Liga 1 2020 Terancam Batal, Persib Bandung Berpeluang Senasib dengan Persegres Gresik
Persib Bandung yang menduduki puncak klasemen Liga 1 2020 sebelum masa pandemi berpeluang mengalami nasib sama dengan Persegres Gresik.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung yang menduduki puncak klasemen Liga 1 2020 sebelum masa pandemi berpeluang mengalami nasib sama dengan Persegres Gresik jika musim ini dibatalkan.
Nasib kejelasan keberjalanan kompetisi Liga 1 2020 dapat dikatakan memang masih belum jelas.
Klub peserta Liga 1 musim ini juga tengah intens berkoordinasi dengan PSSI untuk mencari keputusan terbaik.
Dalam agenda pertemuan virtual beberapa hari yang lalu, tercatat 11 klub dari 18 tim Liga 1 2020 ingin kompetisi tidak dilanjutkan.
Klub-klub yang mengusulkan Liga 1 tidak dilanjutkan adalah Madura United, Persebaya, PSIS Semarang, PSM Makassar, Barito Putra, Persita, Persela, Bhayangkara, Persija, Persik, PSS Sleman.
Baca: Berada di Negeri Samba, Wander Luiz Mulai Rindukan Dukungan Suporter Persib Bandung
Baca: Dokter Rafi Ghani Pastikan Seluruh Pemain Persib Bandung dalam Kondisi Sehat
Sedangkan Persipura memilih netral, ikut saja apapun keputusan.
Enam tim lainnya sepakat untuk tetap melanjutkan kompetisi musim ini.
Borneo FC, Arema FC, Persib Bandung, Bali United, Persikabo dan Persiraja menjadi deretan tim yang sepakat kompetisi dilanjutkan.
Di tengah situasi yang cukup pelik karena penangguhan kompetisi sejak maret akibat wabah virus corona.
Baca: Tanggapi Rencana New Normal, Bek Asing Persib Bandung Percaya Pemerintah Indonesia
Memang cukup dilema bagi pihak manapun menyikapi nasib keberjalanan kompetisi Liga 1 musim ini.
Kompetisi Liga 1 2020 yang baru berjalan tiga pekan bisa saja dihentikan secara total jika kondisi tidak semakin membaik.
Masih sulit memang membayangkan jika Liga 1 harus ditiadakan pada musim 2020 karena baru memasuki pekan ketiga.
Akan tetapi jika skenario tersebut dijalankan, Persib Bandung menjadi tim yang paling terkena dampaknya.
Hal ini dikarenakan tim Maung Bandung saat ini tengah menikmati performa impresifnya dalam mengawali kiprahnya di Liga 1 2020.
Torehan tiga kemenangan beruntun membuat pasukan Robert Alberts kini menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1 2020.
Jika kompetisi dihentikan secara total, Persib Bandung bisa saja mengalami nasib yang sama dengan Persegres Gresik.
Saat itu, Persegres Gresik masih bertarung di kasta tertinggi sepak bola tanah air dalam tajuk Liga Super Indonesia 2015.
Dilansir dari Bolasport.com, Persegres Gresik yang saat itu tampil luar biasa di awal musim harus mengubur impiannya untuk bisa meraih kejayaan pada saat itu.
Hal itu dikarenakan PSSI secara resmi dibekukan oleh pihak Kemenpora.
Pembekuan tersebut membuat kompetisi Liga Super Indonesia yang dinaungi PSSI juga harus dihentikan.
Apalagi, Liga Super Indonesia pada saat itu baru berjalan tiga pekan dan menggelar 19 pertandingan saja.
Baca: Persib Bandung Tampil Gemilang di Awal Musim, Hadirnya Duet Gacor & Efektifitas Transfer Jadi Alasan
Baca: 8 Tahun Mualaf, Esteban Vizcarra Bercerita Momen Lebaran Sejak Berkostum Persib Bandung
Baca: Liga 1 Belum Ada Kejelasan, Persija Jakarta Tetap Pertahankan Komposisi Pemain The Dream Team
Persegres Gresik saat itu menjadi tim yang paling impresif performanya.
Torehan tiga kemenangan beruntun membuat Persegres Gresik berhak menjadi pemuncak klasemen.
Koleksi sembilan poin menjadi bukti awal yang luar biasa bagi Persegres Gresik.
Kondisi yang sama dengan Persib Bandung yang saat ini menjadi pemuncak klasemen Liga 1 2020.
Koleksi poin yang sama juga diraih tim Maung Bandung setelah menorehkan tiga kemenangan secara beruntun.
Sayangnya, mimpi Persegres saat itu untuk berjaya di puncak Liga Super Indonesia 2015 harus kandas sangat cepat setelah kompetisi tersebut resmi dibatalkan.
Situasi tersebut bisa saja juga akan menimpa Persib Bandung, seandainya kompetisi musim ini terpaksa dihentikan secara total.
Asa tim Maung Bandung untuk mengulangi kejayaan menjadi juara kompetisi kasta tertinggi sepak bola tanah air akan sirna jika kompetisi dihentikan.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)