Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

AC Milan Bisa Kembali Rajai Eropa Jika Benahi Dua Hal Ini

Ada dua hal yang harus dibenahi agar AC Milan bisa kembali berjaya di Benua Eropa.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in AC Milan Bisa Kembali Rajai Eropa Jika Benahi Dua Hal Ini
Halaman resmi AC Milan (https://www.acmilan.com)
Matteo Mussachio di kartu merah usai melanggar Franck RIbery pada laga AC Milan vs Fiorentina (https://www.acmilan.com) 

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang bertahan AC Milan, Lucas Biglia, memberikan kritikan kepada klubnya untuk membenahi dua hal penting yang dapat membuat mereka kembali berjaya di Benua Eropa.

AC Milan menjadi salah satu kekuatan besar di Benua Eropa pada era 1990-an hingga awal 2000-an.

Kejayaan AC Milan direngkuh tatkala mereka dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi.

Di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi, AC Milan sukses meraih lima gelar Liga Champions dan delapan gelar juara Liga Italia.

Baca: Siap-siap Kehilangan Gianluigi Donnarumma, AC Milan Incar Kiper dari Liga Perancis

Namun, sejak kepemilikan klub berpindah tangan, era keemasan I Rossoneri pun seolah memudar.

Sepeninggal Berlusconi, Milan mulai kehilangan keseimbangan finansial dan bahkan harus berganti kepemilikan sebanyak dua kali.

Mulai dari Li Yonghong hingga saat ini dipegang oleh Elliot Management.

BERITA TERKAIT

Kondisi tersebut rupanya mendapatkan sorotan tajam dari pemain AC Milan sendiri, Lucas Biglia.

Lucas Biglia yang didatangkan dari Lazio pada musim panas 2017 melontarkan kritikan sekaligus masukan bagi klubnya terkait kondisi tim saat ini.

Menurut gelandang bertahan asal Argentina tersebut, ada dua hal yang harus dibenahi agar AC Milan bisa kembali berjaya di Benua Eropa.

"Sejak saya tiba di sini (AC Milan), klub sudah dua kali berganti kepemilikan," kata Biglia dikutip BolaSport.com dari Football-Italia.

"AC Milan bisa kembali menjadi AC Milan ketika ada stabilitas dan organisasi yang jelas di dalam klub."

"Dengan itu AC Milan akan kembali menjadi salah satu klub besar di Eropa seperti dulu lagi, tetapi butuh waktu," ujar Biglia menambahkan.

Masukan sekaligus kritikan dari gelandang bertahan 34 tahun itu kepada I Rossoneri juga tak lepas dari status kontraknya yang bakal tidak diperpanjang oleh klub.

Biglia disinyalir menjadi salah satu korban dari revolusi yang tengah dicanangkan oleh AC Milan guna mengembalikan kejayaan mereka.

Selain itu, AC Milan juga tengah menyeimbangkan neraca keuangan mereka yang telah mendapatkan rapor merah dari UEFA setelah terbukti melanggar FFP (Financial Fair Play).

Kepergian Biglia nantinya bisa mengurangi beban keuangan terutama untuk pembayaran gaji para pemain AC Milan.

 
 
Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas