TRIBUNNEWS.COM - Gelandang asing milik Barito Putera, Danilo Sekulic menunjukkan kebesaran hatinya menyikapi keputusan PSSI terkait pengguhan kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2.

Sebelumnya, PSSI memutuskan terkait keberlangsungan kompetisi di Indonsia yang ditangguhkan hingga 29 Mei 2020.

Gelaran Liga 1 dan Liga 2 kembali dapat berlangsung pada awal bulan Juli mendatang dengan catatan kondisi telah di rasa aman ataupun pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.

Berbagai tanggapan dari sejumlah insan sepak bola di Indonesia terkait keputusan tersebut.

Pada umumnya, semua pemain pun mendukung apa yang menjadi ketetapan Organisasi induk Sepak Bola Indonesia tersebut.

Termasuk dengan Danilo Sekulic yang menegaskan bahwa apa yang menjadi keputusan PSSI telah dirasa benar.

Menurut gelandang milik Barito putera itu, kesehatan dan keselamatan warga Indonesia merupakan faktor utama.

"Kesehatan kita dan warga Indonesia ialah yang utama untuk saat ini," terang Danilo Sekulic seperti yang dilansir dari laman resmi Liga Indonesia.

Sekulic pun berharap untuk kedepannya masalah pandemi virus corona yang tengah merebak di Tanah Air dapat segera berakhir.

Pun dengan jalannya kompetisi dapat kembali berlangsung dan menggelar pertandingan.

"Saya selalu berdoa agar semua ini cepat berlalu dan tidak banyak lagi orang yang menderita virus ini. Semoga Liga dapat berjalan di bulan Juli nanti," ucapnya menambahkan.

Meskipun demikian, lebih lanjut jika dipandang dari sudut pandangnya, Sekulic memang meyayangkan diberhentikannya kompetisi.

Selain karena dapat merugikan pemain, saat ini menurutnya Barito Putera dalam kondisi baik jika tak terganjal keputusan PSSI untuk melanjutkan pertandingan.

“Sangat disayangkan kompetisi harus ditunda karena cukup merugikan pemain.".

"Karena kondisi fisik yang telah kita bangun seiring berjalannya Liga harus berhenti," tambah pemain andalan Laskar Antasari tersebut.

Kemudian disinggung mengenai libur pemain yang diberikan oleh klub, Danilo Sekulic memilih bertahan di kota Banjarmasin.

Pasalnya negara tujuannya yakni Serbia di mana ia berasal telah melakukan kebijakan penutupan di tengah pandemi virus corona.

"Saya pun tak bisa pulang ke Serbia karena perbatasan sudah ditutup artinya saya tetap menunggu di Banjarmasin bersama keluarga dan berlatih sendiri,” ujarnya.

Dukungan atas keputusan yang diambil oleh PSSI juga diberikan oleh pelath Barito Putera Djadjang Nurdjaman.

Kemudian disinggung mengenai kegiatannya, saat ini mantan pelatih Persib bandung itu memilih fokus untuk menjaga kesehatan.

"Semuanya kami ikut kebijakan klub dan federasi saja," kata Djanur, sapaan akrabnya, seperti yang dilansir dari Banjarmasinpost, Minggu (29/3/2020).

Disinggung mengenai harapannya, ia akan memiliki niat untuk bermain badminton ataupun tenis jika kondisi telah kembali normal.

"Tidak ada karena kerjaan saya murni sebagai pelatih," kata Djanur saat ditanya apakah memiliki usaha sampingan lainnya.

"Andai bisa keluar saat situasi kembali normal, saya ingin kembali bermain badminton dan tenis," terang pelatih yang juga pernah menukangi Persebaya Surabaya tersebut.

Barito Putera sendiri telah meliburkan para pemain hingga waktu yang belum ditentukan menyusul ditundanya kompetisi Liga 1 oleh PSSI.

 (Tribunnews.com/Giri)(Banjarmasinpost/Khairil Rahim)