Beda Tanggapan PS Hizbul Wathan & PSG Gresik Soal Surat Korespondensi dari PT LIB
Respon yang berbeda ditunjukkan oleh PS Hizbul Wathan dan PSG Gresik terkait menyikapi Surat Korespondensi dari PT LIB.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Respon yang berbeda ditunjukkan oleh PS Hizbul Wathan dan PSG (Putra Sinar Giri) Gresik terkait menyikapi Surat Korespondensi dari PT LIB.
Kedua tim yang berkompetisi di Liga 2 itu memiliki pandangan yang berbeda mengenai keberlangungan kompetisi di Tanah Air musim ini.
Sbelumnya, PT LIB sebagai operator penyelenggara kompetisi di Indonesia memang menerbitkan surat yang ditujukan kepada semua kontestan Liga 1 dan Liga 2.
Baca: Mantan Pemain Arema Jadi Pelatih PSG Gresik Arungi Liga 2 2020: I Putu Gede Bawa Gerbong?
Baca: Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro Beri Tanggapan Polemik di PT LIB
Surat edaran yang bernomor 182/LIB-COR/V/2020 meminta seluruh tim untuk memberikan masukan terkait tindak lanjut helatan kompetisi 2020.
Seluruh klub diharapkan memberikan masukan terkait nasib ompetisi musim ini, jika nantinya Badan Nasional Penanggulangan Bencana pahit-pahitnya memperpanjang status masa darurat bencana.
PS Hizbul Wathan melalui Presiden Klubnya, Dhimam Abror Djuraid telah menyampaikan balasan surat berisakan masukan kepada PT LIB.
Lebih lanjut Dhimam Abro memandang optimis kompetisi musim ini dapat diselamatkan.
Meskipun demikian, PS Hizbul Wathan meminta untuk kompetisi digelar 1 bulan lebih lama dari awal yang telah direncanakan oleh PSSI.
"Kita sudah menyiapkan surat dan segera kita kirim. Intinya, kita ingin kompetisi dimulai lagi agustus," tutur Dhimam, Kamis (30/4/2020) seperti yang dikutip Tribunnewscom dari Tribun Jatim.
Meskipun dmeikian, Presiden Klub yang berjuluk Laskar Matahri itu enggan memaksa apa yang menjadi usulan timnya harus terlaksana
Ia juga memandang tim-tim lain yang berlaga di Liga 1 maupun Liga 2 tak mungkin menerima begitu saja apa yang menjadi usulan dari timnya.
Lebih lanjut, ia juga memahami kondisi sejumlah daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.
Diakuinya, bahwa usulan yang ia berikan hanya semata-mata untuk melihat kompetisi musim ini dapat diselamatkan.
Lebih lanjut, Dhimam akan mengikuti apa yang menjadi keputusan dari PSSI yang tentunya telah berkeoordinasi terlebih dahulu dengan BNPB.
Jika Laskar Matahari masihj memiliki masukan untuk tetap menyelamatkan kompetisi musim ini, beda halnya dengan apa yang disampaikan oleh PSG (Putra Sinar Giri) Gresik.
Melalui Manajer tim PSG Gresik Aziz Riduwanto, ia menyampaikan bahwa kompetisi musim ini dinilainya mustahil untuk dipertahankan.
Secara garis besar, Manajer PSG Gresik itu memandang pesimis kompetisi, khusunya Liga 2 musim ini dapat dilanjutkan.
Apa yang disampaikan oleh Aziz Riduwanto berdasarkan pada perkembangan Covid-19 yang tengah merebak di Indonesia.
Badai Covid-19 yang tengah menghantam Tanah Air hingga saat ini belum menujukkan grafik penurunan.
Ia memandang, bahwa kondisi kesehatan dan keselamatan banyak masyarakat merupakan sektor yang paling utama untuk diperhatikan saat ini.
"Menurut kami walaupun kompetisi dilaksanakan atau dipaksakan untuk digulirkan atau dijalankan hanya akan sia-sia saja,"
"karena pasca pandemi Covid-19 sampai detik ini belum bisa dipastikan hilang dari indonesia."
"Di samping itu juga tidak mudah untuk mengembalikan kondisi sosial masyarakat," ujar Aziz Riduwantom Kamis (30/4/2020) seperti yang dikutip dari Tribun Jatim.
Ia juga sedikit menyinggung mengenai PSBB yang mulai diterapkan oleh sejumlah wilayah.
Menurutnya, kondisi yang saat ini masih terus akan berkembang, diprediksi akan sulit untuk melanjutkan helatan pertandingan.
Meksipun pihaknya memandang hal yang tidak mungkin untuk melanjutkan kompetisi, namun apa yang menjadi keputusannya kedepan diserahkan kembali kepada PT LIB dan PSSI.
(Tribunnews.com/Giri)(TribunJatim/Taufiqur Rohman)