PSIS Semarang Vokal Mempertanyakan Nilai Hak Komersial dari PT Liga Indonesia Baru
Tim PSIS Semarang menjadi salah satu klub yang cukup vokal mempertanyakan nilai hak komersial atau dana subsidi dari PT Liga Indonesia Baru
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -Tim PSIS Semarang menjadi salah satu klub yang cukup vokal mempertanyakan nilai hak komersial atau dana subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk klub yang dirasa masih kurang.
Yaitu sekitar 800 juta rupiah per bulannya.
Bagi klub PSIS Semarang, tim kebanggaan masyarakat Jawa Tengah itu berharap hak komersial untuk setiap klub di atas Rp 1 Miliar.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengungkapkan pihaknya akan mempertanyakan hak komersial tersebut pada manager meeting lanjutan antara 18 klub peserta Liga 1 dan PT LIB yang menurut kabar akan diadakan kembali usai perayaan hari raya Idul Adha.
Sebab menurut Yoyok, besaran dana subsidi senilai 800 juta tersebut sangat kurang jika berbicara soal operasional klub.
Wacana kompetisi Liga 1 segera di gelar mau tidak mau setiap tim harus mempersiapkan dana operasional.
Namun, karena dihadapkan dengan situasi Covid-19, sehingga pertandingan harus digelar tanpa penonton, klub kesulitan mendapatkan pemasukan.
Ia juga menjelaskan hak komersial atau dana subsidi bulanan senilai Rp 800 juta tersebut sebetulnya sama.
Hanya berbeda dalam hal penyebutan.
"Ya kalau kita minta kejelasan saja dulu dalam hal hak komersial, perijinan, protokol kesehatan.
Itu sama antara hak komersial dan dana subsidi, sebutannya saja yang berbeda.
Yang betul itu hak komersial, kalau subsidi itu dulu jaman amatir, tapi dulu.
Masih terbawa sampai sekarang," kata Yoyok kepada Tribunjateng.com, Minggu (2/8/2020).
"PSIS sih berharap lebih.
Ada tambahan. Karena tambahan itu akan kami lebihkan untuk kesejahteraan pemain.
Jadi bukan untuk manajemen, tapi untuk klub, untuk pemain. Ya kita berharap ditambahilah.
Karena kita tidak ada tambahan sama sekali. Kita menggantungkan dari hak komersial itu 100 persen," ungkapnya.
Menurut Yoyok, tim PSIS saat ini menggantungkan hak komerisal dari PT.LIB, karena tak ada pemasukan sama sekali.
Bahkan menurut Yoyok, dengan adanya pandemi covid-19, tim PSIS mengalami potensi kehilangan pemasukan sebesar 20 miliar rupiah.
"Kalau saat situasi normal kita bisa jualan tiket, bisa jualan jersey, bisa mengajak kerjasama pihak ketiga, kerjasama dengan sponsor. Sekarang kan tidak bisa semua.
Kalau ditanya idealnya berapa, tidak ada yang ideal, karena kita kehilangan pemasukan potensi 20 miliar. Nah memangnya PT. Liga mampu untuk membayar," kata Yoyok.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Respon CEO PSIS Semarang Soal Dana Subsidi Cuma Rp 800 Juta dari PT LIB, https://jateng.tribunnews.com/2020/08/02/respon-ceo-psis-semarang-soal-dana-subsidi-cuma-rp-800-juta-dari-pt-lib?page=all.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra
Editor: galih permadi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.