Mantan Ketum PSSI Kritik Kinerja Ratu Tisha, Iwan Bule Minta Maaf dan Batasi Sekjen Bicara di Media
Mantan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Djohar Arifin Husin melayangkan kritik kepada kinerja Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Ratu Risha.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Husein Sanusi
“Berkaitan dengan adanya Sekjen menunda dua kali pertandingan (karena) alasan keamanan. Ini Bapak Johar Alhamdulillah pada saat pimpinan kami sudah kami evaluasi."
"Memang saya melihat terlalu overlapping keberadaan Sekjen, sehingga bapak bisa tahu sekarang yang bersangkutan tidak ada lagi memberikan keputusan yang bersifat strategis bahkan penyampaian-penyampaian di media pun saya ambil alih semua. Karena memang ada hal yang kurang pas,”
“Kemudian saya minta maaf juga kepada Bapak terkait tempat duduk saat bapak berada di SEA games 2019 Manila."
"Saya tidak tahu ini, tapi saya ucapkan mohon maaf atas perlakuan Sekjen kami yang memang kurang pas kepada Bapak secara khususnya. Kami juga sering tegur dan ini menjadi evaluasi kami,” ucap Iwan Bule.
Selain itu dalam rapat ini, PSSI berkesempatan menyampaikan paparan terkait ‘Kebijakan PSSI Dalam Kondisi Covid-19’.
Iwan Bule menjelaskan, ‘timeline’ atau rangkaian peristiwa sejak Kick-Off Liga 1, Liga 2, rapat darurat di Stadion Batakan Balikpapan, Extraordinary Meeting PT Liga Indonesia Baru.
Hingga keluarnya Surat Keputusan Ketua Umum PSSI pada 27 Maret 2020 mengenai penghentian liga dan pelatnas timnas karena situasi kahar/force majeure sesuai status tanggap darurat BNPB.
Selain itu Iwan Bule juga menerangkan terkait lima pelatih timnas asal Korsel, termasuk Gong Oh-Kyun yang sempat menjalani rapid test dengan hasil positif Covid-19 namun tes SWAB terakhir sudah dinyatakan negatif.
Iwan Bule selanjutnya menyampaikan penjelasan terkait persiapan Piala Dunia U-20 2021, dimana FIFA seharusnya datang ke Indonesia untuk menentukan kepastian 6 kota yang menjadi tuan rumah pada Maret bulan lalu.
Baca: PSSI Segera Urus Kepulangan Gong Oh-Kyun Begitu Dinyatakan Negatif Covid-19
Dengan keputusan itu, diharapkan pemerintah melalui Kementerian PUPR segera membangun stadion dan lapangan latihan yang akan menjadi venue Piala Dunia U-20 2021.
“Kedatangan FIFA juga mengalami penundaan. Namun, kami tetap mengirimkan berkas-berkas kesiapan stadion yang sudah kami kunjungi sebagai calon venue Piala Dunia U-20 2021."
"Kita juga memaklumi, pada kondisi seperti saat ini, pemerintah pun masih belum bisa melakukan pembangunan, renovasi, maupun rehabilitasi stadion,” kata Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI.
Selanjutnya, PSSI berencana bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di tiap provinsi melalui Kemenkes, untuk melaksanakan rapid tes COVID-19 sehingga para pesepakbola dapat membawa surat bebas COVID-19 dari Dinas Kesehatan setempat.
“PSSI mewajibkan bagi setiap tempat pelaksanaan training camp untuk didisinfektan terlebih dahulu, minimal dua hari sebelum para pemain, pelatih dan ofisial timnas masuk,” imbuh Iriawan.
Baca: Respons Arema FC Atas Sanksi Rp 100 Juta dari Komdis PSSI