Para Jebolan Liga Top Eropa yang Melempem Lalu Terbuang di Liga 1: Ada dari Persija dan Persib
nama besar mereka tak melulu jadi jaminan peforma yang memadai. Banyak di antara merka yang justru tampil melempem hingga terbuang
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Tak bisa dipungkiri, nama besar pemain jebolan liga top Eropa menjadi magnet dari gelaran kompetisi nasional, Liga 1.
Namun, nama besar mereka tak melulu jadi jaminan peforma yang memadai.
Banyak di antara merka yang justru tampil melempem hingga terbuang dan tak punya prestasi.
Hal itulah yang terjadi pada sejumlah pemain asing yang pernah bermain di Liga 1.
Sejak 2017, pemain asing eks liga raksasa Eropa banyak menjadi incaran klub-klub di Indonesia.
Sayangnya, banyak pula dari pemain-pemain itu justru bernasib sial setelah menginjakkan kaki di Indonesia.
Dilansir Bolasport.com, berikut rangkuman beberapa pemain jebolan liga top Eropa yang bernasib tragis di Liga 1.
1. Liga 1 2017
Liga 1 edisi pertama punya banyak nama pemain asing yang pernah bermain di liga-liga raksasa Eropa.
Sebut saja mantan pemain Real Madrid dan Chelsea, Michael Essien, yang bergabung dengan Persib Bandung.
Selain Essien, ada pula nama-nama seperti Mohammed Sissoko (eks Liverpool dan Juventus), Peter Odemwingie (Stoke City), Carlton Cole (Chelsea dan West Ham), Juan Pablo Pino (Monaco), hingga Nick van der Velden (Groningen).
Dari lima nama itu, hanya Nick van der Velden yang bisa menunjukkan penampilan apik bersama Bali United.
Essien dan Cole menjadi contoh pemain bernasib tragis saat membela Maung Bandung.
Keduanya tidak banyak berkontribusi dalam mendongkrak penampilan Persib pada musim itu.
Essien yang tampil di 29 pertandingan hanya mampu menyumbangkan lima gol, sedangkan Cole hanya bermain di lima pertandingan tanpa mencetak gol.
Keduanya kemudian didepak dari skuad Persib Bandung dan sempat terlunta-lunta tanpa klub.
Lain halnya dengan Peter Odemwingie yang sempat tampil apik bersama Madura United dengan mencetak 15 gol dan delapan assist dalam 23 laga.
Namun, mantan pemain timnas Nigeria itu malah melarikan diri setelah mendapat uang muka dari Laskar Sape Kerab di awal musim 2018.
Odimwingie melakukan wanprestasi setelah terlibat keributan dengan pemilik klub, Achsanul Qosasi, yang mencatut namanya tanpa izin dalam sesi wawancara.
2. Liga 1 2018
Buruknya penampilan para pemain asing di musim sebelumnya tak menyurutkan minat peserta Liga 1 2018 kembali mendatangkan pemain jebolan liga top Eropa.
Pada musim ini, Borneo FC merekrut Julian Faubert (West Ham dan Real Madrid), Mitra Kukar memboyong Danny Guthrie (Liverpool dan Newcastle United) dan Fernando Rodriguez (Sevilla), sementara Persela mengontrak Loris Arnaud (PSG).
Fernando Rodrigues dan Loris Arnaud menjadi pemain yang tampil bagus di timnya, sedangkan dua nama lain justru tampil mengecewakan.
Dalam penampilan perdananya di Liga Indonesia, Fernando Rodrigues dan Loris Arnaud sukses menjadi andalan di tim masing-masing.
Bahkan, mereka mampu menyumbangkan masing-masing 15 gol untuk Mitra Kukar dan Persela Lamongan.
Meski begitu, hasil itu tidak membuat mereka dipertahankan oleh pihak klub sehingga kedua pemain itu harus pindah di akhir musim.
Julian Faubert dan Danny Guthrie menjadi dua pemain bernasib tragis di Liga 1 2018.
Karena tak mampu menunjukkan kualitasnya, mereka sangat kesulitan mendapatkan menit bermain di klub masing-masing.
Faubert akhirnya harus hengkang dari skuad Pesut Etam pada bursa transfer putaran kedua sedangkan Guthrie baru dilepas Mitra Kukar setelah Liga 1 2018 berakhir.
3. Liga 1 2019
Liga 1 2019 tidak banyak dihiasi oleh para pemain asing berlabel liga top Eropa.
Tercatat, hanya ada tiga pemain jebolan Liga Utama Eropa yang mentas di Liga 1 2019.
Mereka adalah Amido Balde (Sporting Lisbon dan Celtic) yang direkrut Persebaya Surabaya, Joan Tomas Campasol (Villarral dan Celta Vigo) yang merapat ke Persija, dan Nick Kuipers (ADO Den Haag) yang diboyong Persib.
Dari ketiganya, hanya Nick Kuipers yang punya musim gemilang bersama maung Bandung.
Amido Balde tampil terseok-seok di awal musim bersama Bajul Ijo.
Dia kemudian dilepas ke PSM Makassar pada bursa transfer putaran kedua sebelum akhirnya didepak sebelum musim 2019 berakhir.
Hal serupa juga dialami oleh Joan Tomas Campasol di skuad Macan Kemayoran.
Didatangkan pada bursa transfer putaran kedua, Campasol hanya mampu bertahan selama setengah musim di Liga 1 2019.
Gelandang serang asal Spanyol itu juga tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain.
Campasol diturunkan dalam 13 pertandingan dan hanya mencetak satu gol.
Kini, Campasol masih belum memiliki klub anyar setelah didepak manajemen Persija.