Makna Dibalik Nomor Punggung 8 Bagi Gelandang Bali United
Gelandang Bali United, Muhammad Taufiq menjelaskan makna dibalik nomor punggung 8 yang identik dengan dirinya.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Bali United, Muhammad Taufiq menjelaskan makna dibalik nomor punggung 8 yang identik dengan dirinya.
Nomor punggung menjadi salah satu ciri khas dari seorang pemain ketika bermain di sebuah tim.
Di sepak bola Eropa contohnya ada Crsitiano Ronaldo yang sangat lekat dengan nomor punggung 7 sehingga dirinya dijuluki CR7.
Hal ini sama dengan yang terjadi kepada gelandang Bali United, Muhammad Taufiq yang lekat dengan nomor punggung 8.
Baca: Penyerang Asing Bali United Pilih Habiskan Waktu di Pulau Dewata, Jalankan Hobi Baru Bersepeda
Baca: Bali United Hentikan Latihan Bersama Bikin Kangen Nadeo Argawinata
Taufiq sendiri menjelaskan nomor 8 adalah nomor impiannya dan suka dengan nomor tersebut.
Dia sudah memakainya sejak bermain di Persebaya Surabaya saat mengawali karier profesional nya sebagai pemain sepak bola.
Dirinya mengaku sudah memimpikan nomor punggung 8 tersebut sejak masih bermain di level junior.
Karena di masa itu Taufiq masih sering berganti-ganti nomor punggung.
Baca: Andhika Wijaya Sambut Kelahiran Anak Pertama Sebagai Tambahan Motivasi Bela Bali United di Liga 1
Baca: Winger Bali United Lepas Masa Lajang, Keinginan untuk Segera Miliki Momongan
"Dari awal berkarier sepak bola memang sudah suka dengan nomor 8."
"Saat junior masih sering berganti nomor punggung."
"Sewaktu di Persebaya memulai karier senior pertama kali gunakan nomor ini. Berlanjut hingga saat ini bersama Bali United," jelas Taufiq dilansir laman resmi Bali United.
Sebelumnya, Taufiq sendiri pernah membagikan ceritanya bagaimana dia mulai menyukai sepak bola.
Pemain berusia 34 tahun itu mengakui dulu setiap jam pulang sekolah langsung digunakan untuk bermain bola.
Kegiatan bermain bola yang dilakukan Taufiq kala mudanya itu tanpa mengganti seragam sekolah yang dikenakannya.
Hal itu ternyata menjadi petaka bagi dirinya karena harus menerima omelan dari orang tua.
"Dulu sewaktu masih sekolah, saya selalu bermain sepak bola sepulang jam sekolah bersama teman-teman."
"Waktu itu masih dalam posisi mengenakan seragam sekolah," kata Taufiq yang juga pernah membela Persib Bandung tersebut.
Karena terlalu terlena bermain sepak bola hingga larut malam, Taufiq tak jarang dimarahi oleh orang tuanya.
"Hal ini tentu menjadi pengalaman lucu karena setiap pulang sekolah selalu dimarahi orang tua karena seragam sekolah yang selalu kotor."
"Selain itu, terkadang saya juga bermain bola hingga larut malam bersama teman-teman," ujarnya.
Tak hanya itu, dirinya juga mengakui ketika masih menempuh pendidikan pernah bolos dari sekolah.
Bolos sekolah terpaksa dilakukan karena taruhan dalam bermain sepak bola dengan sekolah tetangga.
Baca: Bawa Bali United Juara Liga 1, Media Asal Jepang Wawancara Coach Teco Bahas Pembinaan Pemain Muda
Baca: Penyerang Asing Bali United Pilih Habiskan Waktu di Pulau Dewata, Jalankan Hobi Baru Bersepeda
Ia pun harus rela melompati jendela sekolah demi bergabung dengan rekan-rekan timnya saat itu.
"Pernah juga satu pengalaman saya bolos dari sekolah karena diajak teman bertanding melawan sekolah tetangga."
"Saya pun memberanikan diri bolos dengan melompat jendela sekolah. Tentunya ini semua menjadi pengalaman lucu dan berharga," ceritanya.
Namu semua hal tersebut nyatanya berbuah hasil dengan menjadikannya sebuah pengalaman untuk kariernya di sepak bola seperti saat ini.
M Taufiq sendiri bergabung Bali United sejak musim 2017 didatangkan dari Persib Bandung.
Total 3 musim dirinya menjadi bagian dari skuad Serdadu Tridatu dengan torehan 3 gol dan 4 asisst dari 86 penampilan.
Termasuk turut membawa Bali United menjadi juara Liga 1 2019 musim lalu.
Namun pada musim Liga 1 2020 ini, Taufiq belum mendapat kesempatan dari coach Teco untuk menunjukan tajinya dari 3 laga yang telah dimainkan.
(Tribunnews/Haikal)