Mario Agustinus Lalumedja: Jadi Pelatih itu Pekerjaan yang Menyenangkan
Nama lengkapnya Mario Agustinus Lalumedja, kesehariannya adalah sebagai pelatih sekolah sepak bola Indonesia Muda Jakarta Utara.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama lengkapnya Mario Agustinus Lalumedja, kesehariannya adalah sebagai pelatih sekolah sepak bola Indonesia Muda Jakarta Utara. Pekerjaan yang ia tekuni dari tahun 2000'an.
Usianya kini 68 tahun. Dulunya dirinya adalah pemain bola yang membela Indonesia Muda di era perserikatan tahun 80'an dulu, namun tak lama karena tahun 1990 ia memilih menjadi karyawan swasta karena faktor ekonomi.
Hingga pada suatu waktu karirnya sebagai karyawan usai akibat perusahaan tempatnya bekerja gulung tikar.
Ia beralih menjadi pelatih SSB Indonesia Muda Jakarta Utara dari tawaran salah satu pengurus yang sudah mengenal dirinya kala sebagai pemain dulu. Alasan pertemanan adalah faktor utama.
"Saat itu saya memang tak punya pekerjaan. Faktor usia pun membuat peluang mendapatkan pekerjaan sulit, saya sudah mencoba melamar berbulan-bulan tapi tidak dapat," ungkapnya sambil duduk santai di atas kursi plastik di depan warungnya yang kecil.
Bermodalkan sedikit pengalaman dan kesukaan di sepak bola Mario pun menerima menjadi pelatih dan mulai belajar mengembangkan ilmu kepelatihan dari pelatih yang sudah bekerja di SSB tersebut. Ia pun mendapatkan lisensi C AFC.
"Melatih SSB itu tidak mudah, apalagi usia dini. Kembali lagi ke saya, saya belajar karakter, kesabaran menghadapi anak-anak. Saya bukan hanya sebagai pelatih tetapi orangtua, teman. Meski kadang tindakan mereka membuat saya kesal, saya harus tetap sabar. Itulah tantangannya," tambah Mario.
Memutuskan menjadi pelatih SSB, Mario menyadari bahwa uang yang akan ia terima tidak akan sebanyak gaji saat menjadi karyawan.
Namun, usaha melamar kerja yang tak kunjung beroleh hasil kala itu membuat tekatnya bulat melatih SSB dan mensyukuri apa yang ada.
Tapi seiring berjalannya waktu, Mario pun mengakui pekerjaannya sangat membantu dirinya.
"Selain kepuasan batin, pekerjaan pelatih saat ini sedikit menghasilkan apalagi melatihnya di SSB yang punya nama. Jadi saat ini jika pintar memanfaatkan peluang, menjadi pelatih akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan," ujarnya.
Sadar masih lisensi C AFC, Mario pun ingin menaikkan lisensinya dengan mengikuti kursus suatu saat nanti. Demi passionnya di sepak bola dan membina anak-anak usia dini