Kegeraman Wayne Rooney Terkait Pernyataan Kontroversial Matt Hancock
Legenda Timnas Inggris, Wayne Rooney melontarkan komentar pedas di tengah situasi pandemik virus corona yang melanda dunia, tak terkecuali Inggris.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Timnas Inggris, Wayne Rooney melontarkan komentar pedas di tengah situasi pandemik virus corona yang melanda dunia, tak terkecuali Inggris.
Sebelumnya, Matt Hancock selaku Menteri Kesehatan Inggris mengeluarkan pernyataan yang cukup membuat geram para pesepakbola yang bermain di tanah Britania Raya.
Matt Hancock mengungkapkan, para pesepak bola Liga Inggris harus turut mengambil peran mereka secara finansial di situasi pelik saat ini akibat virus corona.
Matt Hancock berharap para pemain Liga Inggris harus rela melakukan pemotongan gaji.
Baca: Wayne Rooney Ungkap Rahasia Duet Gacornya Bersama Cristiano Ronaldo
Baca: Momen Lucu Wayne Rooney Hampir Tinggalkan Manchester United Tahun 2010
Pernyataan Matt Hancock itu pun akhirnya membuat Wayne Rooney yang kini bermain bersama Derby County merasa geram.
Dalam kolom berita Sunday Times, Rooney menjelaskan bagaimana dia bersedia membantu asalkan dia tahu di mana uangnya akan digunakan.
"Jika pemerintah mendekati saya untuk membantu mendukung perawat secara finansial atau membeli ventilator, saya akan bangga melakukannya selama saya tahu kemana uang itu digunakan," ujar Wayne Rooney, seperti yang dilansir dari Sportskeeda.
"Saya berada dalam posisi di mana saya bisa memberikan sesuatu namun tidak semua pemain sepak bola berada pada posisi yang sama," ungkap eks penyerang Manchester United tersebut.
Baca: Kisah Brandon Williams Saat Dipanggil Masuk Skuat Utama Manchester United
Kegeraman Rooney karena pemerintah secara tiba-tiba mengeluarkan himbauan kepada para pemain sepak bola untuk berkenan melakukan pemotongan gaji.
Eks penyerang Timnas Inggris tersebut menganggap langkah itu secara tidak langsung mengkambinghitamkan profesi pemain sepak bola.
"Sudah begitu, karena profesi mereka, tiba-tiba gaji yang mereka terima harus dikurangi 30%. Kenapa tiba-tiba pesepak bola yang jadi kambing hitamnya?" tanya Rooney.
Rooney menganggap pernyataan sang Menteri Kesehatan Inggris tersebut sudah diluar kewenangannya.
"Apa yang terjadi dalam beberapa hari ini cukup memalukan. Pertama, Matt Hancock meminta pemain Liga Inggris mesti melakukan pemotongan gaji, di mana seharusnya ia merilis informasi terbaru soal pandemi yang melanda negara ini," lanjut Rooney.
"Persoalan gaji pemain mengapa bisa ada di pikirannya? Memangnya dia benar-benar putus asa sampai harus mengalihkan perhatian pemerintahnya dari pandemi ke gaji pemain?" lanjut Rooney.
"Pemain seperti disudutkan untuk menanggung akibat dari berkurangnya pendapatan. Ini seperti bukan win solution," pungkas sang legenda Manchester United tersebut.
Baca: Hal-hal Menarik Man United yang Dibongkar Gary Neville, Perginya Ronaldo hingga Kebijakan Sir Alex
Sebelumnya, pernyataan pedas Matt Hancock tersebut telah dibalas dengan sikap dingin oleh salah satu pemain klub Crystal Palace, Andros Townsend.
"Sepak bola selalu berusaha melakukan banyak hal baik, melihat sepak bola dicap sebagai penjahat tentu sedikit mengejutkan bagi saya, jujur," ujar Andros Townsend dilansir Talk Sport.
"Sejak krisis ini mulai menyasar pekerjaan, kami sejauh ini telah membantu para tunawisma hingga kami menyumbangkan donasi ke badan amal setempat," lanjutnya.
"Menteri Kesehatan telah membelokkan kesalahan kepada para pemain sepak bola, saya pikir itu tidak benar," tegas Townsend.
Andros Townsend mengingatkan bahwa para pemain sepak bola tanpa diminta sudah memiliki tanggung jawab untuk hal membantu masyarakatnya.
"Kami memiliki tanggung jawab, kami akan memberikan kembali manfaat kepada masyarakat karena kami berada dalam posisi yang sangat istimewa," ungkap Townsend.
"Masyarakat secara efektif membayar upah kami dan pada saat seperti ini kami perlu memberikan kepada mereka kembali," sambungnya.
Pemotongan gaji para pemain sepak bola sebelumnya telah dilakukan pada beberapa klub yang berlaga di kancah La Liga Spanyol, Barcelona menjadi salah satu contohnya.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.