Pelatih Persija Sindir Cara Instan PSSI Naturalisasi, Bisa Rusak Harapan Pemain Muda Indonesia
Pelatih Persija Jakarta U-20 Elite Pro Academy (EPA), Washiyatul Akmal sangat tidak setuju dengan rencana PSSI yang akan melakukan naturalisasi kepad
Editor: Toni Bramantoro
Menurut Akmal, PSSI seharusnya bisa lebih percaya kepada bibit-bibit pemain muda di Indonesia.
Sebab, jika dibandingkan dengan pemain dari negeri lain, maka anak-anak Indonesia memiliki jiwa nasionalis lebih tinggi.
Rasa cinta pemain muda asli Indonesia terhadap negaranya akan lebih besar dan memiliki kebanggaan tersendiri pada saat memperkuat tim nasional.
"Sebenarnya kita harus percaya kepada pemain muda dan lokal kita, karena mereka lebih punya rasa nasionalis yang lebih tinggi," tegas Akmal.
Dengan adanya kabar tersebut, lanjut Akmal, hal itu bisa saja mengganggu mental dan harapan pemain muda Indonesia.
Terkhusus bagi para pemain muda Indonesia yang memiliki harapan dan keinginan besar memperkuat Timnas Indonesia.
"Bisa juga mengganggu mental dan harapan pemain muda. Saya rasa pemain muda jadi pesimis untuk masuk ke timnas," jelasnya.
Pria yang pernah mengantarkan Persija meraih gelar juara tahun 2001 itu menilai tindakan PSSI hanya ingin instan dan tidak berproses.
Hal itu bisa merusak tatanan serta program yang telah dirancang federasi sebelumnya.
"Kalau saya lihat, PSSI maunya hanya cepat saja dan instan seperti mie goreng," ujar Akmal.
Jika memaksakan menggunakan pemain naturalisasi, Akmal menyarankan PSSI lebih baik menyerahkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 ke negara lain.
"Kalau begitu mending ga usah jadi tuan rumah, mending kasih aja ke negara lain aja kalau ga percaya diri ya," pungkasnya.