Atribut Manchester United Raih Prestasi di Liga Champions, Kedalaman Skuat jadi PR Utama Solskjaer
Keberhasilan Manchester United menembus Liga Champions musim depan perlu ditingkatkan untuk bisa meraih prestasi, salah satunya kedalaman skuat mereka
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Perjuangan Manchester United untuk memastikan satu tiket berlaga dalam ajang Liga Champions musim depan akhirnya berhasil didapatkan juga.
Sempat tertatih-tatih pada awal musim, Manchester United mampu tampil cukup konsisten utamanya mulai bursa transfer musim dingin.
Datangnya sosok Bruno Fernandes dan pulihnya para pemain pilar andalan menjadi beberapa faktor dibalik moncernya penampilan tim berjuluk Setan Merah tersebut.
Manchester United akhirnya berhasil menyelesaikan musim ini dengan berada pada posisi ketiga di papan klasemen Liga Inggris musim ini.
Hal itu menandakan bahwa Manchester United berhak menyegel satu tiket berlaga di kompetisi Liga Champions musim depan.
Baca: Mason Greenwood Menjanjikan, Manchester United Disebut Tak Butuh Jadon Sancho
Baca: Loloskan Manchester United ke Liga Champions, Bruno Fernandes Bertekad Juara Liga Eropa
Jika anda melihat apa yang dilakukan pada awal musim ini, hasil tersebut dapat dikatakan seperti trofi bagi Manchester United.
Maklum saja, karena Manchester United sempat tampil buruk pada awal musim sebelum akhirnya mulai konsisten performanya pada awal Februari.
Tepat ketika Bruno Fernandes didatangkan Manchester United dari Sporting Lisbon.
Ketika ditanyakah, apakah skuat yang dimiliki Manchester United saat ini bisa bersaing untuk menorehkan prestasi dalam ajang Liga Champions musim depan? Bisa iya maupun tidak.
Baca: Statistik Bruno Fernandes Hanya Kalah dari Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Saja
Terlepas dari hal tersebut tentu kualitas pemain yang dimiliki Manchester United saat ini harus diimbangi oleh faktor lainnya.
Sebagaimana yang telah mereka perlihatkan akhir-akhir ini mulai dari semangat dalam berkompetisi, permaianan yang lebih terarah, hingga daya ledak para pemain individu mereka.
Tentu tidak cukup dengan faktor-faktor tersebut, mengingat ajang Liga Champions merupakan perhelatan elit Benua Biru dimana para pemain terbaik bersaing disitu untuk menjadi yang terbaik.
Berkaca pada tim-tim yang berlaga di putaran 16 besar Liga Champions musim ini, peta kekuatan terlihat cukup sengit.
Tim-tim kejutan seperti Atalanta, Napoli, Lyon, hingga RB Leipzig mampu memberikan performa di luar dugaan banyak orang.
Belum lagi kehadiran tim-tim semacam Bayern Munchen, Barcelona, Real Madrid, Juventus, atau Atletico Madrid yang menjadi kandidat kuat juara setiap musimnya.
Manchester United sebenarnya saat ini sudah memiliki semangat, limpahan pemain muda dan berkualitas, hanya saja mereka masih terlihat lemah dalam kedalaman skuat.
Baca: Manchester United Diprediksi Finis Urutan Keenam atau Ketujuh, Solskjaer Patahkan Keraguan Media
Misalnya pada lini pertahanan dimana Manchester United diyakini membutuhkan satu sosok bek tangguh yang bisa menjadi tandem ideal bagi Harry Maguire.
Keberadaan Victor Lindelof yang selama ini menjadi duet Maguire dinilai masih meninggalkan sedikit celah di lini pertahanan tim.
Tentu hal tersebut menjadi pr tersendiri bagi manajemen Manchester United untuk jeli dalam menemukan tandem ideal bagi Maguire di jantung pertahanan tim Setan Merah.
Bahkan, salah satu legenda Manchester United yakni Paul Scholes sempat mengutarakan hal tersebut tepatnya setelah mantan timnya menang 5-2 atas Bournemouth.
Scholes menilai sektor pertahanan Manchester United utamanya posisi bek tengah masih perlu perbaikan.
Eks pemain Timnas Inggris tersebut menganggap duet Harry Maguire dan Victor Lindelof belum terlihat maksimal.
Khusus bagi Maguire, Scholes menilai sosok bek termahal dunia tersebut masih memiliki kelemahan yang belum mampu ditutupi rekan duetnya, Lindelof.
Baca: Hasil Liga Inggris : MU Ditahan Imbang West Ham, Maguire Alihkan Fokus Lawan Leicester
Kelemahan yang dimaksud oleh Scholes adalah mantan pemain Leicester City itu masih memiliki kendala dalam hal kecepatan.
Alhasil kelemahan Maguire tersebut berhasil diekspolitasi oleh Junior Stanislas untuk mencetak gol pemecah kebuntuan melawan tim Setan Merah.
"Saya benar-benar berpikir mereka berada dalam jarak yang cukup jauh, aku menilai Maguire masih memiliki kelemahan dengan kecepatannya," ujar Scholes kepada BBC Sport, dilansir Evening Standard.
"Jika dia memiliki pemain tengah yang benar-benar dominan di sebelahnya seperti Rio Ferdinand atau Jaap Stam yang menjadi bek tengah, saya pikir itu akan menjadi tambahan bagus buat tim ini," tukas legenda Manchester United tersebut.
Pernyataan yang dilayangkan Scholes tersebut barangkali bisa menjadi masukan bagi Solskjaer untuk mendatangkan kembali pemain baru, khususnya bek tengah.
Bergeser ke fullback kiri dimana Brandon Williams yang tampak masih muda dan brilian dianggap masih butuh mentor pada masa mendatang.
Mengingat Luke Shaw yang seharusnya mengisi starting lineup kerap dilanda cedera yang mengakibatkan dirinya absen.
Baca: Brandon Williams Ungkap Pentingnya Manchester United Berlaga di Liga Champions Musim Depan
Baca: Brandon Williams Diyakini Mampu Menjelma sebagai Fullback Kiri Menakutkan Man United
Di tengah, Paul Pogba tentu kita setuju ia kerap menunjukkan aksi berkelas, namun apakah ia benar-benar mampu bermain sepenuh hati ketika kontraknya akan habis dalam beberapa waktu kedepan.
Selain itu, Pogba memang kerap bisa menjadi sosok pemain yang bertanding penuh talenta sehingga ia seperti superhero.
Hanya saja, terkadang pula ia sebaliknya menjadi pesakitan ketika memang ia tampil tidak dalam performa terbaiknya.
Menjual Pogba untuk membeli pemain yang lebih stabil permainannya seperti Jack Grealish barangkali jadi opsi bagus yang layak dipertimbangkan.
Selain itu, ketergantungan Manchester United terhadap sosok Bruno Fernandes juga perlu dipikirkan oleh Solskjaer.
Ketergantungan Manchester United kepada Fernandes cukup terlihat jelas dimana ia seakan-akan terus diberi menit bermain dalam setiap pertandingan Manchester United pada musim ini.
Tak jarang, gelandang asal Portugal tersebut kerap terlihat kelelahan namun tetap tidak diganti oleh Solskjaer.
Resiko besar ketika Fernandes harus absen dalam sebuah pertandingan, maka daya kreatifitas Manchester United akan terancam.
Juan Mata yang sebenarnya mampu menggantikan peran Fernandes tentu tidak boleh diremehkan.
Hanya usia Juan Mata yang semakin menua akan menjadi permasalahan tersendiri bagi Manchester United.
Melihat Manchester United bermain pada periode sebelumnya, kita akan disuguhi tampilan bahwa mereka seperti hanya memiliki 11 pemain utama saja.
Alhasil kedalaman skuat perlu dimiliki Manchester United untuk meraih prestasi musim depan.
Nama-nama seperti Jadon Sancho, Jack Grealish, James Maddison dan beberapa pemain jempolan lainnya akan menjadi tambahan menarik dalam skuat Manchester United musim depan.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)