Analisis Mohamad Kusnaeni Soal Penundaan Liga 1 2020: Kelihatan, Manajemen Krisis PSSI-LIB Tak Siap
Kalau belum keluar izinnya, jangan minta klub siap-siap. PSSI harus melakukan intropeksi LIB terutama sebagai operator
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kalau memang disusun katakanlah tanggal 1 November, 1 minggu sebelumnya itu sudah pasti. Jangan timnya sudah ngumpul di Yogya, 3 hari kemudian dibatalin lagi.
Masa iya kita jatuh di lubang yang sama dua kali. Minimal harus diberi kepastian seminggu sebelum tiba di lokasi pertandingan, dipastikan jalan apa tidak.
Dipastikan juga dari sekarang urusan keramaian itu.
Mohon maaf. Di pengurusan PSSI dan PT LIB, sekarang melibatkan banyak perwira tinggi yang pernah di kepolisian.
Harusnya mereka paham prosedur kepengurusan, prosedur keramaian. Jadi menurut saya soal urusan izin keramaian bukan persoalan bagi PSSI maupun LIB karena para petingginya memiliki background sebagai aparat kepolisian.
Baca: Liga 1 dan Liga 2 Ditunda Sampai November, PSSI: Pada Situasi Tepat Akan Digulirkan Lagi
Ini pengalaman yang cukup tidak menyenangkan tentunya bagi para peserta kompetisi.
Segalanya itu harus diperhitungkan dengan matang harus dihitung secara detail.
Nomor 1 itu yang paling pokok dalam kompetisi itu apa sih? Yang bikin kompetisi jalan atau tidak itu izin keramaian.
Itu dipastikan dulu bahkan kalau perlu jangan dulu nunggu seminggu sebelum kompetisi, bahkan 1 bulan atau 2 minggu sebelum kompetisi dimulai. Itu sudah pasti selesai izinnya.
Kalau belum keluar izinnya, jangan minta klub siap-siap.
PSSI harus melakukan intropeksi LIB terutama sebagai operator tentang bagaimana menyiapkan kompetisi.
Apa sih elemen yang paling utama yang dibutuhkan untuk memastikan kegiatan ini bisa jalan itu kan izin dan rekomendasi.
Kalau awal kompetisi ada rekomendasi dari BOPI, ada rekomendasi dari PSSI sebagai pemilik hak kompetisi kepada LIB.
Ketika sudah sampai di level teknisnya ada izin keramaian. Izin keramaian itu, kan, tidak bisa ditawar-tawar, harus ada.