Cara Mantan Striker AC Milan & Chelsea Hindari Covid-19, Social Distancing hingga Ikuti Pemerintah
Andriy Shevchenko mantan striker milik AC Milan dan Chelsea ini memiliki cara untuk memutus penyebaran virus corona atau Covid-19.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Andriy Shevchenko mantan striker milik AC Milan dan Chelsea ini memiliki cara untuk memutus penyebaran virus corona atau Covid-19.
Shevchenko yang kini menjabat sebagai pelatih Timnas Ukraina tengah mengasingkan diri di Inggiris yang juga memiliki kasus Covid-19.
Penyerang yang sukses mencatatkan sejarah sebagai peraih trofi Liga Champions pertama dari Ukraina ini mengakui telah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.
Penyerang yang akrab disapa Sheva tersebut berharap masyarakat mematuhi himbauan pemeritah untuk melakukan social distancing.
Baca: Diego Godin Menilai Liga Italia Telat Dihentikan hingga Banyak Pemain Positif Terjangkit Covid-19
Baca: Striker Andalan Napoli, Arkadiusz Milik Diperebutkan Atletico Madrid dan AC Milan
Baca: Kegalauan Frank Lampard Soal Liga Inggris Musim Ini, Berharap Situasi Lekas Pulih
Baca: Dikabarkan Hengkang dari Chelsea, Pedro Sebut Terjemahan Media Spanyol Tidak Akurat
Menjauhi tempat keramaian agar rantai penyebaran penularan Covid-19 segera berakhir dan aktifitas kembali pulih seperti sedia kala.
Langkah social distancing yang telah lakukan Sheva berharap juga ditiru oleh masyarakat yang belum melakukannya.
Selain mengurangi rantai penularan virus corona, social distancing juga dapat memberikan kesempatan untuk para tenaga medis dapat menyelesaikan tugasnya secara maksimal dan tidak ada penambahan kasus pada setiap hari.
“Saya dekat London, saya tinggal di luar kota. Saya sudah terkunci selama hampir 10 hari, ”
Baca: Chelsea Dikabarkan Tertarik Rekrut Philippe Coutinho
Baca: Leeds United Sempat Dekati Ibrahimovic Sebelum ke AC Milan
Baca: Olivier Giroud Ceritakan Alasannya Gagal Hengkang hingga Ajakan Conte untuk Bergabung ke Inter
“Kita menjalani saat yang sulit ini dengan harapan, berharap segalanya akan membaik."
"Satu-satunya solusi adalah menghormati aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, tinggal di rumah dan memberi dokter kesempatan untuk melakukan pekerjaan mereka."
“Itu adalah masa yang sulit. Satu-satunya solusi adalah percaya pada keputusan pemerintah. Kami tidak harus melakukan hal-hal bodoh, terutama tidak meninggalkan rumah."
“Kami tidak tahu apakah kami memiliki virus atau tidak, ada banyak orang yang dapat terinfeksi dan membawa virus, terus menularkannya kepada orang lain tanpa gejala."
"Kita tidak hanya harus memikirkan diri kita sendiri tetapi juga banyak orang lain yang bisa kita jangkiti." kata Sheva kepada Sky Sport Italia yang dilansir dari Football-Italia.
Baca: Liga Italia Belum Jelas Kapan Dimulai, Presiden FIGC Punya Opsi untuk Tetap Berikan Scudetto
Baca: Pemain & Pelatih Juventus Sepakat Gaji Dipotong Selama 4 Bulan Akibat Penundaan Liga Italia
Sheva menambahkan kegiatan social distancing satu di antara cara sebagai ungkapan terima kasih nya kepada tenaga medis yang telah menjalankan tugasnya di setiap waktu.
Pelatih berusia 43 tahun ini menilai tenaga medis meliputi dokter, perawat dan para sukarelawan telah melakukan usaha secara maksimal untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada manusia yang terinfeksi Covid-19.
“Semua dokter di dunia melakukan pekerjaan dengan baik, para perawat, sukarelawan ... terima kasih banyak atas semua yang Anda lakukan untuk kami. Anda benar-benar pahlawan di zaman kita."
"Aku ingin memberi hormat kepada semua orang Italia, aku selalu dekat denganmu dan."
"Saya mengirim Anda pesan cinta. Forza Italia, kita bisa melakukan semuanya bersama-sama," tutupnya.
Sheva merupakan striker terbaik yang pernah dipunya AC Milan selama 6 musim sejak 1999 hingga 2006 dan kemudian memutuskan hengkang ke Chelsea .
Di Italia dia menjalani periode terbaiknya, dengan berhasil membawa klub yang berjuluk Rossoneri menjuarai Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions, serta memenangi penghargaan pribadi Ballon d'Or.
(Tribunnews.com/Ipunk)