Siap dengan Skenario Terburuk, Arema FC Jelaskan Soal Permasalahan Kontrak Elias Alderete
Ruddy Widodo sendiri sudah menegaskan bahwa urusan kontrak kembali diserahkan seluruhnya kepada pemain.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara terkait kontrak pemain asingnya, Elias Alderete, yang sedang ramai diperbincangkan.
Dia membenarkan bahwa pemain asal Argentina tersebut belum membubuhkan tanda tangan pada kontrak yang disodorkan Arema FC.
Saat ini, Elias Alderete terpantau mengikuti latihan rutin dalam sebulan terakhir.
Baca: Tiga Pilar Hengkang, Arema FC Kehilangan Aroma Persib Bandung
Akan tetapi, Ruddy Widodo mengungkapkan belum ada kata sepakat terhadap kontrak baru, dengan alasan pihak pemain meminta kenaikan dari jumlah renegosiasi kontrak.
"Wajar dalam kontrak itu ada renegosiasi. Arema berpedoman kepada surat PSSI, SKEP 48 dan 53. Agennya minta tambahan," kata pria berkacamata itu.
Ruddy Widodo sendiri sudah menegaskan bahwa urusan kontrak kembali diserahkan seluruhnya kepada pemain.
Jika berkenan, akan berlanjut, jika tidak, manajemen tidak memaksa.
Manajemen pun juga tidak semena-mena dalam melakukan renegosiasi kontrak.
Perhitungan renegosiasi kontrak pemain berpegang teguh pada acuan yang diberikan PSSI melalui SKEP No 48 dan 53, tak terkecuali pemain asing
"Prinsipnya begini, Arema ini anggota PSSI, acuan suratnya kan sudah jelas juga," katanya.
Dalam surat SKEP 48 dan 53 disebutkan masalah pembayaran gaji pemain sebesar 25 persen selama masa kahar.
Baca: Penjelasan Arema FC Soal Dua Sosok Brasil yang Gabung Latihan
"Karena negosiasi di bawah itu tidak mungkin, akhirnya kami ambil opsi kembali ke 25 persen," ucap Ruddy Widodo.
"Sementara untuk bulan September 50 persen dari nilai kontrak. Rumusnya, misal kontrak pemain 1 M, berarti kan jadi 500 juta. Dari 500 juta itu sudah terima berapa? Sisanya baru dibagi sisa bulannya," katanya.
Manajemen sendiri terus membuka diri untuk duduk bersama untuk menemukan kata sepakat.
Dengan syarat, kedua belah pihak harus sama-sama bisa berempati dengan kondisi saat ini dan mematuhi regulasi.
"Kita kan hidup di Indonesia, jadi ya manut sama siapa lagi. Induk sepak bola kan PSSI jadi ya patuh pada PSSI," tutur pria 48 tahun itu.
Yang jelas Arema FC siap dengan skenario terburuk.
Ruddy Widodo memastikan Singo Edan akan tetap melaju melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 meskipun harus kehilangan satu lagi tenaga asingnya.
"Ya tidak masalah, pakai lokal saja. Kami menang melawan Persikabo menggunakan pemain lokal saja. Siap saja kami," ujarnya. (Kontributor Bola, Suci Rahayu)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Arema FC soal Duduk Perkara Kontrak Elias Alderete"