Persik Kediri Patuhi Keputusan PSSI Mengenai Pembayaran Gaji Sebesar 25 Persen dari Nilai Kontrak
Persik Kediri Patuhi Keputusan PSSI Mengenai Pembayaran Gaji Sebesar 25 Persen dari Nilai Kontrak, Kamis (2/4/2020)
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Terhentinya kompetisi Liga 1 2020, membuat semua tim melakukan penyesuaian secara darurat, dan tidak terkecuali Persik Kediri.
Dengan Wabah Corona yang meluas, PSSI dan PT LIB mengajukan penundaan Liga 1 2020.
Beberapa kebijakan dimunculkan PSSI, seperti pembayaran gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak.
Baca: Liga 1 2020 Dihentikan, Pemain Asing Persebaya Surabaya Pilih Pulang Kampung
Baca: Tiga Alumni Garuda Select Promosi Perkuat Persib Bandung U-18
CEO Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih menegaskan bahwa Persik mematuhi keputusan PSSI perihal pembayaran gaji pemain, pelatih dan ofisial tim maksimal 25% pada bulan Maret, April, Mei, dan Juni.
enurutnya, sebagai tim yang taat dengan aturan, Persik akan mematuhi keputusan tersebut dan segera menuntaskan kewajiban kepada pemain, pelatih dan ofisial tim.
Abdul Hakim Bafagih menambahkan pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan komunikasi dengan pihak eksternal jika keputusan tersebut nantinya dirasa merugikan oleh beberapa pihak.
"Kita dimintai rekomendasi dan pertimbangan sebelum keputusan ini dibuat.
Dan pada saat itu, kita sudah mengirimkan hal tersebut. Tidak hanya ke PT LIB atau PSSI melainkan ke asosiasi pelatih dan pemain," papar Hakim di laman resmi Liga 1.
Menurutnya PSSI adalah induk organisasi tertinggi sepak bola Indonesia.
Oleh karena itu klub yang bernanung didalamnya hendaknya memiliki kewajiban untuk mematuhi regulasi yang diberikan.
Abdul Hakim Bafagih menjelaskan bahwa itulah sebenarnya yang menjadi alasan Persik, bukan takut dimusuhi klub-klub lain jika Persik tidak mematuhinya.
“Kami kira bukan itu persoalannya. Kami mengikuti regulasi dengan memberikan pemahaman kepada pemain,” ungkapnya.
Sebenarnya Abdul Hakim Bafagih tidak menginginkan hal tersebut terjadi.
Namun status force majeure akibat dari wabah pandemi corona yang ditetapkan oleh PSSI membuat klub berusaha untuk mengambil jalan terbaik.