Memori Manis Arema FC di Tahun 2010: Aremania Tunggu Kebangkitan Singo Edan
Hampir satu dekade terakhir, Arema FC tak mendapatkan gelar di kompetisi elite sepak bola Indonesia.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Miftah
Perubahan fuungsi terjadi pada Dendi Santoso.
Jika di era mudanya, Dendi lebih banyak bermains ebagai winger, maka dalam ebebrapa musim terakhir, mantan pemain timnas Indonesia itu mulai bermain di lapangan tengah.
Umpan-umpannya yang terbilakn ciami dikombinasikan dengan tusukan yang mematikan, merupakan senjata tersendiri bagi sosok Dendi Santoso.
Kembali ke musim 2009/2010, Arema Indonesia kala itu tak difavoritkans ebagai juara.
Pasalnya, di tangan Robert Alberts, deretan pemain bintang justru dipersilahkan hengkang oleh pelatih belanda itu.
Mulai dari Firman Utina hingga Franco Hitta.
Namun, hal tersebut merupakan keputusan yang tepat.
Baca: Lima Hal Menarik dari Arema FC Musim 2020: Terisa Dua Pemain dari Skuad Juara
Baca: Prediksi Peran Para Eks-Arema di Laga Persebaya Vs Persik Kediri: Adu Skill Lawan Kecepatan
Gerbong generasi emas berhasil diciptakan pelatih yang kini menangani Persib Bandung itu.
Mulai dari duet duo Singapura, Noh Alm Shah, atau akrab di panggil Along dan M Ridhuan.
kedua pemain asal Singapura di musim tesrebut menjadi idaman Aremania dan Aremanita dengan gaya bermainnay yang khas Malangan, ngotot, ngeyel namun menghibur.
bahkan tempramen yang dimiliki Along menjad daya tarik tersendiri bagi epamin asal Singapura itu.
Selain Along dan M Ridhuan, terdapat nama Roman Chmelo.
Pemain yang berposisi sebagai trequartista maupun winger itu menjadi amunis yang brtugas sebagai penyusun serangan.
Selain itu, ia memiliki kelebihan dalam hal tendangan bebas.