Meski Diliburkan, Bek PSIS Semarang Pilih Bertahan di Mes Ketimbang Pulang Kampung
Meski diliburkan, beberapa pemain tim berjuluk Mahesa Jenar ini memilih untuk tetap berada di mes yang disediakan oleh klub.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Ditundanya Liga 1 2020 membuat sejumlah klub meliburkan para pemainnya termasuk PSIS Semarang.
Namun meski diliburkan beberapa pemain tim berjuluk Mahesa Jenar ini memilih untuk tetap berada di mes yang disediakan oleh klub.
Salahsatu yang lebih memilih bertahan adalah pemain belakang PSIS, M Rio Saputro.
Rio memilih untuk bertahan di mes meskipun sebenarnya kampung halamannya di Jepara tidak terlalu jauh dengan Semarang.
Baca: PSIS Semarang Tetap Bayar Gaji Pemain Meski Liga 1 2020 Dihentikan
Baca: PSIS Semarang Liburkan Pemain dan Ofisial, Karyawan Klub Diminta Kerja dari Rumah
Namun sang pemain lebih memilih untuk bertahan di mes karena tersedianya alat olahraga.
Menurutnya alat yang disediakan PSIS cukup lengkap jadi dirinya bisa berlatih mandiri.
"Kebetulan di mes ada alat untuk olahraga yang disediakan klub. Jadi saya bisa latihan mandiri menggunakan alat di sini," terang mantan pemain Persijap Jepara ini dilansir laman resmi PSIS.
Selain itu, Rio juga mengatakan dirinya tetap berada di mes untuk menjaga agar tidak terpapar virus Corona yang menjadi akibat timnya diliburkan juga Liga dihentikan sementara.
"Selain itu juga menjaga diri dari paparan virus Corona kalau keluar mes. Jadi tetap stay di sini saja," pungkasnya.
PSIS sendiri memang menyediakan tempat olahraga dan gym untuk para pemainnya.
Hal ini dilakukan agar para pemain tidak perlu untuk pergi ke pusat olahraga atau gym umum.
Selain itu, di mess PSIS saat ini juga ada fasilitas kesehatan yang bisa dimanfaatkan para pemain ketika sakit atau pun cedera.
Bek Asing PSIS minta Indonesia berlakukan Lockdown
Indonesia saat ini mengalami masalah di tengah-tengah pandemi Corona yang mewabah.
Berdasakan konferensi pers yang digelar di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (25/3/2020), jumlah kasus corona di Indonesia bertambah.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menginformasikan jumlah pasien positif menjadi 790.
Bertambah 105 dari data terakhir Selasa (24/3/2020) yakni 685 orang.
Baca: PSIS Semarang Terapkan Denda Kepada Pemain yang Usai Libur Kompetisi Berat Badan Naik 1 Kg Lebih
Baca: PSIS Semarang Terapkan Sanksi Kepada Pemain yang Melanggar Aturan Selama Libur Corona
Flavio Beck yang kini bermain bersama PSIS Semarang memberikan saran terkait situasi tersebut.
"Saya pikir Indonesia harus melakukan lockdown sekarang untuk pencegahan karena Indonesia adalah negara yang besar dengan banyak orang," kata Flavio Beck dikutip dari BolaSport.com.
"Virus corona ini bisa menjadi bencana bagi masyarakat Indonesia. Ini bukan lelucon, jika orang-orang tidak mendengarkan dan tak mau tinggal di rumah," tambahnya.
Eks pemain Semen Padang tersebut juga menganggap penyebaran virus corona yang cepat menjadi salah satu hal yang perlu diantisipasi.
Ditambah belum ada obat jitu yang bisa menyembuhkan orang yang terinfeksi virus corona.
Alhasil, Flavio Beck juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah saja.
"Kita semua tau virus ini akan terus bergerak dan bisa menularkan ke banyak orang apabila kita tidak mau berada di dalam rumah," ujar pemain berpaspor Brasil tersebut.
Baca: PSIS Semarang Terapkan Denda Kepada Pemain yang Usai Libur Kompetisi Berat Badan Naik 1 Kg Lebih
Tak segan, Flavio Beck secara tegas mengatakan keselamatan dan kesehatan menjadi hal yang perlu diprioritaskan.
"Hidup kita itu lebih penting daripada uang karena uang tidak akan bisa membeli kesehatan kita," tutur Flavio Beck.
Apalagi wabah virus corona telah menelan banyak korban jiwa di seluruh dunia.
(Tribunnews/Haikal, Dwi Setiawan) (Bolasport/Wila Wildayanti)