TRIBUNNEWS.COM - Terhitung semenjak restart Liga Italia Seria A pertengahan bulan Juni lalu, AC Milan menjadi satu di antara tim paling konsisten.

Terhitung delapan pertandingan telah dilakoni oleh klub yang berjuluk Il Diavolo Rosso itu tanpa kekalahan.

AC Milan di bawah rezim Stefano Pioli mempu membukukan enam kemenangan dan dua laga berakhir imbang.

Perubahan demi perubahan yang dilakukan oleh Stefano Pioli sebagai pelatih mulai menunjukkan grafik yang memuaskan.

Baca: Prediksi Sassuolo vs AC Milan Liga Italia, Stefano Pioli Waspadai Ancaman Striker Tuan Rumah

Baca: Jelang Sassuolo vs AC Milan, Rossoneri Waspadai Daya Ledak Trio Penyerang Tuan Rumah

Pioli sendiri didatangkan oleh Manajemen AC Milan untuk menggantikan Marco Giampaolo sebagai pelatih.

Alih kemudi yang diambil oleh Pioli saat itu dapat dikatakan bumerang bagi sang pelatih.

Mengingat Rossoneri di saat itu sedang dalam penurnan mental sekaligus posisi mereka yang terbilang 'hancur'.

Pioli mulai mengambil alih kursi nahkoda AC Milan saat klub berada di posisi ke-12.

Perubahan demi perubahan yang bersifat gerilya dilakukan oleh mantan pelatih Lazio tersebut.

Pioli memilih mendatangkan dua pemain senior, yakni Zlatan Ibrahimovic dan Simon Kjaer.

Dua pemain tersebut terbilang telah 'lansia' sehigga klub-klub kompetitor tak terlalu menganggap Rossoneri sebagai saingan yang perlu diaspadai.

Namun langkah diam-diam yang menghanyutkan dari Pioli justru berbuah manis.

Peran dua pemain 'lansia' yang didatangkan pada bursa trsanfer pemain januari lalu memberikan dampak yang signifikan.

Kjaer yang dipinjam dari AC Milan membuktikan bahwa dirinya belum abis masanya untuk dipercaya menggalangan lini pertahanan.

Pemain Timnas Denmark itu berhasil disulap oleh Pioli menjadi benteng yang kokoh di lini pertahanan Rossoneri.

Berdasarkan esay yang ditulis oleh Claudio Giambene, titik kembalinya peningkatan performa yang dihasilkan oleh AC Milan ialah Zlatan Ibrahimovic

Pemain asal Swedia itu menjadi sosok fundamental atas menanjaknya tren positif dari Rossoneri.

Zlatan Ibrahimovic berhasil menyulap lini serang Rossoneri yang di awal musim sempat 'lesu' kini mulai bergairah kembali.

Zlatan Ibrahimovic menjadi sosok utama dibalik kembalinya mental para pemain depan AC Milan.

Selain itu, semenja restar Liga Italia di bulan Juni lalu, AC Milan menjadi tim paling produktif dalam urusan gol.

Rossoneri mampu melesakkan 25 gol, catatan tersebut lebih baik ketimbang Atalanta yang baru mengemas 24 lesakan.

Padahal Atalanta menjadi klub paling subur di Serie A liga Italia musim ini dengan 94 gelontoran gol.

Selain itu, nama pemain seperti Ante Rebic, Hakan Calhanoglu hingga munisi muda Rafael Leao mulai menunjukkan progress permainan yang apik.

Bahkan Rebic sejauh ini telah menggelontorkan 11 gol, di mana lesakan pemain Timnas Kroasia itu tak ada yang bermula dari situasi penalti.

Selain itu, nama yang pantas menjadi sorotan saat ini ialah Franck Kessie.

Mantan pemain Atalanta itu menunjukkan performa yang gemilang bersama Rossoneri.

Setidaknya dalam 3 laga terakhir klub, Kessi yang berposisi sebagai gelandang bertahan mampu menciptakan tiga gol.

Kembali lagi, semua tren positif yang dimiliki oleh AC Milan tak bisa dipungkiri merupakan kerja keras dari Pioli.

Allenatore asal Italia itu mampu mengembangkan talenta muda yang dikombinasikan dengan pemain berpengalaman.

Kemampuan Pioli dalam keberhasilan menahkodai AC Milan dipakui oleh pelatih paling sukses yang dimilikui oleh AC Milan, Arrigo Sacchi.

“Stefano adalah protagonis hebat dari identitas ini yang mengesahkan pertumbuhan pemainnya," pujinya, seperti yang dikutip dari laman Football Italia.

(Tribunnews.com/Giri)