebut, tentu Persib Bandung cukup optimistis jika sektor penjaga gawang sudah digaransi dengan hadirnya para kiper hebat tersebut.
Sementara itu, di sektor lini belah mulakang juga tak kampuni kualitasnya.
Di posisi bek tengah, kini Persib memiliki deretan pemain jempolan mulai dari Nick Kuipers, Fabiano Beltrame, dan Victor Igbonefo.
Persib Bandung di gelaran Liga 1 2019 menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit ketiga usai Bali United dan Persipura.
Maung Bandung hanya kebobolan sebanyak 39 kali.
Kala itu lini pertahanan Maung Bandung selalu ditempati oleh Nick Kuipers dan Achmad Jufriyanto.
Melihat datangnya Victor igbonefo bersama Persib, bukan tidak mungkin duet lini pertahanan Persib Bandung akan semakin solid.
Apalagi Victor Igbonefo bisa mnejadi opsi pengganti iedeal bagi Achmad Jufriyanto yang memutuskan hengkang ke Bhayangkara FC.
Apalagi, secara khusus duet antara Victor Igbonefo dan Fabiano Beltrame pernah tampil hebat pada masanya saat keduanya sama-sama memperkuat Arema FC.
Performa Beltrame di Arema FC dapat dikatakan sangat baik.
Pemain kelahiran Brasil itu mengoleksi enam gol dari 22 pertandingan yang dilakoninya.
Hasilnya kedua bek tangguh yang dimiliki Persib itu menyumbangkan satu trofi Inter Island Cup pada kubu Singo Edan.
Layak untuk ditunggu, apakah coach Robert ingin mengulang masa nostalgianya di Arema FC dengan menduetkan eks pemain Arema Cronus.
Atau justru Persib Bandung mematenkan duet Nick Kuipers dan Achmad Jufriyanto yang telah terjalin padu.
Baca: Jadwal Lengkap Persib Bandung di Liga 1 2020, Hadapi Persela Lamongan di Laga Perdana
Sementara itu, posisi fullback juga tidak boleh dilupakan begitu saja.
Fullback kanan kini tim Maung Bandung memiliki dua pemain berkualitas yang siap naik turun membantu pertahanan dan penyerangan.
Dua pemain berkualitas yang mengisis fullback kanan tersebut adalah Supardi Nasir dan Henhen Herdiana.
Lalu di sektor fullback kiri, ada nama-nama seperti Ardi Idrus, dan Zalnando yang bisa saling bisa berganti peran satu sama lainnya.
Dengan komposisi, kualitas, dan kedalaman skuat yang mumpuni tersebut dapat dikatakan Persib Bandung menjadi salah satu tim yang memiliki lini pertahanan cukup kokoh pada musim depan.
Persija Jakarta dapat dikatakan menjadi salah satu tim yang paling ambisius untuk bersaing di jalur juara Liga 1 2020.
Salah satu hal tersebut tersirat dari geliat pergerakan tim Macan Kemayoran di bursa transfer pemain kali ini.
Nama-nama pemain berpengalaman penuh talenta berhasil didatangkan manajemen Persija Jakarta untuk memperkuat timnya.
Sektor lini pertahanan menjadi salah satu titik konsentrasi manajemen Persija Jakarta dalam urusan memperbaiki sektor yang dianggap lemah pada musim lalu.
Persija Jakarta harus kebobolan sebanyak 42 gol dan terdampar di posisi kesepuluh pada musim lalu.
Faktor itulah yang membuat manajemen tim Macan Kemayoran cukup agresif pergeraknnya di bursa transfer utamanya memburu para pemain belakang berkualitas.
Tercatat ada tiga pemain baru yang akan menghiasi lini pertahanan Persija Jakarta musim depan.
Tiga pemain baru tersebut Marco Motta, Otavio Dutra, dan Alfath Fathier.
Pertama, Marco Motta yang merupakan eks Juventus mampu tampil ciamik dalam laga pramusim perdananya di ajang Piala Gubernur Jatim 2020.
Marco Motta menjadi salah satu nama pemain belakang yang mampu tampil gemilang sepanjang turnamen Piala Gubernur Jatim 2020.
Tak hanya andal dalam membantu lini pertahanan, kualitas insting overlappnya pun juga sangat menawan.
Kualitas umpan silang yang ia miliki sebagai pemain fullback sangat membantu lini serang timnya dalam menciptakan peluang.
Baca: Persija Jakarta Incar Poin Pertama di Kandang Sendiri Lawan Borneo FC
Baca: Fakta Menarik Jelang Kick-Off Liga 1 2020, Dominasi Pelatih Asing, Mampukah Pelatih Lokal Bersaing?
Marco Motta juga sering terlibat dalam gol-gol yang mampu digelontorkan oleh para pemain tim Macan Kemayoran.
Kehadiran Otavio Dutra dan Alfath Athier yang merupakan punggawa Timnas juga menambah kualitas lini pertahanan Persija Jakarta.
Pengalaman dan kualitasnya tentu tidak perlu diragukan lagi.
Belum lagi, Persija masih memiliki Ryuji Utomo yang juga memiliki permainan lugas yang membuat lini belakang semakin solid.
Kemungkinan, duet bek tengah tim Macan Kemayoran musim depan akan ditempati oleh Ryuji Utomo dan Otavio Dutra.
Posisi fullback yang kerap naik turun membantu pertahanan maupun penyerangan akan menjadi senjata rahasia Macan Kemayoran yang kerap mengandalkan kecepatan dalam membangun serangan.
Sisi fullback kanan bisa ditempati oleh nama-nama seperti Ismed Sofyan sebagai senior, ada pula Hamra Hehanusa sang pemain muda.
Opsi melimpah justru berada di sektor bek kiri tim Macan Kemayoran musim depan.
Pemain seperti Rezaldi Hehanusa dan Tony Sucipto, serta Alfath Fathier pun bisa menjadi opsi fullback kiri.
Dengan skuat mumpuni yang mengisi lini pertahanan tersebut dapat dikatakan Persija Jakarta memiliki bekal cukup untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2020.
Bhayangkara FC menjadi salah satu tim yang paling agresif pergerakannya di bursa transfer pemain kali ini.
Tim berjuluk The Guardian tersebut tak segan untuk merekrut para pemain kelas wahid demi memperkuat tim jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2020.
Bagaimana tidak, sepuluh pemain baru yang berpengalaman nan berkualitas telah berhasil didatangkan oleh The Guardian.
Ezechiel N'Douassel, Renan Silva, Won Jae Lee, dan Herve Guy menjadi nama-nama pemain baru asing yang berhasil direkrut manajemen Bhayangkara FC.
Sementara, para pemain lokal penuh talenta yang berhasil didatangkan oleh Bhayangkara FC antara lain Saddil Ramdani dan Andik Vermansyah.
Selain berisikan skuat mumpuni yang memiliki aroma juara, Bhayangkara FC juga memiliki deretan pemain berkualitas utamanya di sektor lini pertahanan.
Misal, di sektor bek ada beberapa pemain berkualitas berlabel timnas.
Nama-nama seperti Achmad Jufriyanto, Ruben Sanadi, Nurhidayat, dan Putu Gede menjadi deretan pemain yang masih aktif membela Timnas Indonesia.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga 1 2020 Pekan Perdana di Indosiar, Vido.com, dan OChannel
Achmad Jufriyanto dan Nurhidayat merupakan dua stopper yang aktif di skuat Timnas Indonesia beda generasi.
Jika Achmad Jufriyanto lebih banyak memperkuat skuat timnas senior, sedangkan Nurhidayat berada di tim U23.
Sementara itu, Putu Gede yang merupakan jebolan U19 asuhan Indra Sjafri kini juga menjadi salah satu pilar andalan timnas Indonesia.
Putu Gede sering bermain di posisi fullback kanan, kualitas crossing dan kedisplinan bermain menjadi ciri khas permainan pemain asal Bali tersebut.
Nama Ruben Sanadi tentu sudah tidak asing bagi para pecinta sepak bola nasional.
Fullback kiri yang sempat memegang ban kapten Persebaya Surabaya tersebut akan menambah kualitas Bhayangkara di posisi Fullback kiri.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)