Rontoknya The Class of 92 Manchester United, Scholes Akui Hancur Ditinggal Hengkang Nicky Butt
Cerita Paul Scholes tentang generasi emas Manchester United pada tahun 1992 atau The Class of '92 hingga hancur setelah ditinggal Nicky Butt hengkang.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Drajat Sugiri
![Rontoknya The Class of 92 Manchester United, Scholes Akui Hancur Ditinggal Hengkang Nicky Butt](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ryan-giggs-paul-scholes-dan-david-beckham_20150724_101417.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Rontoknya generasi emas Manchester United pada tahun 1992 yang diberi nama The Class of '92.
Salah satu legenda Manchester United yang termasuk dalam generasi The Class of '92, Paul Scholes mengaku hancur dengan rontoknya para pemain pada angkatan tersebut.
Paul Scholes sendiri termasuk dalam generasi The Class of '92 yang berhasil mencetak sejarah di Manchester United.
Scholes naik pangkat di Manchester United bersama Nicky Butt, Ryan Giggs, Neville bersaudara dan David Beckham pada tahun 1992.
![Para pemain Manchester United The Class of 92 David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Garry dan Phillip Neville, serta Nicky Butt.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20131203_140928_film-manchester-united-the-class-of-92.jpg)
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: Brighton dan Southampton Incar Mantan Winger Manchester United
Baca juga: Antisipasi Ketertarikan Manchester United, Barcelona Berupaya Perpanjang Kontrak Dembele
Baca juga: Pernah Dipilih Jadi Kapten Manchester United, Bruno Fernandes Bicara Sebuah Kehormatan
Keenam pemain yang naik pangkat pada tahun 1992 ini akhirnya berhasil menembus skuad utama Manchester United setelah berjuang selama 4 musim.
Kala itu tonggak kepelatihan dipegang oleh Sir Alex Ferguson yang memilih mengorbitkan para generasi 92.
Dengan diorbitkannya generasi 92 ini, maka Ferguson harus mengorbankan pemain seperti Anrei Kanchelskis, Paul Ince dan Mark Hughes.
Dikorbankannya Kanchelskis, Ince hingga Hughes guna memberikan jalan bagi kelas 1992 dan mereka berhasil membayar kepercayaan dari Ferguson.
Namun, kepergian Beckham ke Real Madrid pada tahun 2003 mengawali perpisahan awal kelas tahun 1992, sementara Phil Neville berangkat ke Everton pada tahun 2005.
Tak sampai disitu, Butt tidak lagi menjadi pemain reguler tim utama saat dia bergabung dengan Newcastle pada 2004.
Nah mulai rontoknya para generasi 92 ini membuat Scholes merasa hancur terutama hengkangnya Butt paling memengaruhinya.
Scholes dan Butt memang terlihat berkembang bersama hingga mereka berteman baik menjadi pemain sepak bola profesional pada masanya.
![Dari kiri ke kanan, Paul Scholes, Phil Neville, Ryan Giggs dan Nicky Butt](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140426_165343_ryan-giggs-cs-yang-kini-menjadi-manajer-mu.jpg)
Baca juga: Jadwal Newcastle United vs Chelsea Liga Inggris, Ashley Cole Puji Penampilan Titisannya Ben Chilwell
Baca juga: Jadwal Liga Inggris, Newcastle vs Chelsea: Bukti Ketajaman Giroud, Sumbang 2 Gol Bagi Prancis
“Itu semua adalah bagian dari sepakbola. Ketika Anda memulai dengan lima atau enam pemuda itu."
"Anda berharap Anda akan berada di sana selama 20 tahun ke depan," kata Paul Scholes kepada DAZN yang dikutip dari Metro.
"Sayangnya tidak selalu seperti itu. Anda kehilangan orang di sepanjang jalan. Nicky pergi dan Nicky adalah teman terbaik saya."
"saya tumbuh bersamanya sejak saya berusia 12 atau 13 tahun. Anda hancur, saya benar-benar hancur," terang Scholes.
Di sisi lain, Ferguson telah mengakui bahwa kepergian Phil Neville di masa lalu sangat menyakitkan, tetapi dia harus membiarkannya hengkang demi kebaikan kariernya.
Termasuk perkara Beckham yang berselisih dengan Ferguson, dan membuatnya hengkan dengan kisaran £ 25 juta pada tahun 2003.
Pelatih asal Skotlandia ini memang terkenal sangat brutal dalam keputusan membuang pemain yang sudah tidak diinginkannya.
Berkaca pada sikap yang dimiliki Ferguson tersebut membuat Scholes semakin mudah untuk menyesuaikan apa yang dimau pelatihnya.
![Sir Alex Ferguson memfavoritkan gol Wayne Rooney di tahun 2011 ketika menjamu Manchester City.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sir-alex-ferguson_20170126_172610.jpg)
Baca juga: Jadwal Live Streaming Liga Inggris, Kekhawatiran Bale Tertular Virus Covid-19
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Live Mola TV - Antonio Conte Ingin Kembali ke Premier League
“Kadang-kadang pemain tidak selalu setuju dengan itu, tetapi itulah masalahnya; berganti tim dan kemudian kegembiraan membawa pemain masuk."
"Anda menyebut pemain di sana seperti Teddy [Sheringham], [Andy] Coley, [Dwight] Yorkey seperti pemain penyerang yang brilian dan [Jaap] Stam dia adalah seorang gelandang tengah yang luar biasa."
"Dia punya sistem dan dia hanya mencoba mengganti pemain top yang dia miliki dengan pemain top lain yang serupa di posisi itu."
"Itulah mengapa cara kelanjutan yang konstan dari Ferguson untuk menjadikan tim diisi pemain top," tukas Scholes.
(Tribunnews.com/Ipunk)