Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury mengaku sangat sedih mendengar kabar meninggalnya legenda sepakbola Indonesia, Ricky Yacobi.

Ricky Yacobi meninggal dunia diduga akibat serangan jantung saat bermain sepakbola di ajang fun football trofeo Medan Selection di Lapangan A, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (21/11/2020) pagi.

“Pas dengar saya terkejut dan sedih,” kata eks pemain Persija Jakarta tersebut saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (21/11/2020).

Imran mengaku kehilangan sosok seniornya yang selalu memberikan masukan positif terhadap kemajuan sepakbola Indonesia.

Baca juga: Bugar, Pola Hidup Sehat, Mengapa Atlet Seperti Ricky Yacobi Kena Serangan Jantung? Ini Kata Dokter

Baca juga: Marc Klok Turut Kehilangan Atas Berpulangnya Ricky Yacobi: Terima Kasih Legenda

Imran mengatakan terakhir berjumpa dengan almarhum pada saat acara football is back; reuni Timnas Indonesia 1970 – 2000 an di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta pada awal Juli lalu.

Menurut Imran, Ricky Yacobi juga kerap memberikan motivasi atau masukan kepada pelatih-pelatih muda termasuk dirinya.

“Menurut saya beliau adalah salah satu legenda yang sangat konsisten dalam memberikan kritik yang positif terhadap sepakbola Indonesia. beliau juga selalu memberikan suport untuk pelatih-pelatih muda,” kata Imran.

Seperti diketahui, Ricky Yacobi jadi pionir pesepakbola Indonesia yang bermain di luar negeri.

Kala itu, legenda PSMS Medan itu jadi pesepakbola pertama Indonesia yang merumput di Liga utama Jepang.

Ricky Yacobi memperkuat klub Matsushita Electric FC pada tahun 1988.

Namun perjalan Ricky Yacobi bersama kub tersebut tidak berlangsung lama akibat tidak mampu beradaptasi dengan cuaca dingin di Jepang.

Ricky Yacobi juga merupakan pemain langganan Timnas Indonesia. Ia tampil pada periode 1985 – 1990. Selama berkarier di Timnas, Ricky Yacobi memberikan emas untuk Indonesia di ajang SEA Games pada 1987.