Bek Arema FC Jelaskan Rasanya Berlatih Sendiri, Tidak Bisa Bercanda dengan Rekan Setim
Bek Arema FC, Johan Alfarizi menjelaskan rasanya tidak berlatih bersama rekan setimnya.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Bek Arema FC, Johan Alfarizi menjelaskan rasanya tidak berlatih bersama rekan setimnya.
Hal ini terjadi setelah Arema FC memperpanjang masa liburannya karena Liga 1 2020 resmi dihentikan untuk sementara waktu.
Meskipun libur para pemain Arema tetap mendapat tugas untuk berlatih dan diminta untuk menjalani social distancing mengingat situasi wabah Corona yang menalnda Indonesia.
Baca: Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts Minta Kejelasan ke PSSI Terkait Kelanjutan Liga 1 2020
Baca: Latihan Rutin Arema FC Selama Libur Kompetisi: Manfaatkan Google Duo hingga Kirim Video Rekaman
Salah satu yang melakukannya adalah bek senior Arema, Johan Ahmad Farizi.
Pemain yang biasa dipanggil Johan Alfarizi ini mengatakan sejauh ini dirinya merasa tidak ada bedanya dari libru lainnya meski ada pekerjaan rumah dari tim pelatih yang harus dilaksanakannya.
Dirinya pun merasa latihan di berbeda dengan di lapangan bersama rekan setimnya karena tidak bisa bercanda dan waktu bisa terasa lebih cepat.
"Sama saja kayak libur-libur biasa, tiap pemain kan pasti bisa mengerti menjaga kondisi badan."
"Ini dikasih PR yang dikasih pelatih, bedanya kan ngerjain di rumah sendiri," ujar Alfarizi dilansir Kompas.com.
"Kalau di lapangan kan bareng-bareng sama teman-teman. Bisa diselingi bercanda, jadi tidak terasa tiba-tiba latihan selesai," ungkapnya menambahkan.
Baca: Kata Fabiano Beltrame soal Liga 1 yang Dihentikan padahal Persib Bandung Sedang di Puncak
Baca: Liga 1 2020 Ditunda Karena Virus Corona, GM PSIS Semarang Keluhkan Anggaran yang Membengkak
Sementara itu, dirinya mengatakan selama liburan tim pelatih tetap memberikan tugas dan diminta untuk menjaga kebugaran masing-masing.
"Iya semua pemain Arema dapat tugas latihan di rumah. Intinya, menjaga kebugaran badan saja selama masih libur dan mengerjakan apa yang sudah dikasih oleh pelatih," terangnya.
Sementara untuk menjaga agar dirinya tidak terkena virus, Alfarizi hanya menjalankan apa yang sudah dianjurkan saja dan juga tidak seriung keluar rumah.
"Ya saat ini menjaga agar tidak terkena virus. Seperti apa yang sudah dianjurkan saja, tidak berlebihan."
"Sering cuci tangan, jaga lingkungan sekitar, jaga diri sendiri, menahan tidak sering keluar rumah dan asupan makanan bergizi serta vitamin saja," ungkap pemain berusia 29 tahun tersebut.
Pemain asli Malang ini berharap wabah virus Corona ini dapat cepat selesai teratasi dan aktivitas olahraga dapat kembali seperti sedia kala lagi.
Baca: Ungkap Alasan Tinggalkan Arsenal, Fabregas Sebut hanya Van Persie dan Samir Nasri yang Selevel
Baca: Arema FC & PSIS Semarang Terapkan Teguran hingga Sanksi jika Pemain Lalaikan Latihan Rutin
"Berharap supaya virus corona sekarang cepat menghilang dan semua sehat, semua aktivitas olahraga dan semuanya berjalan normal kembali," pungkasnya.
Sementara mengenai latihan mandiri yang dilakukan para pemain Arema FC, sang pelatih, Mario Gomez mewajibkan para pemainnya untuk mengirimkan video saat melakukan latihan di rumah.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu gelandang Arema FC, Jayus Hariono.
Dirinya bahkan hingga merasa canggung ketika harus merekam aktivitasnya ketika berlatih.
"Ya malu awalnya tapi mau bagaimana lagi harus setor video itu ke pelatih. Ya rasanya canggung gitu, pas latihan langsung direkam,” ungkapnya dilansir laman resmi Liga Indonesia.
Selama menjalani latihan di rumah, menurut Jayus Hariono tidak ada kendala yang berarti.
Program yang diberikan pelatih dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Namun Jayus merasakan hal yang berbeda ketika latihan di lapangan bersama rekan-rekannya dengan latihan di rumah sendirian.
“Sebenarnya tidak ada bedanya di program latihan itu. Bedanya cuma latihan dan hasilnya berupa video gitu saja,” pungkas Jayus.
Liga 1 2020 sendiri resmi dihentikan untuk sementara setelah wabah pandemi Virus Corona makin meluas di Indonesia.
(Tribunnews/Haikal, Ipunk) (Kompas.com/Suci Rahayu)