Alfred Riedl Meninggal karena Sakit Kanker, Pernah Peroleh Donor Ginjal dari Pendukung Vietnam
Alfred Riedl meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya, pernah memperoleh donor ginjal dari pendukung setia sepak bola Vietnam tahun 2007.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl meninggal dunia, Selasa (8/9/2020) waktu setempat di Austria.
Kepergian Alfred Riedl tentu menjadi kabar duka bagi masyarakat Indonesia.
Mengingat sang juru taktik tersebut pernah membawa Timnas Indonesia melangkah ke partai final Piala AFF di tahun 2010.
Baca: Sempat Transfusi Ginjal, Eks Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Tutup Usia
Baca: Alfred Riedl Mantan Pelatih Timnas Indonesia Meninggal Dunia di Usia ke-70
Namun sayang, kegemilangan Alfred Riedl dan pasukannya di partai final harus tumbang oleh Malaysia.
Timnas Garuda yang saat itu dihuni oleh Firman Utina cs harus mengakui keunggulan Harimau Malaya dengan agregat 2-4.
Dilansir dari laman Kompas.com, Alfred Riedl meninggal dunia karena penyakit kanker yang dideritanya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Alfred Riedl dirawat oleh sang istri tercintanya, Jola.
Riedl pun meninggal dunia saat usinya menginjak 70 tahun.
Berbicara mengenai karier kepelatihan, juru taktik yang terkenal dengan karakter tegas itu memiliki ikatan emosional dengan sejumlah tim yang pernah diampunya.
Sebut saja Timnas Indonesia, Laos, hingga Vietnam pernah merasakan tangan dingin dari Alfred Riedl.
Ikatan emosional yang dimiliki oleh Riedl terbukti saat dirinya masih menukangi Timnas Vietnam.
Dilansir dari media Kurier, Alfred Riedl bahkan pernah mendapatkan donoran ginjal dari pendukung sepak bola Vietnam pada tahun 2007.
Calon pendonor bagi Riedl pun saat itu beraneka latar belakang. Di antaranya ialah pegawai bank, sopir truk, hingga pedagang.
Kejadian tersebut nampaknya masih mengenang dengan baik bagi Riedl.
Bahkan ia pernah mengutarakan bahwa dirinya tak akan merayakan selebrasi gol dari tim manapun yang ia besut kala bersua dengan Vietnam.
Profil Alfred Riedl bersama Timnas Indonesia
Sedikit mengulang sepak terjang pria yang terkenal tegas itu, Alfred Riedl memiliki pencapaian yang tergolong apik bersama Timnas Indonesia.
PSSI sendiri resmi menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas Indoensia pada tahun 2010.
Riedl dipercaya untuk menukangi Tim Garuda yang akan berlaga di Piala AFF saat itu.
Harapan hingga ekspektasi membumbung tinggi saat Timnas Indonesia ketika ditangani oleh Alfred Riedl.
Pasalnya, juru taktik asal Austria itu memiliki segudang pengalaman saat menukangi tim-tim asal Asia Tenggara.
Dan benar saja, saat ditangani oleh Riedl, Timnas Indonesia memiliki start yang bagus di Piala AFF 2010.
Bermodalkan waktu yang singkat, Riedl memanggil deretan pemain kelas wahid yang berkompetisi di Indonesia.
Di antaranya ialah Firman Utina, Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim, hingga Cristian Gonzales.
Penampilan perdana tim besutan Alfred Riedl itu pun sangat mengesankan sepanjang penyisihan grup.
Cristian El Loco Gonzales cs melahap semua laga dengan kemenangan dan hanya kebobolan dua kali berbanding 13 membobol gawang lawan.
Alfred Ridl saat itu berhasil mengantarkan Firman Utina cs sebagai jawara grup ke partai semifinal.
Pada laga semifinal, Timnas Indonesia mendapatkan lawan yang cukup tangguh, yakni Filipina.
Alfred Riedl yang saat itu memainkan Cristian Gonzales sebagai ujung tombak penyerangan Timnas Indonesia terbukti ampuh.
El Loco mampu membawa Timnas Indonesia menyingkirkan Filipina agregat skor 2-0.
Pertemuan klasik pun terjadi di babak final antara Timnas Indonesia kontra Malaysia.
Di mana Harimau Malaya di pertemuan perdana fase penyisihan grup mampu dibantai anak asuh Alfred Riedl dengan skor 5-1.
Namun di laga final, memori manis tersebut nyatanya tak dapat terulang.
Timnas Indonesia lebih dulu bertandang ke Stadion Bukit Jalil, markas Malaysia.
Ketika itu, seluruh publik terkejut karena Timnas Indonesia dibuat tak berdaya dan harus menelan kekalahan 0-3.
Leg kedua pun terasa berat bagi Timnas Indonesia saat itu.
Berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Timnas Indonesia keteteran mengahdapi Timnas Malaysia.
Bahkan mereka terlebih dahulu harus tertinggal lewat gol striier yang pernah merumput di Pelita Jaya Karawang, Safee Sali.
Usaha pantang menyerah terus ditunjukkan oleh anak asuh Alfred Riedl.
Dan hasilnya benar, M Nasuha dan M Ridwan mampu memperkecil ketertinggalan.
Namun sayang, hingga laga usai, skor tak mengalami perubahan.
Timnas Indonesia harus mengakui Malaysia dengan agregat 2-4 kala itu.
Kegagalan di Piala AFF 2010 membuat PSSI tak memperpanjang kontrak Alfred Riedl.
Bak romansa hubungan yang belum usai, PSSI ternyata kembali memanggil Rield pada tahun 2013.
Dalam periode kedua bersama Timnas Indonesia, Alfred Riedl diberi tugas untuk membawa trofi Piala AFF 2014 ke Tanah Air.
Namun, laju Timnas Indonesia lebih buruk. Tim Garuda bahkan tak mampu lolos ke babak semifinal karena hanya mengumpulkan 4 poin dari tiga laga.
Selain pernah menukangi Timnas Indonesia, Riedl juga sempat akan melatih tim kontestan Liga 1, Persebaya Surabaya.
Dilansir dari laman BolaSport, kerjasama antara Persebaya Surabaya dengan pelatih asal Austria itu telah terjalin.
Bahkan Persebaya Surabaya telah sudah memperkenalkan Alfred Riedl sebagai pelatih baru lewat video singkatnya yang diunggah akun instagram resmi klub pada 23 Agustus 2019.
Namun semenjak menjadi pelatih Bajul Ijo, Alfred Riedl belum sekalipun datang ke Tanah Air.
Kondisi tersebut membuat Persebaya Surabaya sementara waktu di arsiteki oleh asisten pelatihnya, Wolfgang Pikal.
Namun harapan Bajul Ijo untuk dilatih oleh mantan pelatih Timnas Indonesia itu pupus.
Alfred Riedl memilih untuk membatalkan kontraknya dikarenakan kesehatannnya terganggu.
Kini, Alfred Riedl telah tutup usia.
Selamat jalan Riedl.
(Tribunnews.com/Giri)