Hari Ini Batas Saran Klub untuk PT LIB Soal Kelanjutan Liga
PT LIB dan PSSI membrikan tenggat waktu hingga hari ini kepada klub untuk mmberikan usulan soal kelanjutan kompetisi musim 2020.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan tenggat waktu hingga 1 Mei 2020 kepada klub kontestan liga untuk memberikan saran terkait kelanjutan kompetisi musim 2020.
Surat edaran PT LIB nomor 182/LIB-COR/V/2020 tentang koresponensi tindak lanjut status kompetisi dan ditandatangani langsung oleh direktur Cucu Soemantri tersebut dikeluarkan pada 29 April lalu.
Langkah yang diambil PT LIB berpijak pada surat edaran PSSI nomor SKEP/48/III/2020 yang menuiskan penangguhan kompetisi akan berakhir pada 29 Mei.
Baca: Berita Persebaya Surabaya: Aji Santoso Akan Ikuti Keputusan PSSI Terkait Nasib Liga 1
Baca: Sikap Madura United Terkait Surat PT LIB, Tetap Konsisten Liga 1 Dihentikan
PT LIB menekankan kepada klub yang mendapatkan surat agar mempertimbangkan, bagaimana jika BNPB memperpanjang maa darurat bencana yang berdampak penundaan bergulirnya kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2 dan Liga 3.
"Menindaklanjuti Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional tertanggal 13 April 2020, surat Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13.A Tahun 2020 perihal Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia dan Surat keputusan PSSI Nomor: SKEP/48/III/2020 perihal Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020 Dalam Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Virus Corona (Covid-19) tertanggal 27 Maret 2020."
"Berkenaan dengan pertimbangan diatas, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) mengajak kepada seluruh klub peserta Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 memberi masukan dan saran terkait kelanjutan kompetisi musim 2020, apabila dalam hal terdapat potensi atau kemungkinan perpanjangan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia dimana pada surat Kepala BNPB sebelumnya diputuskan status keadaan darurat berakhir pada tanggal 29 Mei 2020. Hal tersebut menjadi rujukan LIB dalam mengkaji langkah strategis yang diambil untuk menentukan tindak lanjut musim kompetisi 2020."
"Adapun respon seluruh klub dapat disampaikan melalui email resmi LIB selambatlambatnya pada tanggal 1 Mei 2020," tulis surat tersebut sebagaimana yang diterima oleh Bolasport.com, dikutip Tribunnews.
Baca: Para Jebolan Liga Top Eropa yang Melempem Lalu Terbuang di Liga 1: Ada dari Persija dan Persib
Baca: Petinggi Bhayangkara FC Minta PT LIB Beri Subsidi Tahap 2 ke Klub-Klub Liga 1
PSSI menangguhkan kompetisi untuk sementara waktu sejak tanggal 16 Maret 2020.
Satu kebijakan yang telah diambil adalah pemotongan gaji seluruh pemain dan staf pelatih.
Tak main-main, potongan gaji mencapai 75 persen, yang artinya mereka hanya mendapatkan uang sebanyak 25 persen mulai Maret, April, Mei, dan Juni.
Disisi lain, PSSI dengan PT LIB kabarnya saat ini tengah tidak harmonis, menyusul isu nepotisme dalam dua tubuh peranan pentig sepak bola Indonesia tersebut.
Antara Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dengan wakilnya yang menjabat sebagai Direktur PT LIB Cucu Soemantri.
Bermula dari Maaike Ira Puspita, adik ipar dari Mochamad Irawan, menjadi wakil Sekjen di PSSI.
Maaike bahkan disebut oleh Cucu Soemantri, menjadi calon kuat pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI.
Kabar ini sempat dibantah oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Baca: Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro Beri Tanggapan Polemik di PT LIB
Baca: Keyakinan Menpora Zainudin Amali Terhadap PSSI Untuk Bisa Selesaikan Konflik Internal
Lalu, muncul kabar isu nepotisme ketika Cucu Soemantri memasukkan sang anak Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager PT LIB yang menuai banyak tanggapan.
Sejak adanya kejadian tersebut, Cucu Soemantri dan Mochamad Irawan nampak bersitegang dan tidak harmonis.
Pengamat sepak bola dan komentator di Indonesia Mohamad Kusnaeni angkat bicara masalah ini, dan dia berharap kisruh PT LIB dengan PSSI dapat diselesaikan dengan baik.
"Caranya sederhana saja; tabayyun. Ini tradisi dan cara kaum muslim untuk menyelesaikan masalah."
"Pak Iwan Bule dan Pak Cucu sebaiknya segera bertemu dan hanya berdua."
"Bertemu lagi dengan senyum, tawa dan semangat yang sama saat kampanye untuk KLB PSSI, beberapa bulan lalu," ujar Bung Kus, dikutip dari Tribun Jakarta.
Regulasi Baru jika Liga Berlanjut
Belum lama ini FIFA mengusulkan peraturan baru kepada Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), yakni dengan merubah jumlah pertukaran pemain dalam satu pertandingan.
FIFA mengusulkan menjadi lima orang, yang sebelumnya hanya 3 orang.
Saat ini FIFA masih menunggu hasil keputusan tersebut karena ini menyangkut dengan kebugaran dan kesehatan pemain.
Jika direstui IFAB dan kemudian FIFA menerapkan aturan tersebut, kompetisi sepak bola di Indonesia juga berpeluang untuk mengikutinya.
Hal itu disampaikan oleh Direktur PT LIB Sudjarno.
"Kalau sudah ada keputusan (FIFA), kami akan mempelajari dahulu. Misalnya memang keharusan tentu kami akan mengikutinya," ujar Sudjarno, dikutip dari Antara.com.
"Nanti PSSI yang menjabarkannya dalam regulasi," lanjutnya.
Pelatih Persipura, Jacksen F Tiago menyambut baik pertimbangan untuk menambah kuota pergantian pemain ini.
(Tribunnews.com/Sina)