Persija Jakarta Libur Latihan 4 Hari Sudah Dipertimbangkan Matang kata Bambang Pamungkas
Manajemen tim Persija Jakarta memutuskan menghentikan segala aktivitas latihan yang dijalani timnya secara langsung.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen tim Persija Jakarta memutuskan menghentikan segala aktivitas latihan yang dijalani timnya secara langsung.
Keputusan tersebut mempertimbangkan adanya informasi kompetisi Liga 1 2020 yang ditunda penyelengaraannya.
Seperti diketahui, PSSI baru saja mengumumkan kompetisi sepak bola Liga 1 ditunda selama satu bulan ke depan.
Kompetisi sepak bola Liga 1 dijadwalkan bakal bergulir pada 1 Oktober 2020.
Namun, otoritas keamanan dalam hal ini Mabes Polri tidak memberikan rekomendasi izin menggelar pertandingan.
Berdasarkan informasi tersebut, manajemen Persija Jakarta telah memutuskan memberikan waktu libur latihan kepada pemainnya selama empat hari ke depan.
Para pemain dan tim pelatih Persija sudah diberikan waktu libur dari aktivitas latihan secara langsung sejak Rabu (30/9/2020) kemarin.
Manajer tim Persija, Bambang Pamungkas, mengatakan keputusan memberikan libur latihan sudah dipertimbangkan secara matang oleh jajaran tim pelatihnya.
Dikutip dari laman klubnya, keputusan memberikan libur sudah tepat karena kompetisi Liga 1 tidak bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Setelah berkoordinasi dengan tim pelatih, kami memutuskan meliburkan tim selama empat hari," kata Bambang Pamungkas, Kamis (1/10/2020).
Para pemain Persija diberikan kesempatan beristirahat setelah menjalani latihan dengan intensitas tinggi selama dua pekan terakhir.
Waktu istirahat perlu didapatkan pemain karena memberikan waktu recovery agar kedepannya bisa semakin kuat.
"Sebelumnya mereka menjalani latihan dengan intensitas tinggi menuju kembalinya liga," ujar pria yang akrab disapa Bepe tersebut.
Bepe menerangkan, saat libur latihan, para pemain Persija Jakarta tetap diberikan program khusus.
Para pemajn Persija wajib menjalankan segala latihan mandiri agar kondisinya tidak menurun jauh.
"Kami membekali para pemain dengan program latihan yang harus dijalankan di rumah,” tutur mantan kapten tim Persija tersebut.
Sebelumnya, PSSI juga terus memperjuangkan agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa bergulir pada tahun ini.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mempunyai alasan kuat mengapa pihaknya sangat ngotot melanjutkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Iriawan menjelaskan, jika PSSI memutuskan untuk menghentikan jalannya kompetisi sepak bola di tengah jalan bisa mengakibatkan kehilangan satu generasi kompetisi.
Padahal, negara-negara Asia Tenggara lainnya yakni Malaysia, Thailand, dan lain lain, sudah menjalankan roda kompetisi sepak bola.
Selain itu, jika harus menghentikan kompetisi sepak bola di tengah jalan bisa berimbas pada nasib Timnas Indonesia saat berlaga di ajang internasional.
Terlebih, Indonesia saat ini akan menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi dan paling tinggi di jagat sepak bola yakni Piala Dunia U-20 2021.
Maka, tidak ada alasan bagi PSSI selaku induk federasi sepak bola di Indonesia untuk menunda gelaran kompetisi.
Jika hal tersebut dilakukan, maka Indonesia bisa dipandang sebelah mata oleh negara-negara lainnya di Asia atau Dunia.
"Kita tahu apabila kompetisi ini tidak berlanjut akan kehilangan 1 generasi kompetisi. Timnas tidak bisa ikuti di ajang FIFA dan AFC. Indonesia juga bisa dipandang tidak baik oleh FIFA dan AFC," kata Iriawan dalam jumpa pers secara virtual.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menegaskan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 masih sangat memungkinkan jika dilangsungkan pada bulan November 2020.
Pelaksanaa Liga 1 jika dilaksanakan bulan November 2020 akan bisa selesai pada bulan Maret 2021.
"Apabila memungkinkan, jika Liga 1 dan Liga 2 dimulai lagi bulan November akan selesai pada bulan Maret. Sehingga masih ada waktu untuk berkompetisi," ujar Iriawan.
Namun berbeda jika PSSI memaksakan untuk menggulirkan kompetisi pada bulan Desember 2020 atau Januari 2021.
Waktu tersebut sangat mepet dengan agenda-agenda yang akan dilakukan Indonesia pada tahun 2021.
Pada bulan April 2021, umat muslim di Indonesia sudah mulai memasuki bulan puasa Ramadhan.
Hal itu sangat tidak memungkinkan jika PSSI harus memaksakan kompetisi Liga 1 tetap berlanjut.
Begitu juga pada bulan Maret dan Juni 2021, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
"Kalau dilanjutkan Desember atau Januari 2021, sulit bagi PT Liga Indonesia Baru untuk memutar kompetisi. Sebab, April sudah memasuki bulan puasa dan Mei-Juni kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," jelasnya.
Iriawan mengatakan, jika PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi tahun ini dan memulai baru lagi tahun depan akan berdampak dengan keikutsertaan di ajang internasional.
Tim Nasional maupun klub sepak bola Indonesia akan sulit mengikuti agenda yang akan diselenggarakan FIFA maupun AFC.
"Jadi kalau dipaksakan pun pada bulan Agustus 2021. Tetapi, itu juga sulit bagi PSSI dan klub-klub Liga 1 untuk mengikuti agenda FIFA dan AFC," tutup Iriawan.