Ada Jarak Senilai Rp 12 Triliun antara Posisi Messi dan Pintu Keluar Barcelona
Messi memiliki klausul rilis senilai 700 juta euro yang dirancang untuk membuat klub lain tak mungkin mencurinya dari Barca.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Eks-Presiden Barcelona, Joan Gaspart, menegaskan bahwa Lionel Messi tak bisa begitu saja hengkang dari Camp Nou meski sang megabintang menginginkan hal tersebut.
Ada jarak bernilai Rp 12 Triliun dari posisi Messi saat ini dan pintu keluar Barcelona jika sang bintang memaksa pergi pada bursa transfer musim panas ini.
Lionel Messi dikabarkan sudah mengirim faks yang berisi keinginannya untuk hengkang dari Barcelona.
Baca: Lionel Messi Minta Undur Diri dari Barcelona, Berikut Penampakan Surat Resign-nya
Keputusan Messi mengacu pada sebuah klausul yang akan memungkinkannya mengakhiri kontraknya bersama Barcelona musim panas ini.
Klausul tersebut mengizinkan La Pulga hengkang sewaktu-waktu dengan status bebas transfer asal dia mengomunikasikannya dengan pihak klub.
Kendati demikian, Joan Gaspart menegaskan bahwa Messi tak bisa begitu saja pergi dari Camp Nou.
Presiden Barcelona pada tahun 2000 hingga 2003 ini mengatakan bahwa Messi tidak dapat secara sepihak mengakhiri kesepakatannya.
Baca Juga: Begini Bocoran Isi Faks Pengunduran Diri Lionel Messi dari Barcelona
Dia menilai, klausul yang ada di kontrak Messi telah berakhir pada bulan Juni 2020, sehingga sang megabintang tak bisa meninggalkan klub dengan status bebas transfer musim panas ini.
"Saya telah melihat kontraknya dan itu sangat jelas. Klausul itu berakhir pada Juni dan tidak ada jalan mundur," kata Gaspart seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya lebih suka dia pergi tahun depan secara gratis daripada pergi kurang dari 700 juta euro (Rp 12 triliun). Klub yang mengaturnya ini semua, bukan pemain."
"Klub telah membayar para pemain dan ini bukan masalah uang, karena ada yang ditandatangani di kontrak. "
"Ada klausul 700 juta euro, dan kontrak ditandatangani untuk dipenuhi."
"Saya mengerti bahwa Messi sedang mendapatkan tekanan untuk pergi, tetapi jika saya adalah Presiden Barca, saya tidak akan menegosiasikan satu euro pun," tutur Gaspart menambahkan.
Baca Juga: Tanpa Lionel Messi, Barcelona Terakhir Kali Jadi Klub Jagoan 20 Tahun Lalu
Messi diyakini kecewa dengan kekalahan memalukan dari Bayern Muenchen dengan skor 2-8 di Liga Champions.
Akan tetapi, Gaspart mengatakan bahwa akan lebih memalukan lagi jika Messi diizinkan untuk memilih keluar dari kesepakatannya.
"Jika Messi pergi dengan biaya kurang dari apa yang sudah tertulis di klausulnya, itu akan lebih memalukan daripada skor 2-8," ujar Gaspart.
"Saya lebih suka dia pergi gratis tahun depan daripada tahun ini seharga 699 juta euro. Barca seharusnya tidak menurunkan harga satu euro pun," ucapnya mengakhiri.
Seperti diketahui, Messi memiliki klausul rilis senilai 700 juta euro yang dirancang untuk membuat klub lain tak mungkin mencurinya dari Barca.
Meski demikian, klausul itu menimbulkan perbedaan tafsir dari pihak Messi dan klub.
Messi dan tim hukumnya meyakini bahwa klausul di dalam kontraknya masih berlaku.
Klausul tersebut memungkinkan Messi bisa hengkang secara gratis di setiap akhir musim selama dia membicarakannya dengan klub.
Baca Juga: Fan Barcelona: Lionel Messi STAY, Josep Bartomeu OUT
Pihak Messi menganggap bahwa klausul tersebut masih valid karena musim 2019-2020 baru saja berakhir akibat efek dari pandemi COVID-19.
Mereka merujuk pada penentuan akhir musim menurut FIFA yang diundur hingga 31 Agustus 2020.
Sebaliknya, pihak Barca menganggap klausul yang mengizinkan Messi bisa pergi tanpa biaya sepeser pun itu telah kedaluwarsa.
Pasalnya, akhir musim yang normal jatuh pada bulan Juni.
Karena sudah melewati batas waktu, mereka menganggap Messi masih terikat dengan klausul pelepasan senilai 700 juta euro.
Jika Messi pergi, maka Barca tetap akan menjualnya dengan harga 700 juta euro kepada klub yang mampu menebus klausul pelepasannya.