Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Mengenang Daya Ledak Duo Singapura di Arema Indonesia, Pelita Jaya jadi Korban

Siapa tak kenal dengan duo Singapura yang pernah berseragam biru khas Arema FC (dulu Arema Indonesia) di musim 2009/2010.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
zoom-in Mengenang Daya Ledak Duo Singapura di Arema Indonesia, Pelita Jaya jadi Korban
aremafc.com
Logo Arema FC 

TRIBUNNEWS.COM - Siapa tak kenal dengan duo Singapura yang pernah berseragam biru khas Arema FC (dulu Arema Indonesia) di musim 2009/2010.

Khususnya Aremania (suporter setia Arema Indonesia) yang selalu mengelu-elukan kedua pemain tersebut.

Dua pemain yang dimaksud ialah Noh 'Along' Alam Shah dan M Ridhuan.

M Ridhuan
M Ridhuan (net)

Baca: Dipercaya Mario Gomez, Bek Muda Arema FC Pasang Target Khusus di Liga 1 2020

Baca: Tiga Pemain Asing Arema FC Bertahan di Malang, Oh In Kyun Pilih Pulang Kampung

Pemain yang berasal dari Negeri Singa tersebut menjadi idaman publik Kanjuruhan sejak kedatangannya.

Bagaimana tidak, di awal kedatangannya ke Indonesia, baik Along dan M Ridhuan berhasil mengantarkan Singo Edan menjadi kampiun ISL (Indonesia Super League) musim 2009/2010.

Tak tanggung-tanggung di musim perdananya, Along bahkan mampu menjadi top skorer klub dengan lesakan 14 golnya.

Along merupakan pemain dengan tipikal permainan yang keras, ngeyel, namun menghibur.

Berita Rekomendasi

Meskipun kerapkali mendapatkan teguran hingga kartu merah akibat tempramennya yang sulit dikendalikan, namun Along merupakan striker yang tak perlu diragukan kembali ketajamannya.

Noh Alam Shah saat jadi bintang di Piala AFF 2007.
Noh Alam Shah saat jadi bintang di Piala AFF 2007. (yahoo)

Pun dengan M Ridhuan, di mana pemain yang berposisi sebagai winger tersebut memiliki kecepatan yang tak perlu diragukan kembali dalam menyisir sektor sayap kanan penyerangan Singo Edan.

Bukti kualitas permainan Noh Alam Shah dan M Ridhuan terbukti saat Arema Indonesia menjamu Pelita Jaya Kerawang di Stadion Kanjuruhan, (3/4/2010).

Kala itu Arema Indonesia masih ditangani oleh Robert Alberts, sedangkan Pelita Jaya diasuh oleh Djadjang Nurdjaman.

Secara kualitas pemain, tentu kedua tim tak jauh berbeda, di mana baik Pelita Jaya maupun Arema Indonesia kala itu diperkuat pemain muda.

Baca: Kabar Dedik Drogba Setiawan, Kondisi Striker Andalan Arema FC Kian Membaik

Baca: Pelatih Arema FC Ungkap Pentingnya Komunikasi di Tengah Libur Kompetisi

Dari kubu tim tamu, nama pemain seperti, Firman Utina, Jajang Mulyana, Engelberd Sani hingga Esteban Vizcarra menjadi amunisi utama kala itu.

Kemudian di kubu tuan rumah, pemain seperti Ahmad Bustomi, Along, M Ridhuan, hingga Roman Chamelo menjadi andalan dari Singo Edan.

Dua pemain Arema Indonesia, Munhar (kiri) dan Hendro Siswanto (tiga kiri) mencoba menggagalkan serangan yang dibangun pemain anyar Persiba Balikpapan, Moustapha El Kassa pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Persiba, Balikpapan, Minggu (27/1/2013) malam. Pertandingan yang sempat diwarnai insiden matinya lampu stadion ini dimenangkan oleh tuan rumah Persiba dengan skor 1-0. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)
Dua pemain Arema Indonesia, Munhar (kiri) dan Hendro Siswanto (tiga kiri) mencoba menggagalkan serangan yang dibangun pemain anyar Persiba Balikpapan, Moustapha El Kassa pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Persiba, Balikpapan, Minggu (27/1/2013) malam. Pertandingan yang sempat diwarnai insiden matinya lampu stadion ini dimenangkan oleh tuan rumah Persiba dengan skor 1-0. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN) (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN )

Namun hasil mengejutkan terjadi pada laga tersebut, di mana Arema Indonesia mampu mempermak Pelita Jaya dengan skor 6-1.

Bintang pada pertandingan tersebut dapat dikatakan menjadi milik Noh Alam Shah.

Pemain Timnas Singapura kala itu mampu memborong 3 gol.

Raihan hattrick tersebut merupakan yang pertama bagi Along semenjak bergabung dengan tim asal Jawa Timur tersebut.

Selain Noh Alam Shah, 3 gol lainnya mampu disarangkan oleh brace M Fakhruddin, dan satu gol dari M Ridhuan.

Sedangkan satu gol balasan dari tim tamu dicetak oleh Esteban Vizcarra.

Tentu tak bisa dipungkiri kerjasama duo Singapura di musim tersebut mampu mengantarkan Singo Edan menjadi kampiun.

Baca: Kabar Dedik Drogba Setiawan, Kondisi Striker Andalan Arema FC Kian Membaik

Baca: Para Kiper Arema FC Bebas Tugas Saat Liga 1 Berhenti, Felipe Americo Yakin Mereka Tak Akan Gabut

Tepatnya Along mampu mencetak 14 gol dan M Riguan mampu mengemas 5 gol.

Tipikal permainan kedua pemain itu dapat dikatakan saling melengkapi.

Tak jarang M Ridhuan yang menyisir sisi sayap memberikan umpan direct maupun umpan tarik yang dapat dikonfirmasikan oleh Along menjadi gol.

Meskipun di musim keduanya bersama Arema indonesia gagal mempertahankan gelar, namun Along dan M Rdhuan mampu membuat permaianan Singo Edan stabil.

Terbukti di musim 2020/2011, Singo Edan mengakhiri kompetisi ISL di peringkat kedua setelah Persipura Jayapura ditasbihkan sebagai kampiun.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas