Prediksi Susunan Pemain MU vs Southampton, Liga Inggris, Vitalnya Peran Matic-Pogba-Bruno Fernandes
Prediksi Susunan Pemain Manchester United vs Southampton di Liga Inggris, Vitalnya peran trio Nemanja Matic-Paul Pogba-Bruno Fernandes
Penulis: Gigih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United di atas angin untuk bisa masuk ke-3 besar dengan syarat mereka menang atas Southampton dalam lanjutan Liga Inggris.
Laga yang digelar di Old Trafford, Selasa (14/7/2020) Pukul 02.00 WIB ini akan sangat menentukan baik bagi Southampton dan Manchester United.
Yang menarik adalah bagaimana kerjasama Nemanja Matic-Paul Pogba-Bruno Fernandes akan vital untuk menggeser Chelsea dan Leicester City di klasemen.
Ole Gunnar Solskjaer memiliki keuntungan besar jika meraih kemenangan, karena mereka akan naik ke peringkat tiga dengan tumbangnya Chelsea dan Leicester City.
The Red Devils tidak terkalahkan dalam 17 pertandingan di semua kompetisi dan, menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Inggris yang menang empat kali berturut-turut dengan selisih tiga gol atau lebih, setelah meraih kemenangan atas Sheffield United, Brighton & Hove Albion, Bournemouth, dan Aston Villa.
Solskjaer kemungkinan besar akan tetap mempertahankan "the winning team" dalan pertandingan kali ini.
"Ada begitu banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika mengelola sebuah tim," buka Solskjaer di laman resmi klub.
"Kami punya banyak pemain di sini yang siap dan kami membutuhkan itu untuk mempertahankan performa kami," ujar Solskjaer.
"Ada banyak keputusan yang harus dibuat, tetapi mereka membuatnya lebih mudah dengan bermain dan tampil baik.
"Jika kita tidak mendapatkan terlalu banyak cedera, tidak ada alasan untuk mengubah terlalu banyak ketika Anda melakukannya dengan baik." tambah mantan pelatih Molde ini.
Di kubu Southampton,Pelatih kepala Ralph Hasenhuttl berharap Jannik Vestergaard akan pulih dari cidera dan kembali ke skuad melawan United.
Namun, dia tidak mengharapkan trio cedera Moussa Djenepo, Sofiane Boufal dan Yan Valery untuk bermain lagi musim ini.
" Itu (memainkan Vestegaard) adalah risiko yang terlalu tinggi, karena kami tidak memiliki istirahat panjang sampai musim depan, sehingga mereka tidak bisa mengambil cuti enam minggu untuk pulih. Adalah baik bagi kita untuk mengawasi mereka dan tidak mendorong mereka terlalu keras untuk kembali." ujar Hasenhuttl.
Hasenhuttl juga merasa perjalanan ke Old Trafford adalah jenis tantangan yang dibutuhkan timnya untuk mengembangkan permainan timnya.
"Pada saat ini merupakan langkah yang sulit dipercaya dan inilah yang paling kita sukai karena kita dapat melihat betapa bagusnya kita dan kita dapat menghadapi tantangan ini dan bersaing melawan lawan seperti itu," tutup Hasenhuttl.
Saar ini, Manchester United menikmati rentetan kemenangan yang membuat mereka terus menempel Chelsea dan bersaing memperebutkan posisi empat besar di klasemen Liga Inggris.
Semua memuji kecerdasan Solskjaer meramu Paul Pogba-Bruno Fernandes untuk bermain bersama, selain itu, makin kompaknya penampilan Marcus Rashford-Anthony Martial-Mason Greenwood di lini depan.
Yang menarik, di tengah performa apik Manchester United, jajaran manajemen Setan Merah memberikan kontrak 3 tahun kepada gelandang gaek mereka, Nemanja Matic.
Baca: Prediksi Brighton and Hove vs Liverpool di Liga Inggris, Graham Potter Bandingkan The Reds dengan MU
Baca: Bruno Fernandes Jadi Jimat Keberuntungannya Manchester United
Baca: Manchester United Diberikan Batas Waktu untuk Rampungkan Transfer Jadon Sancho
Manchester United memiliki kebijakan sangat ketat untuk memberikan kontrak untuk pemain berusia 30 tahun ke atas, jika karena bukan kualitas, maka tidak mungkin Matic mendapatkan kontrak 3 musim di usianya yang mencapai 31 tahun saat ini.
Dan memang bukan tanpa alasan Manchester United memberikan kontrak jangka panjang kepada gelandang asal Serbia tersebut.
Namanya sempat akan disingkirkan di akhir musim usai penamplian apik Scott McTominay dan Fred, yang praktis membuat nama sang pemain tersingkirkan.
Lalu apa yang membuat Nemanja Matic kembali jadi andalan Manchester United usai Liga Inggris kembali digelar di tengah pandemi.
Semua memuji penampilan apik Anthony Martial dan Marcus Rashford dalam laga menghadapi Sheffield United, yang nyaris tidak dilihat adalah 2 dari 4 gol Manchester United saat itu bermula dari Nemanja Matic yang sukses merebut bola dari penguasaan pemain The Blades.
Menghadapi Norwich City di FA Cup, Matic diisitirahatkan dan menurunkan duo Scott McTominay dan Fred, hasilnya? Todd Cantwell selalu dengan mudah bisa melakukan akselerasi ke tengah, dan gol tunggal Norwich City tidak lepas dari Fred yang terlambat menutup ruang tembak Cantwell.
Manchester United lebih stabil ketika Matic masuk, dan beruntung gol dari Maguire sukses meloloskan Setan Merah ke Semifinal.
Tetapi, menghadapi Brighton and Hove dan Bournemouth merupakan laga yang paling menjelaskan peran vital Matic.
Di laga menghadapi Brighton and Hove, semua mengingat sepakan jarak jauh Bruno Fernandes dan satu gol nya yang meniru skema Cristiano Ronaldo di gol ketiga.
Tetapi Opta mencatat, Bruno Fernandes kehilangan 7 kali penguasaan bola, setelahnya ada Paul Pogba dengan 6 kali kehilangan penguasaan bola, satu-satunya alasan Manchester United tidak kebobolan melalui serangan balik, adalah sosok Matic.
Ia melakukan 14 intersep dalam laga menghadapi Brighton, mencatatkan 81 kali umpan dengan prosentase kesuksesan mencapai 93 persen.
Prosentase, jumlah umpan dan jumlah intersep Matic adalah yang tertinggi di laga tersebut, bahkak 45 dari 81 umpan tersebut diantaranya adalah umpan di daerah pertahanan Brighton, permainan Matic sangat membantu Manchester United dominan.
Laga menghadapi Brighton juga menjadi bukti betapa vitalnya peran Matic, Setan Merah bisa saja mencatatkan nir bobol andai Eric Bailly dan Harry Maguire tidak mengalami brain fart, dan membuat MU kebobolan dari jarak dekat dan titik penalti.
Matic kembali jadi sosok vital, ia melepaskan 70 kali umpan dengan prosentase 90 persen sukses, Catatan ini menjadi terbanyak kedua di tim setelah Maguire (81 umpan,90 persen sukses).
Secara permainan Nemanja Matic mungkin tidak se-eksplosif Pogba atau Bruno Fernandes, tetapi Nemanja Matic adalah sosok yang dibutuhkan Manchester United di lini tengah.
Permainan Matic sederhana, ia menjadi pemain pertama yang menerima umpan dari pemain belakang Manchester United, dan juga menjadi pemain pertama yang harus merebut bola ketika Setan Merah kehilangan penguasaan.
Jika melihat di semua pertandingan Manchester United, Matic akan berada tepat di mana bola dikuasai, entah di kanan, kiri atau tengah, tak jarang, ia seperti induk yang mengawasi anaknya menguasai bola, dan dengan tenang akan kembali merebut bola ketika pemain tersebut kehilangan bola.
Dan peran sederhana Matic juga yang membuat Manchester United nyaman menguasai bola, pemain Setan Merah lebih percaya diri dengan kehadiran Matic, dengan Luke Shaw dan Aaron wan-Bissaka juga seolah berani membantu penyerangan, bahkan menghadapi Brighton and Hove, wan Bissaka memiliki heat map lebih banyak di daerah pertahanan lawan dibandingkan di daerahnya, ini tidak lepas dari adanya sosok Matic.
Maka tidak aneh apabila Ole Gunnar Solskjaer memberikan kontrak 3 musim bagi gelandang asal Serbia, sebuah anomali, dengan Manchester United sangat selektif memberikan perpanjangan kontrak pada pemain di atas 30 tahun.
Peran Matic memang sangat sederhana, ia bahkan nyaris tidak terlihat di tengah permainan apik Mason Greenwood yang sangat tajam, Martial yang mencetak hattrick, Pogba dan Bruno Fernandes yang semakin padu, serta Rashford yang makin efektif memanfaatkan peluang.
Tetapi kesederhaan peran Matic adalah yang paling penting dan vital bagi Manchester United, yang masih akan terus berburu peringkat 4 besar di akhir musim.
Perkiraan susunan Pemain
Manchester United
David de Gea; Luke Shaw, Lindelof, Harry Maguire, Aaron wan Bissaka; Nemanja Matic, Paul Pogba, Bruno Fernandes; Marcos Rashford, Mason Greenwood; Martial
Southampton
Alex McCarthy; Jack Stephens, Ryan Bertrand, Jan Bednarek, Yan Valery; James Ward-Prowse, Stuart Amstrong, Nathan Redmond, Pierre-Emile Hojberg; Danny Ings, Michael Obafemi
(Tribunnews.com/Gigih)