Diminati Real Madrid dan PSG, Lazio Pagari Milinkovic-Savic dengan Harga Tinggi
Performa gemilang Sergej Milinkovic-Savic bersama Lazio membuatnya diincar beberapa klub besar Eropa termasuk Real Madrid dan Paris Saint-Germain.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Performa gemilang Sergej Milinkovic-Savic bersama Lazio membuatnya diincar beberapa klub besar Eropa termasuk Real Madrid dan Paris Saint-Germain.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah ini mengambil peran penting yang membuat Lazio kini berada di jalur untuk mencoba merusak dominasi Juventus di Liga Italia.
Di Liga Italia, sang pemain sudah mencatatkan 25 penampilan dengan sudah mencetak empat gol dan menyumbang lima assist.
Baca: Striker Lazio, Ciro Immobile Ungkap Perbedaan Unai Emery dan Jurgen Klopp
Baca: Memori Pahit Lazio di Perebutan Gelar Scudetto Tahun 1915 Terancam Terulang Akibat Virus Corona
Hal inilah yang membuat beberapa klub besar Eropa tertarik untuk memboyong pemain asal Serbia tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, tiga raksasa Eropa, Real madrid, PSG hingga Manchester United tertarik meminang sang pemain.
Namun usaha mereka tidak akan mudah, karena dikutip Tribunnews dari Football-Italia, Lazio akan memagari sang pemain dengan harga cukup tinggi, yaitu 120 Juta Euro (sekitar 2 Triliun Rupiah).
Dengan bandrol sebesar itu, membuat harga pemain Serbia ini lebih besar ketimbang uang yang harus dibayarkan Manchester United untuk membeli Paul Pogba dari Juventus pada 2016 lalu.
Saat itu, Manchester United memecahkan rekor transfer dengan membeli Pogba dengan harga 100 Juta Euro.
Baca: Skenario Terburuk Liga Italia Musim Ini Bila Terhenti, Ketidakadilan Bagi Lazio hingga Format Baru
Baca: Berlatih di Rumah, Paul Pogba Malah Pakai Seragam Juventus
Harga yang dipatok bisa melambung lebih tinggi apabila sang pemain bisa mengantarkan Lazio menjuarai Liga Italia musim ini.
Menguingat posisi tim berjuluk Biancocelesti ini berada di posisi kedua klasemen sementara dengan 62 poin dan hanya terpaut satu poin dari Juventus yang berada di puncak klasemen.
Liga Italia sendiri saat ini sedang dalam masa penundaan akibat wabah virus Corona yang semakin parah di negara juara Piala Dunia 2006 tersebut.
Penangguhan sendiri kemungkinan akan berlangsung lama mengingat Italia semakin parah terdampak virus Corona.
Liga Italia Dilanjutkan 3 Mei 2020
Kemungkinan besar, Liga Italia akan dilanjutkan pada 3 Mei mendatang.
Hal ini disampaikan abriele Gravina selaku Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) yang mengisyaratkan Liga Italia akan dimulai pada 3 Mei dan kemungkinan berakhir bulan Juni.
Garvina berencana kembai menggelar Liga Italia pada bulan Mei mendatang.
Rencana bulan Mei dimulainya Liga Italia telah dipikirkan dengan matang oleh Garvina mengingat keputusan besar yang baru saja dibuat oleh UEFA.
Keputusan besar tersebut yakni menunda satu tahun pelaksanaan Euro 2020 menjadi bulan Juni 2021.
“Kami telah mulai menentukan tanggal yang memungkinan ini dimulai kembali pada 3 Mei sampai 30 Juni,” kata ketua Federasi Garvina kepada Telelombardia dilansir dari Footbal Italia.
FIGC saat ini juga telah mulai berkoordinasi dengan pihak berwenang di Italia terkait rencananya memulai kompetisi dengan sepengetahuan UEFA serta FIFA.
“Ini juga memungkinkan untuk selesai pada Juli, jadi kami sudah meminta kepada otoritas di negara ini, bersama UEFA dan FIFA.
“Kami tak lupa mempertimbangkan kompetisi klub-klub Eropa dan jeda internasional yang telah diminta oleh FIFA untuk diselenggarakan pada pekan pertama Juni guna menuntaskan kualifikasi Euro.” imbuhnya.
Liga Italia musim ini baru memainkan 26 pertandingan, namun Inter Milan dan Atalanta masih sama-sama menyisakan 25 pertandingan.
Berkaca masih ada sisa 10 hingga 11 pertandingan sisa, FIGC berfikit bahwa menghentikan kompetisi bukan solusi yang terbaik dan optimis dapat memulai pada bulan Mei.
“Saya bahkan tidak pernah mempertimbangkan untuk mengakhiri musim di sini, karena itu akan menghilangkan harapan dari para penggemar dan mengirim kesan negatif."
"Saya memperhatikan dinamika olahraga, ekonomi dan sosial, disertai dengan rasa optimisme. Olahraga dan sepak bola khususnya mewakili secercah harapan bahwa kita dapat kembali normal."
“Kita harus yakin bahwa kita dapat melanjutkan pada 3 Mei. Jika kita tidak bisa melakukannya, itu akan lebih jauh, tetapi kita harus menyelesaikan turnamen." terangnya.
Bukan hanya Serie A, Liga Champions dan Liga Eropa, tetapi juga Coppa Italia, karena hanya leg pertama semifinal Inter-Napoli dan Milan-Juventus yang dimainkan.
“Kami memasukkan Coppa Italia dalam kalender baru kami, karena pemenangnya akan memenuhi syarat untuk mendapat tempat di Liga Eropa, sesuatu yang saat ini baik Milan maupun Napoli akan mendapat manfaat,”
“Saya harap ini bisa dimainkan, kalau tidak kita akan menemukan cara untuk memastikan nilai kompetisi olahraga. Ini berlaku juga untuk Serie A. Jika sepak bola bangkit kembali, itu berarti negara telah mengalahkan virus terkutuk ini.” tutupnya.
(Tribunnews/Haikal, Ipunk)