Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Kita Satu, Kita Sama, Kita Juara, Kita Indonesia", sebuah motto yang membakar semangat juang tim INAF dalam mengejar prestasi di sepak bola.

INAF adalah wadah bagi sepak bola amputasi Indonesia yang dibentuk sejak 3 Maret 2018 lalu. Mendengar kata amputasi, tentu pembaca pun mengerti bahwa tim ini di isi oleh penyandang disabilitas yang memiliki minat dan bakat bermain sepak bola.

Sabtu (18/7/2020) pagi, sebuah halaman rumput kecil di area Rumah Sakit Suyoto, Jakarta Selatan menjadi saksi bagaimana para pemain INAF berlatih dengan alat seadanya.

Ada delapan pemain yang berkumpul untuk latihan perdana di masa PSBB transisi saat ini, dengan bermodalkan infrastruktur seadanya yaitu tiga buah bola, beberapa cones bola, enam tiang latihan dan dua jaring tiang gawang.

Tampak tujuh pemain dengan dua tongkat penopang di kedua lengannya berlatih mengolah si kulit bundar. Melatih kerja sama tim, bahkan latihan pressing.

Sedangkan satu pemain lagi berposisi sebagai kiper, bermodalkan satu buah sarung tangan di tangan kirinya.

Tampak dalam satu sesi latihan, pemain diberikan beberapa menit waktu istirahat sembari mendengarkan instruksi dari pelatih, baru dilanjutkan kembali.

Rusharmanto Sutomo, sekretaris jenderal INAF mengatakan saat ini ada 15 pemain INAF, dan sekira 25 lainnya masih dalam tahap seleksi.

Namun, situasi Covid-19 saat ini membuat seluruh pemainnya tak bisa berkumpul seluruhnya.

"Hari ini yang bisa berkumpul delapan orang. Yang lain masih terkendala situasi pandemi Covid-19 dan tak bisa keluar kota," ujarnya.

Ada pun INAF tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen Pra Piala Asia Ampute Football 2020 di Malaysia dan Piala Dunia Sepak Bola Amputasi 2022 di Polandia.