Real Madrid Ikuti Langkah Barcelona dan Atletico Madrid, Potong Gaji Pemain hingga 20 Persen
Real Madrid melakukan pemotongan gaji terkait terhentinya Liga Spanyol 2020 sebesar 20 persen, Kamis(9/3/2020)
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Real Madrid sepakat untuk melakukan pemotongan gaji sebesar 10 hingga 20 persen.
Langkah ini, sekaligus mengikuti Barcelona dan Atletico Madrid yang sudah setuju perihal pemotongan gaji.
Kebijakan ini diambil karena Liga Spanyol yang terpaksa dihentikan karena wabah Corona.
Baca: Lionel Messi ke Inter Milan? Presiden La Liga: Dia Pergi Tak Berpengaruh Bagi Liga Spanyol
Baca: Chelsea dan Arsenal Berebut Pemain Real Madrid yang Sedang Disekolahkan di Borussia Dortmund
Dikutip Tribunnews dari laman Sky Sports, para pemain Real Madrid akhirnya setuju perihal pemotongan gaji.
Nantinya, pemotongan gaji ini akan digunakan oleh klub untuk melakukan subsidi gaji kepada para staff.
Di laman resmi klub, Real Madrid menjelaskan persetujuan para pemain dan jajaran staff pelatih.
"Para pemain dan jajaran pelatih telah menyetujui bahwa tim Real Madrid, sepak bola dan basket, dipimpin oleh kapten, setuju untuk menerapkan kebijakan klub terkait pengurangan gaji sebesar 10-20 persen,
"Keputusan ini didukung penuh pemain, pelatih dan karyawan untuk menghindari efek negatif bagi para pekerja, ini juga menjadi bentuk keseimbangan ekonomi di tengah ketidakjelasan kompetisi," sambung pernyataan klub.
Liga Spanyol saat ini sedang ditunda sejak bulan Maret dan Presiden La Liga, Javier Tebas, memprediksi Liga Spanyol baru akan berjalan di bulan Mei.
"Real Madrid bangga kepada kekeluargaan dan nilai kebersamaan, yang pastinya sangat berpengaruh di tengah masa yang sulit seperti ini,
"Bersama, Real Madrid, baik staff dan fans, kami ini menyebarkan cinta dan solidaritas kami, di tengah wabah yang sedang menghantam, terutama mereka yang kehilangan anggota keluarga," pungkas pernyataan klub.
Liga Spanyol harus menyiapkan beberapa skenario terburuk soal nasib kompetisi mereka di tengah pandemi Covid-19.
Para petinggi Liga Spanyol tengah berusaha untuk menyelesaikan sisa kompetisi musim 2019-2020.
Mereka berada dalam dilema besar karena pandemi yang belum mereda.
Pembatalan kompetisi jelas menjadi opsi terakhir yang akan ditempuh oleh pihak Liga Spanyol.
Meski begitu, skenario terburuk ini tidak boleh dipinggirkan begitu saja.
Kerugian besar sudah menanti andai kompetisi harus batal karena pandemi yang tidak kunjung hilang.
Liga Spanyol bisa menderita kerugian hingga 957 juta euro (sekitar Rp17,08 triliun) jika kompetisi batal.
Andai musim ini berhasil diselamatkan, Liga Spanyol pun tetap akan menelan kerugian besar.
Selain pembatalan kompetisi, Liga Spanyol memiliki opsi untuk menggelar laga secara tertutup jika pemerintah sudah memperbolehkan.
Hal ini tetap menimbulkan masalah karena klub-klub tidak akan mendapat pemasukan dari uang tiket.
Keuangan klub pun dipastikan akan anjlok besar-besaran pada musim ini.
Beberapa klub seperti Barcelona sudah mengantisipasi dengan memotong gaji hingga 30 persen.
Baca: Barcelona Sudah Tidak Kompak Lagi di Jajaran Pimpinan Manajemen
Meski demikian, awalanya Barcelona dihadapkan dengan para pemainnya yang dirasa kurang kooperatif dalam menyikapi situasi yang terjadi.
Tim berjuluk Blaugrana ini sempat mengajukan pemotongan gaji untuk para pemain demi kembali menyehatkan neraca keuangan dan mampu membayar karyawan klub lainnya.
Namun ternyata para pemain menolak karena gaji mereka akan dipotong hingga 70 persen dari yang akan mereka dapatkan karena kondisi klub.
Namun, ternyata menurut yang diberitakan oleh Marca, Barcelona tetap akan memotong gaji para pemainnya meski saat ini pihak petinggi klub dan para pemain masih belum menemukan kata sepakat untuk pemotongan gaji.
Presiden klub, Josep Maria Bartomeu adalah orang pertama yang mengungkapkan keinginannya untuk mengelola situasi keuangan yang sedang dihadapi klub akibat wabah virus Corona.
Hal ini disebabkan pemotongan gaji dianggap sebagai salah satu solusi cepat yang bisa diambil Barcelona.
Bartomeu dikabarkan para kapten dari tim mengakui situasi yang terjadi bahwa pemasukan mereka akan mengalami sedikit perubahan.
Namun seperti sudah diberitakan sebelumnya para pemain masih enggan menyetujui perjanjian yang disodorkan oleh pihak klub, yaitu sebanyak 70 persen
Hal ini karena saran dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) adalah sebesar 50 persen selama kompetisi berhenti.
Pihak petinggi Barcelona sudah mencoba menjelsakan alasan mengapa para pemain akan dipotong gajinya.
Ini merujuk pada hari kerja yang berkurang dan konsekuensinya adalah gaji mereka juga akan mengalami pengurangan
(Tribunnews.com/Gigih)