Curhatan Pemain Borneo FC Asal Tajikistan yang Putuskan Tak Mudik
Seorang pemain berdarah Tajikistan yang kini merumput bersama Borneo FC, Nuriddin Davronov memutuskan tidak pulang ke kampung halamannya.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemain berdarah Tajikistan yang kini merumput bersama Borneo FC, Nuriddin Davronov memutuskan tidak mudik ke kampung halamannya.
Meskipun jauh dari keluarga, Davronov mengaku merasa betah tinggal di Samarinda.
Apalagi di tengah situasi pelik saat ini akibat wabah corona membuat Davronov harus menahan rindu untuk bertemu dengan keluarga tercinta.
Sebelumnya, dua pemain asing Borneo FC, yakni Francisco Torres dan Diogo Campos telah memutuskan mudik.
Keduanya sama-sama telah berada di Brasil sejak bulan lalu.
Baca: Cerita Gelandang Senior Borneo FC yang Jalankan Perkuliahan Daring
Baca: Mundur dari Posisi Sekjen, Bos Borneo FC Ungkap Jasa Besar Ratu Tisha di PSSI
Hanya saja, kondisi sekarang berbeda karena ada aturan terkait penutupan akses penerbangan oleh pemerintah.
Sehingga, Davronov menyadari lebih baik dirinya tetap bertahan di Indonesia.
"Saya tidak pulang. Justru lebih aman sementara berada di Samarinda," kata Nuriddin Davronov, dilansir Liga Indonesia.
Lebih lanjut, pemain berusia 29 tahun tersebut memandang berada jauh dari keluarga bukan masalah besar baginya.
Karena dirinya justru merindukan atmosfer pertandingan sepak bola.
"Saya sangat merindukan sepak bola. Semoga pemerintah bisa melindungi seluruh warga agar tak berdampak lebih buruk," harapnya.
Baca: Titus Bonai Rindukan Latihan Bersama Skuat Borneo FC & Merasa Jenuh Latihan Mandiri
Ia berharap situasi segera pulih kembali sehingga kompetisi bisa bergulir.
Davronov menambahkan, dirinya tetap menjalani latihan secara rutin dan mandiri untuk menjaga kebugarannya.
"Saya hobi bersepeda. Kebetulan di Stadion Segiri ada lintasan yang bisa dipakai," pungkasnya.
Kerinduan merasakan atmosfir kompetisi ternyata juga dirasakan oleh rekan setim Davronov, Gianluca Pandeynuwu.
"Semua dibatasi dan akses menjadi sulit. Saya sangat merindukan berlatih bersama teman-teman."
"Selalu ada momen bercanda selepas latihan yang sangat saya kangen," ujar Gianluca.
Baca: Tampil Sebagai Kiper Utama Borneo FC, Gianluca Pandeynuwu Berharap Panggilan Timnas Indonesia
Lebih lanjut penjaga gawang yang akrab disapa Gian ini juga kangen dengan atmosfer dukungan Pusamania setiap klubnya berlaga Stadion Segiri.
Sebelum kompetisi ditunda, Borneo FC berhasil mempersembahkan 3 poin untuk Pusamania saat mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 2-1 di Stadion Segiri pekan pekan ke-3, (13/3).
"Selain kangen teman di lapangan, momen pertandingan juga kangen. Terutama saat berlaga di Stadion Segiri yang disaksikan suporter Pusamania," sebutnya.
Musim ini Gian dipercaya oleh jajaran pelatih Borneo FC yang dinahkodai Edson Tavarez untuk menempati posisi penjaga gawang utama.
Penjaga gawang berusia 22 tahun ini tercatat telah berseragam Pesut Etam selama 6 musim dan itu yang menjadi modal utama dipercaya oleh jajaran pelatih.
Gianluca mengawali karirnya bermain di tim junior Borneo FC, pelan namun pasti perjuangannya mulai membuahkan hasil.
Kepergian penjaga gawang utama musim lalu Nadeo Argawinata ke Bali United, membuat Gian naik tingkat dari kiper pelapis menjadi kiper utama.
Kompetisi sepak bola di Tanah Air baik Liga 1 dan Liga 2 sementara tengah ditangguhkan akibat pandemi corona hingga 29 Mei mendatang.
Pertandingan dapat dilanjutkan pada awal Juli, dengan catatan pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.