Joao Bosco Cabral Mantan Pemain Persija Jakarta, Masih Ingatkan Anda?
Persija Jakarta pernah memiliki sederet pemain bertahan berkualitas pada musim kompetisi Liga Indonesia tahun 2006.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta pernah memiliki sederet pemain bertahan berkualitas pada musim kompetisi Liga Indonesia tahun 2006.
Kala itu, lini pertahanan tim Macan Kemayoran diperkuat oleh nama-nama tenar yakni Hamka Hamzah, Abanda Herman, Charis Yulianto, Leonard Tupamahu, dan Joao Bosco.
Nama terakhir yakni Joao Bosco memang sering dipercaya menjadi andalan di benteng pertahanan tim Macan Kemayoran.
Di tim Persija, pemain berkebangsaan Timor Leste itu dipercaya bermain selama tiga musim yakni 2006-2008.
Penampilan yang lugas serta perawakannya yang eksentrik membuat para suporter The Jakmania sangat menyukai penampilan Joao Bosco di atas lapangan.
Pemain bernama lengkap Joao Bosco Ribeiro Cabral itu dikenal sebagai pemain yang keras dan tanpa kompromi ketika bermain di lapangan.
Tak jarang, Joao Bosco sering mendapatkan kartu dari wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
Kendati demikian, kartu yang diterimanya merupakan usaha yang dilakukan untuk menjaga gawang tim Macan Kemayoran dari kebobolan.
Joao Bosco mempunyai alasan kuat mengapa selalu bermain lugas dan tanpa kompromi ketika berada di atas lapangan.
Menurutnya, hal tersebut merupakan ciri khas permainannya di atas lapangan. Selain itu, dengan bermain lugas membuat para penyerang lawan akan segan menghadapinya.
“Saya saat bermain di atas lapangan pasti akan memberikan 100 persen. Saya ingin buat penyerang lawan segan dulu terhadap pemain belakang," kata Joao Bosco dalam pernyataan resminya, Selasa (7/7/2020).
Kendati demikian, pria berusia 45 tahun itu tidak pernah memiliki niat untuk mencederai para lawan yang dihadapinya.
"Saya tidak ingin mencederai lawan dan selalu meminta maaf setelah itu,” tambahnya.
Di sisi lain, Joao Bosco suda memutuskan gantung sepatu dari dunia sepak bola pada tahun 2012.
Pria yang pernah memperkuat Persikota Tangerang dan PSPS Pekanbaru itu memilih banting setir menjadi pemandu wisata di Bali.
Saat ini, profesi tersebut sudah rutin dijalankannya dalam beberapa tahun terakhir.
“Kontrak saya dengan sepak bola sudah selesai. Saat ini saya fokus ke pekerjaan baru saya yakni pemandu wisata,” selorohnya.