Soal Subsidi Rp 800 Juta Buat Klub Liga 1, Komisaris Persib: Kalau Gak Ada Uangnya, Buat Apa?
Dia menilai, jika PSSI dan jajarannya tertutup kepada klub, maka sepak bola Indonesia bisa terancam.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengomentari tentang rencana subsidi sebesar Rp 800 juta kepada klub.
Rencana ini muncul setelah rapat virtual yang diadakan oleh PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub mengenai kelanjutan Liga 1 2020.
"Kalau keputusannya seperti itu dan uangnya tidak ada buat apa? Tapi kalau dapat, ada dari sponsor semua pasti terbuka," ujar Umuh, Selasa (2/6/2020).
Baca: Ingin Bermain di Indonesia, Kiper dari Eropa Ini Beri Kode ke Persib Bandung?
Baca: Opsi Liga 1 2020 Lanjut Tanpa Degradasi, Umuh Muchtar: Ini Mah Turnamen Hiburan Bukan Liga Namanya
Umuh menambahkan, dirinya selalu meminta kepada PSSI agar selalu terbuka kepada klub, terutama soal keungan.
Sebab jika PSSI dan jajarannya tertutup kepada klub, maka sepak bola Indonesia bisa terancam.
"Saya sudah tekankan sama Pak Iwan (Ketua PSSI) jangan terbawa arus dengan yang lain. Terus terang saya suka memberikan masukan kalau PSSI ingin maju nomor satu jujur ikhlas semua pendukung Pak Iwan yaitu exco kalau dalamnya main-main gak bersih celaka," katanya.
Tak Ada Degradasi, Anggap Turnamen Hiburan
Umuh Muchtar menyiratkan ketidaksetujuannya pada wacana Liga 1 2020 berlangsung tanpa degradasi.
Diketahui, wacana itu muncul sebagai satu di antara opsi terkait kelanjutan Liga 1 2020 yang ditunda akibat pandemi corona.
Wacana ini muncul setelah PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan 18 klub peserta Liga 1 mengadakan rapat virtual, Selasa (2/6/2020).
Baca: Ingin Bermain di Indonesia, Kiper dari Eropa Ini Beri Kode ke Persib Bandung?
Baca: Liga 1 2020 Lanjut Atau Diganti Jadi Turnamen? Pelatih Persib: Suka-Tak Suka, Kami Harus Terima
Beragam reaksi muncul di tengah para pencinta sepak bola Indonesia.
Ada yang mendukung dengan dihapuskannya degradasi, adapula yang tidak sepakat.
Umuh Muchtar mengaku bingung pada wacana menghapuskan degradasi.
"Kalau tanpa degradasi ini bingung gimana persiapan liga 2 apa bertanding tanpa degradasi juga," ujar Umuh, Selasa (2/6/2020).
Baca: Umuh Muchtar Tak Akan Menahan Febri Hariyadi, Ini Kata Pelatih Muangthong United
Menurut Umuh, apabila tidak ada degradasi maka itu sama saja dengan menggelar turnamen.
Seharusnya, lanjut Umuh, liga ada sistem promosi dan juga degradasi.
"Ini mah turnamen aja hiburan, jadi ini bukan liga namanya. Kalau liga apapun juga tetap ada degradasi, dalam situasi begini semua nya fokus untuk menghibur aja," katanya.
Di samping itu, Umuh mengatakan bahwa pihaknya selalu berkomunikasi dengan PSSI terkait kelanjutan Liga 1.
Dia berharap Liga 1 bisa di gelar secepatnya apabila pandemi corona di Indonesia sudah mulai mereda.
Pelaksana tugas Sekretaris Jendral PSSI, Yunus Nusi mengabarkan, PSSI akhirnya memutuskan untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 2020.
Hal itu PSSI ambil setelah sebelumnya menjalani rapat panjang bersama perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 serta Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APSSI), dan Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI).
“Hal-hal penting dalam pertemuan kita tersebut dan ada kesepahaman bersama."
"Semua perwakilan klub dan PSSI sepakat untuk dilanjutkan PSSI Liga 1 dan Liga 2,” kata Yunus Nusi dalam video singkatnya kepada Tribunnews, Rabu (3/6/2020).
“Bahkan juga menyangkut jadwal, teman-teman klub liga 1 dan liga 2 sudah menawarkan kepada APSSI bahwa dilaksanakan di bulan Oktober, begitu juga dengan liga 2 dua minggu setelah liga 1. Itu hal-hal yang sudah dibahas di rapat kemarin,” sambungnya.
Lebih lanjut, Yunus Nusi juga menjelaskan hal-hal yang menyangkut teknis dan regulasi.
Salah satuya mengenai promosi dan degradasi Liga 1 dan Liga 2 2020.
Sebelumnya dalam rapat, ada masukan bahwa Liga 1 2020 tidak ada yang didegradasi.
Sementara itu, Liga 1 hanya dua klub saja promosi ke Liga 1 dan tidak ada degradasi.
Nantinya, di Liga 1 2021 klub Liga 1 akan ada 20 tim lantaran tak ada degradasi di tahun ini.
Sebelumnya Sudah Menguat Tak Bikin Baru
Setelah dihentikan sejak Maret 2020, kompetisi sepak bola Liga 1 2020 mulai menemukan titik terang.
Dihentikan usai pekan ketiga, Liga 1 2020 kemungkinan besar akan dilanjutkan.
Ada beberapa opsi yang diberikan PSSI terkait Liga 1 dan Liga 2 2020.
Ini didapat setelah PSSI kembali melakukan rapat virtual dengan PT LIB bersama klub Liga 1 dan 2 2020 pada Selasa (2/6/2020) untuk membahas kelanjutan kompetisi.
Pada rapat kali ini, PSSI melalui Ketua Umum, Mochamad Iriawan memberikan opsi-opsi terkait kelanjutan kompetisi 2020.
Rapat virtual PSSI dengan seluruh klub Liga 1 dan 2 dimulai pukul 10.00 dan berakhir pukul 18.30 WIB.
Pada rapat ini PSSI diwakili oleh Ketua Umum Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, anggota Komite Eksekutif Yoyok Sukawi serta Endri Erawan, Pelaksana Tugas Sekjen Yunus Nusi, Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita, Staf Khusus Leo Siegers, Direktur Teknik Indra Sjafri dan Dokter Syarif Alwi.
Sementara dari PT LIB diwakili Direktur Operasional Sudjarno, Direktur Bisnis Rudy Kangdra, dan Direktur Keuangan Anthony Kartawiria.
"Hari ini PSSI memberikan opsi-opsi kepada klub Liga 1 dan 2 terkait kelanjutan kompetisi. Jadi keputusan tetap di rapat Komite Eksekutif."
"Seperti Liga 1 dimulai bulan September atau Oktober, setelah itu terkait nominal penambahan subsidi, dan pertandingan dimainkan di Pulau Jawa, konsep degradasi dan promosi," kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi di laman resmi PSSI.
Yunus menambahkan opsi kompetisi dilanjutkan untuk melihat kepentingan lebih besar yakni Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Apalagi ajang bergengsi tersebut berlangsung di Tanah Air.
"Untuk Liga 2, PSSI menawarkan opsi home turnamen, sistem formatnya dibagi empat grup dengan masing-masing grup enam tim."
"Dimulai sekitar bulan Oktober. Jadi opsi untuk status kompetisi Liga 1 dan 2 adalah kompetisi lanjutan."
"Kompetisi akan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Tadi dokter Syarif Alwi juga telah memberikan paparan kepada seluruh klub," tambahnya.
PSSI juga akan menyiapkan payung hukum terkait kontrak kepada pemain dan pelatih.
Untuk itu PSSI juga melakukan diskusi dengan APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) setelah rapat virtual.
Saat ini PSSI juga terus berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini dengan Menpora.
Selain itu, PSSI juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Gugus Tugas Covid-19, Kementerian Kesehatan, Kepolisian Republik Indonesia dan lain-lain.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan timnya mendukung penuh keputusan PSSI bila kompetisi dilanjutkan.
"Kompetisi nanti juga demi kepentingan lebih besar, yakni Timnas yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021 dimana Indonesia menjadi tuan rumah."
"Namun kompetisi nanti harus berlangsung dengan protokol yang ketat demi keselamatan semuanya," kata Teddy.
"Kita selalu komunikasi (sama PSSI), saya sambil menunggu keputusan sebenarnya, ini baru september tapi kalau juli aman lebih cepat lebih baik ya," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bicara Soal Subsidi Rp 800 Juta, Komisaris Persib Umuh Muchtar : Kalau Gak Ada Uangnya Buat Apa