Persija Harus Berkandang di Luar Jakarta, Otavio Dutra Ungkap Keuntungan Bermain di Bantul
Keputusan bermain di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, menjadi pilihan paling rasional yang diambil oleh manajemen Persija.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Persija Jakarta sudah mengumumkan bakal menggunakan Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, sebagai markas barunya pada saat berlaga dilanjutan kompetisi Liga 1 2020.
Skuat Macan Kemayoran harus rela bermain di luar Jakarta karena berbagai pertimbangan yang telah dilakukan oleh manajemen timnya.
Kepastian berlaga di luar Jakarta belum sepenuhnya diketahui oleh para pemain tim Macan Kemayoran.
Baca: Gugus Tugas Covid-19 Belum Beri Izin Liga 1 2020 Dilanjutkan, Ini Langkah PT LIB dan PSSI
Baca: 13 Tim Liga 1 Ingin Bermarkas di Yogyakarta, Arema FC Pilih Bertahan di Stadion Kanjuruhan
Saat dikonfirmasi, bek tengah Persija, Otavio Dutra mengaku belum mendapatkan informasi dari manajemen klubnya perihal pemilihan markas barunya tersebut.
Menurut Dutra, seharusnya manajemen Persija langsung memberikan informasi dan arahan lebih lanjut kepada seluruh elemen di tim.
"Sebenarnya kami belum mendapatkan kabar tersebut (bermain di Bantul) dari manajemen Persija," kata bek Persija Jakarta, Otavio Dutra.
Kendati demikian, Dutra mengaku tidak mempermasalahkan keputusan dari manajemen Persija yang memilih bermain di luar Jakarta.
Keputusan bermain di luar Jakarta merupakan jalan terbaik yang diambil Persija dalam situasi sulit seperti ini.
Pemain berusia 36 tahun itu menilai, manajemen Persija mempunyai banyak pertimbangan hingga akhirnya memilih merubah lokasi markasnya.
Baca: Pemain Naturalisasi Persija Otavio Dutra Takjub, Striker Ini Mestinya Main di Luar Negeri
"Tapi memang seandainya Persija main di luar Jakarta itu akan lebih bagus untuk Persija sendiri. Namun kembali pasti manajemen tahu yang terbaik untuk tim," tambahnya.
Sebagai pemain profesional, Dutra mengaku tidak mempermasalahkan jika harus bermain di luar wilayah DKI Jakarta.
Pada saat berada di dalam dan luar lapangan Dutra akan selalu memberikan penampilan terbaik baik bagi tim Macan Kemayoran.
"Ya, kami sebagai pemain profesional tidak masalah mau Persija bermain dimanapun kami selalu siap," ucap Dutra.
Terlebih, PSSI juga melarang para suporter untuk datang memberikan dukungan langsung kepada tim jagoannya.
"Apalagi kompetisi sekarang kan tidak boleh datang penonton, jadi bermain dimanapun pasti sama saja," tutup pemain yang sudah berganti status menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya manajemen Persija telah mengumumkan tidak akan bermarkas di Ibu Kota.
Keputusan bermain di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, menjadi pilihan paling rasional yang diambil oleh manajemen Persija.
Sebab, sebagian besar tim-tim kontestan Liga 1 sudah memilih untuk mentap dan menggunakan stadion yang ada di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.
Pemilihan SSA sebagai markas utamanya di Liga 1 diyakini untuk memangkas pengeluaran tim Macan Kemayoran.
Direktur olahraga Persija, Ferry Paulus mengatakan, jika memaksakan bermain di Jakarta akan sangat memberatkan.
Terlebih, penyebaran Covid-19 di Jakarta masih tinggi dan belum bisa teratasi dengan baik.
"Menggelar pertandingan di Jakarta dengan kondisi Covid-19 yang masih belum stabil menjadi beban yang sangat berat," kata Ferry Paulus.
Ferry menerangkan, pertimbangan manajemen Persija memilih SSA sebagai markas barunya karena kompetisi lanjutan Liga 1 berjalan singkat.
Hal tersebut yang mendasari akhirnya manajemen memilih Bantul sebagai homebase baru tim Macan Kemayoran.
"Apalagi extraordinary kompetisi terbilang sangat singkat hanya berdurasi kurang dari 6 bulan, dengan menyisakan 32 match,” tutup pria asal Manado tersebut.