Keseruan Off Road Kapten Sriwijaya FC, Ambrizal: Uji Nyali Adrenalin dan Olahraga
"Kepuasannya uji nyali adrenalin. Kepuasannya bisa menaklukkan rintangan sekaligus ganti olahraga. Keringatnya luar biasa," kata Ambrizal.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
TRIBUNNEWS.COM - Guna menyalurkan hobi olahraga offroad, Kapten Tim Sriwijaya FC Ambrizal bersama rombongan kembali kali ini menaklukkan lokasi dengan medan sungai di Desa Tapung Kabupaten Rohul, Provinsi Riau baru-baru ini pasca lebaran.
"Ini kita offroad di luar kota. Di Desa Tapung Kabupaten Rohul, Provinsi Riau. Kali ini main di Sungai," ungkap Ambrizal kepada Sripoku.com.
Pemain sepak bola Tim Laskar Sriwijaya yang mengenakan kostum nomor punggung 19 ini bersama 9 rekannya dan ada yang membawa keluarga merasakan offroad kali ini tak sekadar murni berolahraga saja.
Melainkan juga berekreasi camping mendirikan tenda kecil, memasak dan menyantap makan siang di dalam hutan.
"Ada 10 orang. Bawa bekal dari rumah. Nantinya masak di dalam hutan," kata Ambrizal, pemain paling senior dan terlama menghuni Sriwijaya FC.
Sebelumnya pria yang akrab disapa Ajo ini bersama rekannya ngabuburit alias jelang berbuka puasa menaklukkan medan berat di track offroad Danau Buatan Rumbai Pesisir Pekanbaru.
"Sebelumnya saya bareng teman-teman offroader main offroad. Sekalian berbuka puasanya di sana.
Baca: Tips Membentuk Perut Six Pack versi Striker PSMS Medan, Azka Fauzi
Soalnya waktu itu ngumpul-ngumpul mesti di luar zona, ya pinggiran kota," kata Ajo.
Ambrizal mengaku para pehobi offroad kendaraan 4X4 kali ini diikuti 10 unit.
Ia sendiri masih memakai Suzuki Jimny Katana 91 sejak 2014.
"Sering touring atau event di Pekanbaru dan Sumbar. Pas libur sekarang ini buat ganti olahraganya. Obat suntuk.
Kalau lagi kompetisi sepakbola, mobil ini diselimuti di rumah. Tapi kalo lagi libur gini pas lagi di rumah aku pakai sehari-hari," kata Ajo.
Selain kepuasan bisa menaklukkan rintangan pada olahraga uji nyali adrenalin ini, juga sekaligus menggantikan latihan olahraga dalam mencari keringat.
"Kepuasannya uji nyali adrenalin. Kepuasannya bisa menaklukkan rintangan sekaligus ganti olahraga. Keringatnya luar biasa.
Aku cari keringatnya," kata pria kelahiran Kabupaten Kuantan Singingi Riau, 1 Februari 1981.
Baca: Latihan PSMS Medan Diikuti 5 Pemain, Ardi Nusri: Harus Tetap Semangat
Untuk memiliki unit mobil offroad ini menurutnya belanjanya dilakukan secara bertahap.
"Modalnya dari awal. Belanja dikit dikit. Kadang Rp 500 ribu, Rp 1 juta. Jadi dak terasa. Bangun steph by steph, pelan pelan. Yang penting dak ngutang," pungkasnya.
Seperti diketahui, meski bakal segera mengantongi lisensi B yang notabenenya bisa menjadi pelatih tim Liga 2, namun kapten tim Ambrizal menyatakan bakal tetap fokus menjadi Stoper Sriwijaya FC.
"Aku masih belum ke situ (jadi pelatih), tapi masih fokus bagamana mencapai target Sriwijaya FC untuk bisa lolos Liga 1.
Barulah mikir ke situ," ungkap Ambrizal yang kini berlibur kumpul bareng kedua anak dan istrinya di Marpoyan Damai, Pekanbaru Riau.
Ambrizal sendiri baru saja menuntaskan kursus kepelatihan lisensi B lanjutan untuk modul 2 yang berlangsung 9-21 Maret 2020 lalu di Bali.
"Pengumuman kelulusan biasa 1-2 bulan. Ya habis itu kita nantinya akan mengantongi Lisensi B yang bisa melatih klub Liga 2," kata Ajo.
Pemain senior Laskar Wong Kito ini menyatakan tekadnya untuk menuntaskan misinya mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC yang pernah menyandang double winner.
"Walaupun di putaran 2 aku dapat tawaran melatih, namun tetap konsen di Sriwijaya dulu.
Ya ada tawaran untuk melatih di klub Liga 3 Riau.
Tapi saya saat ini masih mau fokus main dulu," ujar bapak dua anak (M Noval Amar Tamimi dan M Amruzalmar Aqori) buah pernikahannya dengan Marlia Kusuma Ningsih.
Di usianya yang tidak muda lagi sebagai pesepakbola profesional, Ambrizal yang mengenakan kostum nomor punggung 19 ini mengaku telah kepikiran untuk beralih profesi bergelut di dunia bisnis.
• Gelandang Serang Sriwijaya FC, Agi Pratama Ketagihan Berburu Tanaman, Antara Lain Bunga Lidah Mertua
"Sebenarnya mau juga beralih ke bidang lain. Sudah berapa kali bisnis. Ujungnya ke bola. Coba bisnis showroom mobil, buka kafe, toko pakaian.
Mikir ujungnya ke bola. Makanya aku jaga kondisi semampunya," ungkap sang kapten Tim kebanggaan Sriwijaya FC, Ambrizal.
Ia mengaku belum ada target untuk pensiun karena saking kecintaannya dengan olahraga si kulit bundar ini.
Karir sepakbola profesionalnya PSPS Pekanbaru 2004-2005, Semen Padang 2006, SFC 2007-2010, Persija Jakarta 2010-2012 Persija Jakarta. PSPS Pekanbaru 2012-2013.
Gersik United setengah musim 2013, Persebaya Surabaya 2013-2014, kembali ke Persija Jakarta 2015.
Kompetisi berhenti setahun off. Ambrizal kembali ke Gersik setengah musim 2016. Barito 2016-2017. Tahun 2018 memperkuat Bhayangkara FC.
Kontrak masih di Bhayangkara FC, ia dipinjamkan ke Kalteng Putra. Barulah 2019 kembali bergabung Tim SFC Liga 2.
Ambrizal mengaku Sriwijaya FC punya arti tersendiri merasakan kesuksesan karirnya di bawah asuhan RD (pelatih Rahmad Darmawan) langsung juara double winner.
"Sukses karir aku di Sriwijaya FC. Tiga tahun walaupun gak juara Liga berturut-turut, tapi juara Copa yang berturut-turut 3 tahun.
Dengar kabar berita Sriwijaya turun, ada emosional merasakan kayak keluarga kita. Pas pula manajemen dan pelatihnya cocok.
Fery telponan mengajak bagaimana supaya aku bisa gabung. Pastinya gabung itu, bertekad mau mengembalikan Sriwijaya ke Liga 1. Dengan pengurus Pak Hendri waktu itu," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Setelah Taklukkan Medan Offroad Sungai, Kapten Tim Sriwijaya FC Ambrizal Camping Masak di Hutan