Liga 1
Dokter Tim Nilai Kewajiban Rapid Test Bisa Rugikan Persib Bandung, Bomber Maung Bisa Selalu Reaktif
Dokter Tim Persib merasa keberatan karena rapid test bisa saja merugikan timnya yang pernah punya pemain positif virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, menilai kewajiban rapid test akan merugikan timnya karena Wander Luiz sudah pernah positif virus corona.
Kembalinya Liga 1 2020 pada Oktober mendatang turut diikuti dengan sejumlah perubahan regulasi.
Salah satunya yang paling mencolok adalah penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 dan kewajiban tim untuk melakukan rapid test.
PSSI memang mewajibkan para pemain dan ofisial tim untuk melakukan rapid test secara berkala guna mencegah virus corona masuk ke lingkungan sepak bola.
PSSI menambahkan bila seluruh biaya untuk melakukan rapid test akan ditanggung oleh federasi.
Meski begitu, rencana tersebut mendapat tentangan dari dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani.
Rafi merasa keberatan karena rapid test bisa saja merugikan timnya yang pernah punya pemain positif virus corona.
Dijelaskan oleh Rafi, rapid test dilakukan untuk mengetahui adanya antibodi COVID-19 dalam tubuh pasien.
Dengan begitu, bila tes tersebut diterapkan pada Wander Luiz yang pernah positif virus corona, hasilnya akan selalu reaktif.
Pasalnya, Luiz telah memiliki antibodi yang bisa menangkal virus corona yang akan menyerangnya lagi.