Cara Manchester United Memadukan Pogba & Bruno Fernandes, Gunakan Skema ala Real Madrid
Solskjaer memiliki tugas baru memadukan Paul Pogba dan Bruno Fernandes di Manchester United
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United punya tugas berat untuk mengakhiri musim ini di Liga Champions.
Gelontoran dana sudah dikucurkan untuk memperbaiki performa Red Devils, bahkan di tengah musim, mereka mendatangkan Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon untuk memgangkat performa tim.
Hasilnya? sukses, Manchester United sukses menang atas tim-tim besar seperti Chelsea, Manchester CIty, tidak lepas dari performa Bruno Fernandes.
Namun, ada masalah besar muncul, sembuhnya Paul Pogba, membuat Solskjaer harus memutar otak bagaimana menyesuaikan permainan Setan Merah, meskipun nampak mudah, namun tentunya ada tantangan tersendiri bagi Solskjaer.
Lalu bagaimana Solskjaer bisa memaksimalkan Pogba dan Bruno Fernandes?
Baca: Jelang Dimulainya Liga Inggris, Satu Anggota Tim Tottenham Hotspur Positif Corona
Baca: Harry Redknapp Yakin Harry Kane Bisa Tinggalkan Spurs, Gabung Manchester United?
Pertama - tama, mari membedah skema Manchester United musim ini, 4-2–1-3 atau 3-4-2-1 adalah varian formasi yang diturunkan Manajer asal Norwegia ini.
Kekuatan utama Manchester United musim ini adalah kecepatan kedua sayap dan kukuhnya lini tengah, buktinya? Setan Merah secara statistik memiliki xG against paling kecil dengan xG peringkat 4 di bawah Liverpool, Leicester City dan Southampton.
Kekuatan ini tidak lepas dari makin matangnya McTominay dan permainan Fred yang membaik dibandingkan musim lalu, permainan keduanya nyaris membuat Nemanja Matic hengkang di awal musim, sebelum cidera Pogba dan McTominay membuat gelandang asal Serbia ini bertahan di Old Trafford.
Bruno Fernandes kemudian datang, dan langsung menjadi pemain yang benar-benar tepat guna dalam skema 4-2-1-3, terbukti, paruh musim kedua Liga Inggris Bruno Fernandes menjadi ruh baru bagi Manchester United.
Lalu, kabar datang dengan Paul Pogba dinyatakan sembuh dari cidera pergelangan kaki, dan siap merumput di sisa musim, pertanyaannya, di manakah Pogba akan bermain?
Pogba sempat merengek untuk bermain di posisi ’10’ atau di belakang striker, beberapa kali di coba Solskjaer musim lalu, hasilnya sukses, namun menciptakan masalah.
Pogba punya tendensi menguasai bola cukup lama, berkebalikan permainan Solskjaer yang mengalirkan bola dengan cepat dan memanfaatkan transisi lawan yang lambat, ini yang membuat Bruno lebih cocok menempati posisi ’10’ dengan pemain asal Portugal ini lebih nyaman mengalirkan bola dibanding melakukan penguasaan bola.
Jika Pogba diletakkan sebagai salah satu dari dua gelandang jangkar, juga bisa menciptakan masalah, chemistry McTominay-Fred-Matic, sudah terbangun kokoh sejak cideranya Pogba, ketiganya bisa dengan mudah dirotasi Solskjaer tanpa masalah berarti.
Baca: Jadon Sancho Diklaim Bakal Jadi Suksesor Cristiano Ronaldo di Manchester United
Baca: Manchester United Perpanjang Masa Pinjaman Odion Ighalo
Apakah Pogba akan menjadi benalu jika dimainkan? Tentu ini pertanyaan naif, dengan kualitas yang dimilik Pogba, ia sangat bisa bermain di Manchester United.
Michael Cox di The Atletics membahas mengenai posisi terbaik Pogba : menjadi gelandang perantara, asing memang didengar, tetapi mudahnya adalah seperti yang dilakukan oleh Fernando Redondo medio 2000-an di Real Madrid.
Tentu, ini harus mengorbankan antara Fred atau McTominay, tetapi, fungsi Pogba tidak lepas dari kualitas umpan yang dibutuhkan Manchester United dalam melakukan serangan balik.
Kualitas Pogba ketika Manchester United menang atas Tottenham Hotspur musim lalu, adalah contohnya, umpan directnya ke Rashford mempermudah posisi sang penyerang berada sepersekian detik di depan Jan Vertonghen, membuat Rashford menaklukkan Lloris saat itu.
Lalu, Bruno Fernandes akan menjadi pelayan setia apabila, skema umpan direct Pogba gagal, Bruno Fernandes punya akselerasi ciamik dengan kecerdasan penempatan posisi.
Buktinya adalah golnya menghadapi Everton, ketika Bruno dengan cerdas memposisikan diri membaca arah bola tendangan gawang Jordan Pickford sebelum melakukan sepakan mendatar yang gagal diantisipasi kiper Timnas Inggris tersebut.
Hadirnya Pogba dan Bruno bisa mempermudah kinerja Solskjaer, karena Pogba sudah semakin dewasa secara permainan, tentu saja, ia bisa memimpin rekan-rekannya dari tengah lapangan sekaligus menjadi motor serangan Manchester United.
Kini, dengan Liga Inggris kembali bergulir dan hanya menyisakan beberapa pertandingan lagi, penting bagi Solskjaer untuk bisa memadupadankan Pogba dan Bruno Fernandes, sekaligus membawa Setan Merah ke zona Liga Champions di akhir musim.
(Tribunnews.com/Gigih)