Pelatih SSB Indonesia Muda Jakarta Utara Siasati PSBB Jelang Berlaga di JSL
Tiga kelompok umur SSB Indonesia Muda Jakarta Utara mengikuti Junior Soccer League-JSL di Serpong, Tangerang Selatan.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga kelompok umur SSB Indonesia Muda Jakarta Utara mengikuti Junior Soccer League-JSL di Serpong, Tangerang Selatan.
Ketiganya adalah kelompok umur sembilan tahun, ada 16 pemain yang akan berlaga, di kelompok umur 11 tahun ada 19 pemain, serta kelompok umur 13 sebanyak 29 pemain.
Dimulai sejak 5 September lalu, pemain SSB Indonesia Muda Jakarta Utara akan berkompetisi hingga Februari 2021 mendatang.
Namun, dalam perjalanannya, SSB Indonesia Muda Jakarta Utara dihadapkan pada penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 14 September lalu.
Tentunya, lapangan sepak bola ditutup akibat PSBB ini.
Mario Agustinus Lalumedja (68) selaku pelatih SSB mengatakan pihaknya terpaksa mensiasati latihan pemain dengan berlatih mandiri.
"Kami tak bisa latihan dengan tatap muka ya. Jadi mereka latihan mandiri, program atau tugas kami berikan kepada mereka, laporan tugasnya nanti melalui video," ucap pelatih kelahiran 24 Oktober 1968 ini di depan Islamic Center, Jakarta Utara, Sabtu (19/9/2020).
Namun, program latihan mandiri tidaklah maksimal. Mario menjelaskan taktikal tak bisa dilakukan sehingga sifat latihan hanya pada menjaga kondisi pemain.
Ada beberapa contoh tugas yang diberikan oleh tim pelatih, misalnya lari 10 meter hingga 20 meter, skipping, jugling, maupun kebugaran tubuh lainnya.
"Memang mereka masih anak-anak ya. Agar mereka disiplin, kami punya trik yang mengarah ke psikologi, dimana di dalam grup itu kami menampilkan video kiriman pemain, sehingga bagi pemain yang tadinya tidak mengirim video akan tertarik atau tidak mau kalah sehingga mengirimkan video latihannya," tambahnya pemegang lisensi C AFC ini.
Menurut Mario, sejauh ini latihan mandiri pemainnya berjalan baik, serta mendapat dukungan penuh dari orang tua pemain.
"Kami ada grup orang tua pemain ya. Dari situ kami tahu dukungan mereka. Mereka tak hanya membantu dalam mengabadikan video anaknya, juga mengingatkan anak mereka untuk berlatih," sambung Mario.