Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gelandang Bhayangkara FC, Teuku Muhammad Ichsan menceritakan awal mula dirinya mengenal sepakbola dalam program live superball di instagram Wartakotalive, Jumat (3/7/2020).

Ichsan kecil punya mimpi untuk jadi pesepakbola profesional.

Bakat Ichsan terus didukung sang Ayah yang juga merupakan seorang pesepakbola meski tak merumput di liga profesional.

“Karier saya itu berawal dari ayah saya yang punya latar belakang juga sebagai pemain bola, tapi bukan profesional. Abang-abang saya juga pemain bola. Dari situ saya mulai suka bola,” cerita Ichsan.

Baca: Tunggu Kepastian Kick-off Liga 1 2020, Bhayangkara FC Juga Menanti Kejelasan Subsidi

“Lebih mengenal bola itu usia 9 tahun. Masuk SSB, terus pernah ikut Liga Danone,” sambungnya.

Kualitas pria kelahiran Bireuen itu pun mulai terendus pelatih ternama, Coach Fakhri hingga masuk ke dalam skuat Timnas U-16.

Tak hanya itu, keinginan orangtuanya yang ingin ada anaknya menjadi Polisi pun juga bisa diwujudkan Ichsan.

Ichsan ikut pelatihan kepolisian di Aceh dan berhasil lolos.

“Orangtua juga mau Ichsan jadi polisi karena mereka pengen ada anak yang jadi polisi. Pertama itu ikut pelatihan di Aceh,” ujarnya,

Setelah lolos jadi Polisi, Ichsan dapat tawaran untuk memperkuat Bhayangkara FC pada 2017.

Baca: Gelandang Bhayangkara FC Tak Pilih-Pilih Makanan Saat di Rumah, TM Ichsan: Susah Gendut Sejak Dulu

Saat itu usianya masih 19 tahun.

Orangtua Ichsan kembali merestui Ichsan untuk merantau ke Jakarta yang ditugaskan memperkuat Bhayangkara FC.

Tahun pertama bersama Bhayangkara FC, Ichsan langsung menunjukkan tajinya. Namanya tercatat dalam pemain termuda yang mencetak gol di Liga 1 2017.

Saat itu Ichsan berusia 19 tahun lima bulan di laga melawan Persegres Gresik. Ia sangat bangga karena debutnya itu bisa memikat perhatian dari pelatih Simon McMenemy.

“Ya, waktu itu lawan Persegres, cetak gol kemenangan juga dan tidak sangka dapat predikat pemain termuda yang cetak gol di Liga 1 2017. Dari situ saya mulai dipercaya Coach Simon,” ujarnya.

Setelah itu karier pemain 22 tahun tersebut perlahan menanjak, hingga akhirnya sempat memperkuat Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia melawan Malaysia.

Kini, harapan untuk kembali membela Timnas Indonesia pun masih ada disamping ia ingin kembali membawa Bhayangkara FC meraih juara di tahun ini.

Apa yang telah ia dapatkan dan mimpinya yang belum tercapai dikatakan Ichsan selain kerja keras juga karena dukungan kedua orangtuanya.

Baca: Gelandang Bhayangkara FC, T.M. Ichsan, Sempat Dikucilkan Kala Kembali ke Kampung Halaman

Dirinya pun sangat berterima kasih kepada kedua orangtuanya yang masih terus mendukungnya baik dimasa sulit atau pun senang.

“Ya, semua yang Ichsan dapatkan ini karena mereka (orangtua) juga. Kalau ditanya seberapa besar dukungan mereka, Ichsan bilang 1000 persen,”

“Makanya Ichsan juga sekarang fokusnya untuk mereka dulu. Tidak mikir kemana-mana, paling cuma karier di tim dan mimpi bisa masuk Timnas lagi. Jadi sekarang saatnya Ichsan berbakti kepada mereka dulu,” katanya.